dengan adanya pemberian itu tidak ada keraguan untuk memberi
seberapa banyak uang yang kita habiskan
seberapa banyak tenaga yang kita keluarkan
seberapa banyak peluh yang mengalir
seberapa banyak waktu yang tersita
seberapa banyak bagian otak yang kita sisihkan
seberapa banyak perhatian yang kita curahkan
seberapa banyak pengertian yang kita tumpahkan
dan masih banyak hal-hal lain yang kita berikan
seseorang bercerita padaku: "ada 2 orang yang sedang kehausan. yang satu selalu berteriak bahwa ia haus. yang satunya lagi tidak pernah berkata apa2, namun ia segera mengambil air dan minum."
aku memperhatikan dengan seksama.
lalu ia bertanya: "menurut vani, mana yang benar2 haus?"
aku menjawa: "yang kedua."
seperti halnya orang haus yang langsung meminum air. ia tidak berkata. ia langsung bertindak. Begitupun dengan cinta. Jika kita merasakan cinta. Tidak perduli orang yang kita cintai mencintai kita, kita harus tetap memperlakukannya selayak orang yang kita cintai. Sebagai bukti bahwa kita mencintainya.
Cinta bukanlah sekadar untaian kata bual yang melantun keluar. Melainkan sebuah pembuktian. Tidak hanya sebuah ungkapan “aku mencintaimu. Dan aku aka nada disampingmu saat kau membutuhkan.” Melainkan langsung dengan tindakan. Tidak banyak bicara. Banyak bertindak. Membuktikan cinta itu ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar