Tokoh saat ini yang paling aku cintai adalah ‘Antasari’. Mungkin nama itu sudah melekat di telinga setiap kalangan masyarakat khususnya yang mencintai politik dalam negeri.
Antasari… namanya tidak asing di telinga koruptor
Aku ingin bertemu dengan antasari dan berkata “bapak Antasari yang sangat saya hormati, saya ingin sekali menjadi anggota kpk kelak. Karena saya gerah dengan korupsi di
Tapi mungkin tidak ya keinginanku bertemu ‘bapak anti korupsi’-begitulah aku menjuluki beliau-??
Di TVone… negeri impian…
Tiba-tiba datang sesosok lelaki tua dengan kumis tebal di bawah hidungnya. Ia datang dari belakang tempat duduk antasari. Lelaki yang kira-kira usianya sudah tua itu menyalami orang yang ada di negeri impian, terakhir yang ia salami adalah bapak antasari.
Tahu tidak?
Dalam wajah tenang dan tegas seorang antasari tersungging senyum kecil karena tidak kuat menahan tawa yang timbul karena lelaki yang menyalaminya itu meniru dirinya. Bukan meniru seh… lebih tepatnya lagi dibilang mengkopi
Tutur kata, logat dan ketenangan antasari tercetak tepat di wajahnya. Tapi sayangnya cara pikir dan cerdasnya tak sepintar antasari. Anasori harus melihat text sebelum bicara, sedangkan bapak antasari yang terhormat tidak demikian.
Yah… itulah antasari imitasi. Makanya nggak secerdas antasari
Kekagumanku yang lain pada antasari karena beliau bisa cerdas meluruskan sesuatu yang tidak lurus. Dalam negeri impian, berkali-kali antasari memperbaiki pernyataan yang dikeluarkan salah satu personil negeri impian. (itu loh…. Cowo yang biasa didepan laptop)
Terakhir… sebelum antasari pamitan…
Yang aku kenal adalah “tugas KPK adalah meluruskan sesuatu yang bengkok”
Aku senang sekali dengan kalimat itu
DOA UNTUK ANTASARI
Tuhan…
kalau Engkau menghendaki aku menjadi seorang ibu kelak
karuniakanlah aku seorang antasari
dan karuniakanlah ibu lainnya seorang antasari
dengan begitu
akan ada jutaan antasari
jutaan pemberantas koruptor di
antasari….
Antasari….
Pria dengan wajah tenang nan tegas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar