Kebanyakan orang mungkin membenci
melakukan segala hal yang tidak disukainya. It’s
ordinary if people love doing something which they like. But how about to do
something different. I love doing something, eventhough i dislike it. Sejak
kecil, aku selalu meminta saran mama dan bapak untuk terjun ke kehidupan nyata.
Karena mereka lebih dulu hidup dari pada aku, mereka lebih mengenal manis asam
asin kehidupan.
Masuk sekolah dasar, mama dan bapak
tanpa tanya langsung mendaftarkanku ke SD terdekat dengan rumah. Memang tidak
perlu mendiskusikan hal seperti itu denganku.
I was so young, so i would do what mama bapak asked without answering them with
new questions.
SMP pun demikian. They wanted me got in favourite school plus
the best quality. I did it. SMA... i
asked mama and bapak to send me to Bandung. And i could choose my own school. After graduating, mama and bapak did same thing. Asked me to stay in Bandung.
Bukan hanya dalam dunia pendidikan
aku melibatkan mama dan bapak. Tapi juga dalam dunia cinta-kasih dengan lawan
jenis. Setiap kali ada lelaki yang mengutarakan perasaannya padaku, i always tell my mother. Bukan ember. Tapi
untuk mendapatkan penilaian mama. Kalau menurut mama dan bapak he’s good, may be i will get it. Tapi kalau
mama bapak berpendapat sebaliknya, ya...
what am i going to do? I would like to stay away that person. Mama dan
bapak allow me to have many friends, but
they just are like other parents, who wants the best guy for their doughter.
So... penilaian mereka sangat berarti
buatku. Because they know something
deepest and sometimes it’s hard to tell me. Ketika mereka bilang the person didn’t match for me, i was always
sure they had their own reason to tell it. Dan biasanya, feelings mereka benar.
Bagiku, restu mama dan bapak sangat
penting. Dengan restu mereka, aku bisa maju ke medan peperangan dengan baju
baja walau hanya seorang diri. I remember manythings. Waktu aku harus
menentukan jurusan, aku bertanya pada bapak, manajemen apa yang harus aku
ambil. Mauku, mantel dan manajemen media. Tapi bapak berpendapat lain. Bapak memintaku
memilih manajemen konten. I did it. Aku
memilih mantel dan manajemen konten. Untuk mata kuliah pilihan, mauku mengambil
SDM, tapi bapak berpikir aku akan lebih elok jika mengambil keuangan. Lagi lagi
tanpa pikir panjang, i did it. I did what
bapa wanted. I did what mama wanted.
They often ask me to do what i wanna do,
they often ask me to do what i love. They do it actually. But dalam
beberapa poin, aku lebih memilih mengikuti apapun yang mereka anggap baik. Walau
ada tetangga yang mengatakan, “You know
well what the best for you, because that’s your life, not theirs.” Tapi tetap
saja, bagiku mengikuti mama dan bapak di beberapa poin dalam hidupku sangat
penting. Oke DI BEBERAPA POINTS. Not everything
in my life. Because bapak always said “bapak kasih ni kebebasan...”
berulang kali.
I
remember, you just kept the information of his wedding from me. Because you
knew it would hurt me. Mama bapak, i will
love doing something which you ask me to do. Even though it hurts me for a
moment. When you asked me to stay away from one person, it would be hard and
hurt me so. But now, i know it is the best for me. Tidak ada manusia di
dunia ini yang dengan tulus melindungi, menjaga, dan merawatku selain mama dan
bapak. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar