“Rasa suka dan tidak suka adalah rahasia hati yang tidak boleh dibagi
dengan siapapun. Karena disinilah berawal kemuliaan dan kesucian diri. Rasa,
adalah milik kita yang sangat pribadi yang hanya bisa kita bagi dengan Allah. Karena
rasa itu datang dari Allah dan juga bisa pergi dalam sekejap karena-Nya saja.”
-Tatty Elmir: Keydo
Kalimat
yang berkeliling di seluruh ruang otak. Astaghfirullah...
kemuliaan dan kesucian diri. Lalu? Apa aku? Sama sekali tidak mulia dan
suci. Tapi bukankah belum terlambat jika kusesali lalu bertaubat? Aku punya
sebuah kalimat yang menancap dalam diri, yang kujadikan sebuah prinsip. Mulanya
mampu kupegang dengan kuat. Hingga angin terus bertiup menggoyangnya. Sayangnya...
rubuh pula diakhir. Ternyata prinsip saja tidak cukup jika tidak dibarengi
dengan iman yang kuat. Aku ingin menjaga hati dan diri sedari sekarang. Membenamkan
perasaan suka dan tidak suka jauh dalam lembah hati.
Mario
Teguh pernah bilang, kita harus merelakan apa yang kita miliki
sekarang untuk mendapat hal yang lebih besar di kemudian hari. Aku percaya. Ketika aku mengorbankan
api yang tengah berkobar membara penuh gairah di usia saat ini, aku akan
mendapatkan emas bahkan berlian di kemudian hari. Aku percaya itu.
Suka kini,
kukubur dulu hingga kelak waktunya tiba. Aku tidak akan berdiam dalam ruang
lalu mengharap jodohku datang dari langit. Aku tetap akan bersahabat dan
membuka diri dengan lingkungan.
“Laki-laki sejati itu pemburu. Dia harus memburu sendiri calon istri
idamannya. Untuk melahirkan anak-anaknya kelak.”
-Tatty Elmir: Keydo
Kalimat
kedua. Karena lelaki sejati adalah pemburu, aku tidak perlu mencari
kemana-mana. Cukup diam manis dengan kesibukanku memperbaiki diri. Agar pemburu
yang memanahkan niat sucinya padaku, adalah dia yang benar-benar sejati. Datang
pada kedua orang tuaku. Langsung meminangku. Bukan dengan janji manis yang
ditebar melalui serbuk sari lalu mengenai banyak bunga. Bukan dengan
gombal-gombal ria yang tengah asik di kalangan masyarakat luas. Tapi dengan
bukti dan niat tulusnya. Niatnya beribadah. Hidup itu seperti bisnis. Tingkat ketidak
pastiannya sangat tinggi. Ketika kita tidak tahu yang pasti, untuk apa menebar
janji sekarang. Ketika masa depan belumlah terjadi, untuk apa
mengiming-iminginya dari sekarang.
Aku tidak
perlu takut kehilangan pasangan. Karena dalam QS. 51: 49 Allah sudah
menyatakan bahwa Dia menciptakan segala hal itu berpasangan. Jadi kelak, pasanganku
pun akan datang. Menjamu tanganku dalam ikatan halal yang kudamba sejak lama.
Ya Allah... Engkau Maha Penguat. Hamba
mohon semoga Engaku menguatkan niat hamba ini, menguatkan iman dan taqwa
hamba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar