“Apa ini?” Kamu terkejut. Seseorang
mengantarkan sebuah manekin. Patung yang terbalut kain.
“Ini buat mba Bunga.” Seorang pria
menyodorkan kertas yang harus kamu tanda tangani. Bersusah-susah kamu membawa
manekin itu ke kamarmu. Menapaki tiap anak tangga. Andi meneleponmu. Dari
kejauhan suaranya begitu hangat, “Neng
lagi apa?”
“Aa
ini ada manekin, dari aa bukan?”
“Udah
sampe ya? Iya. Kan neng bilang pengen punya kan? Dipake buat belajar desain
sama jahitnya ya.”
“Siap,
a! Neng semangat desain lagi! Makasih ya... neng seneng banget.”
Andi begitu mengerti sekali apa
kegemaranmu. Dia mendukungmu melakukan hobimu. Dia bilang, kelak setelah menikah
dan mapan finansial, dia ingin kamu diam di rumah. Menjadi ibu rumah tangga
yang utuh. Ibu rumah tangga yang menunggu dia pulang. Menyiapkan air hangat
untuknya. Ibu rumah tangga yang tetap produktif dengan keahlianmu sendiri.
Mengumpulkan pundi-pundi uang. Bukan untuk menghidupi kalian, tapi untuk masa
tuamu jika dia telah tiada. Dia begitu visioner. Kamu selalu mencintai setiap
angan yang dia buat.
--------------------------------------
Dia sama sekali tidak mengucapkan
apa-apa. Diam. Kamu mengharapkan apa? Kamu mengharapkan dia datang tengah
malam. Tepat jam 12. Dan memberikan pesta kejutan? Iya? Jauh sekali. Andi
bukanlah tipe lelaki seperti itu. Dia lebih senang menyusun segalanya
bersamamu. Walalu memang hal manis selalu dia suguhkan secara mendadak. Semua
keluarga dan teman sudah memberikan ucapan selamat ulang tahun padamu. Satu
saja yang belum. Satu tapi bermakna. Andi. Dialah sang kekasih hati yang belum
juga mengucapkan apa-apa. Jangankan telpon. Sms saja tidak. Jangankan sms yang
dikenakan pulsa, bbm atau WA saja tidak.
Jam 10.00 WIB. Kamu mendapat kabar
yang mengejutkan.
From :
Aaku
To :
Bunga
Siap2
nanti a jemput. Km hrs traktir makan siang!
Aih. Lelaki macam apa dia. Memintamu
untuk membelikannya makan siang. Siap-siaplah kamu. Kamu mengenakan pakaian
terbaik. Berdandan secantik mungkin. Andi bilang, dia senang melihatmu
berdandan. Lagipula hari ini hari ulang tahunmu, Bunga! You have to be different! Pikirmu dalam hati.
Andi yang kadang-kadang suka ngaret,
akhirnya datang tepat waktu. “Ayo naik, neng.”
Kamu masih bingung akan dibawa
kemana, “Mau kemana nih, a?”
“Aa mau makan pizza nih. Kamu yang
bayar ya. Di Atrium Senen aja ya.”
Ucapnya.
Kamu menggeleng-geleng kepala. “Aa
ini, udah nggak ngucapin apa-apa. Minta traktir pula.”
Dia hanya tertawa. Tawa yang selalu
membuatmu rindu. Tawa yang menghanyutkan pandanganmu. Tawa yang mengalihkan
duniamu. Bunga... Bunga... kamu benar-benar jatuh hati padanya. Jatuh sudah.
Andi memesan pizza paling mahal.
Minumannya pun yang paling mahal juga. Tanggal 24 Agustus, tanggal tua.
Payahlah sudah. Kantongmu kering. Sangat kering. “Nggak apa-apa ya, neng?”
“Nggak apa-apa sayang... pesen
apapun.” Matamu melotot.
Andi tertawal lepas.
Kalian benar-benar bahagia.
Dengan cepat Andi menyantap setiap
pizza yang ada. Sampai habis.
“Udah ini mau kemana, a?” Kamu
mengharapkan sebuah kado.
“Kasih tahu nggak ya...” Andi
menyeringai licik. “Kemaren kamu mau kado apa?” Dia mulai hangat. Sepertinya
dia tahu isi hatimu.
“Jam tangan, a.” Setengah berteriak.
“Nah kita ke pasar sebelah ya.” Andi
melanjutkan tawanya.
“Masa di sebelah sih, a? Nggak bisa
apa agak bagusan dikit. Bukan menghina. Tapi kan kado dari aaharusnya spesial.
Dari tempat spesial juga.”
Andi tertawa semakin lepas. Dia
mengajakmu ke parkir motor. Pergi ke suatu tempat. Kamu terlihat sedikit
tegang. Tidak sabar kejutan apa yang sudah dia siapkan. Sepeda motornya
melewati bundaran HI. Akhirnya kalian berhenti di parkiran Grand Indonesia.
Sebuah mall yang kata orang mall untuk kalangan menengah ke atas. Entahlah.
“Yuk kita beli jam.”
“Hah? Disini a? Seriusan?”
“Iya. Kenapa?”
“Mahal loh, a.”
“Kan dari tempat yang spesial untuk
orang yang spesial. Masa aa beliin kamu di senen sih, sayang. Eh kita beli
couple ya. Biar yang di kantor kaget.” Andi tersenyum hangat. Senyuman yang
selalu membuaimu.
Sepasang jam tangan. Harganya fantastis.
Warnanya gold dan silver. Jam tangan yang... LUAR BIASA. Kamu suka, dia suka,
kalian menyukainya. Kamu menjaganya dengan baik. Bagimu, apapun yang dia
berikan harus kamu jaga dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar