Senin, 09 Mei 2011
tidurku juga ibadahku
tetapi kuniatkan untuk beribadah
memberi hak kepada mataku untuk beristirahat dari melihat keindahan dunia. tapi bukan berarti aku berhenti bersyukur. karena saat tertidur, aku tetap bersyukur karena masih bisa tertidur.
memberi hak kepada otakku untuk sejenak beristirahat dari pemikiran yang memacu langkahku. tapi bukan berarti aku berhenti melangkah. karena saat aku tertidur, aku siap melangkah ketika aku terbangun.
memberi hak kepada otak untuk beristirahat dalam membelah sel-selnya dari rasa keingin tahuan yang terus melejit. tapi bukan berhenti rasa keingin tahuanku hilang. karena saat aku tertidur, artinya aku menyiapkan otakku untuk melejitkan rasa keingin tahuanku ketika aku terbangun.
memberi hak kepada tangan untuk berhenti menulis. tapi bukan berarti aku tidak akan lagi berkarya. karena saat aku tertidur, aku tengah mengumpulkan tenaga bagi tanganku untuk terus menulis dan menulis. menciptakan banyak karya.
memberi hak kepada kaki untuk berhenti bergerak sejenak. tapi bukan berarti aku diam. karena saat aku tertidur, aku tengah menimbun tenaga dan semangat agar keesokan harinya kakiku siap bersama menemaniku kemana pun aku pergi
tidurku ibadahku.
karena ketika aku tidur, aku siap menyambut esok dengan lebih baik.
tidurku ibadahku
karena ketika aku tidur, aku memberikan hak kepada seluruh anggota tubuhku untuk beristirahat sejenak
tapi sekali lagi. istirahat ini bukanlah start untuk diam, namun justru start to begin everything dengan semangat meraih ridho Allah SWT
Jumat, 22 April 2011
wahai wanita
lelaki yang selalu menjaga diri dan hatinya dari wanita lain karena menghormati kehadiranmu
lelaki yang selalu berusaha menjauhkan diri dari hal yang membuatmu terluka karena hatinya akan terluka jua setiap kali kamu terluka
lelaki yang selalu bisa membuatmu tenang ketika kamu tidak di sisinya
lelaki yang menerapkan ilmu yang dimilikinya bukan hanya menelannya dalam-dalam
lelaki yang konsisten dengan apa yang ia katakan bukan merubahnya berulang kali
lelaki yang tidak pernah membuatmu gelisah dan resah dengan kata atau tindakannya kepada wanita lain
lelaki yang tidak pernah menuntut banyak hal ketika ingin bersamamu karena dia menerima kekuranganmu apa adanya
lelaki yang tidak pernah memintamu berubah karena dia tahu bahwa kamu akan berubah dengan sendirinya
lelaki yang tidak pernah membuatmu menangis
lelaki yang walau hanya dengan satu penjelasan, dia akan membuatmu mengerti karena dia tidak akan melakukan hal yang membuatmu bersalah sangka
lelaki yang selalu memuliakanmu
lelaki yang berani datang ke hadapan orang tuamu dan memintamu bersanding dengannya
lelaki yang ingin menyatukan berbagai hal dalam ikatan yang halal bersamamu. sekalipun kamu memintanya berkorban, untuk membiarkanmu menyelesaikan sekolahmu.
bukan hanya lelaki yang merancang angan-angan masa depan
bukan hanya lelaki yang memberi jawaban dan kepastian semu padamu
bukan hanya lelaki yang berusaha membuatmu percaya padanya, tetapi tingkah lakunya senantiasa membuatmu curiga
bukan hanya lelaki yang memiliki segudang ilmu tetapi tidak pernah mengimplementasikannya
wahai wanita
ketika kamu merasa menemukan seseorang yang pas untukmu, janganlah gegabah! buatlah sebuah kedekatan menjadi HALAL dengan PERNIKAHAN. maka jagalah hati dan kesucianmu untuk solusi paling indah itu! jangan sampai kamu lambungkan hatimu ke angan tertinggi bersamanya. angan yang belum pasti adanya. karena ketika kamu terjatuh... kamu akan terkulai lemah tak berdaya atau diam terbujur kaku.
Jumat, 15 April 2011
berbakti kepada kedua orang tua
Kajian Muslimah
Muslimah Center Daarut Tauhid
Minggu, 10 April 2011
Ibu Nurhayati
Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Berbakti kepada orang tua selagi mereka masih hidup
Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah berbakti kepada kedua orng tua. karena berbakti kepada orang tua disandingkan dengan bakti kepada Allah. Ketika kita taat kepada orang tua, maka kita akan disebut taat juga kepada Allah. Tidak baik membawa orang tua yang sudah senja ke panti jompo karena bakti kepada orang tua tidak dapat diwakilkan oleh siapapun. Justru orang tua yang sudah senja merupakan ladang pahala bagi kita. Karena ketika merawat mereka, artinya kita berbakti kepada mereka. Dan ketika kita berbakti kepada mereka, kita juga berbakti kepada Allah. Tetapi dalam hal bakti kepada kedua orang tua, tidak bolehlah kita menyekutukan Allah. Maksudnya kita tidak boleh lebih mengharap ridho mereka dari pada ridho Allah. Misalnya ketika mereka meminta pertolongan kita, sedang adzan telah berkumandang, segeralah menghadap Allah. Tundalah permintaan tolong mereka dengan baik-baik.
Bagi setiap istri, janganlah marah jika suamimu lebih mengutamakan orang tuanya. Karena memang seorang suami harus tetap berbakti dan taat kepada kedua orang tuanya. Berbeda dengan wanita, yang setelah menikah haruslah taat kepada suami, mencari ridho suami, demi mendapat ridho Illahi.
Mendoakan orang tua
Salah satu amal yang tidak pernah putus kepada kedua orang tua adalah mendoakan mereka selalu dalam kebaikan. Kita harus senantiasa mendoakan orang tua kita karena kelak anak-anak kita pun akan berlaku demikian. Apa yang kita lakukan saat ini aka nmenjadi cerminan di kemudian hari. Bila kita ingin mendapat anak yang sholeh dan sholehah, maka jadilah anak yang sholeh dan sholehah. Sehingga jika kita ingin anak kita mendoakan kita agar tidak pernah terputus amalannya setelah kita meninggal, maka sering-seringlah mendoakan orang tua.
Mengutamakan mereka dalam berbuat kebaikan
Kita tidak boleh mengutamakan orang lain dalam berbuat kebaikan dibandingkan dengan orang tua kita. Artinya, buatlah kebaikan terlebih dulu kepada orang tua. jadikan orang tua sebagai prioritas utama dalam berbuat kebaikan dibandingkan makhluk lainnya.
Dalam mengutamakan orang tua di segala kebaikan, kita harus ikhlas dan mengharap ridho Allah SWT. Karena dengan begitu pahala yang besar akan mengalir kepada kita dari Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda ada dua hal yang dapat menjadi dosa besar :
1) Menyekutukan Allah SWT
2) Durhaka kepada orang tua
Dengan mendurhakai orang tua, sama saja kita menolak berkah dari Allah SWT. Durhaka kepada orang tua sama sekali tidak mendatangkan kebaikan, hanya mendatangkan mala petaka. Tidak akan ada kemudahan bagi anak yang durhaka kepada orang tuanya. Maka dari itu, jangan pernah melihat besar kecilnya dosa yang kita perbuat, tetapi lihatlah kepada siapa dosa itu kita buat.
Tetap berbakti ketika mereka meninggal
Menjadi anak shaleh adalah amalan yang tidak pernah putus ketika orang tua kita meninggal. Dengan menjadi anak shaleh, kita mempermudah jalan mereka menggapai surga Allah yang paling indah. janganlah menjadi anak yang menyalahkan orang tua karena itu akan mempersulit jalan mereka menuju surga-Nya.
Sedikit cerita… waktu itu bapakku berulang tahun. Aku terus memutar otak, memikirkan bagaimana cara memperoleh uang untuk bisa membelikan bapak kado ulang tahun yang indah. Setelah semalaman saya berpikir dan minta petunjuk dari Allah. Saya sadar, kalau ternyata, kado paling indah bagi bapak dan sekaligus mama adalah… MENJADI ANAK YANG SHALEHAH. Memang tidak aka nada wujudnya saat ini, tetapi insyaAllah berbuah di kemudian hari dalam tempat dan izin yang diridhoi-Nya. tapi kalau ada uang, boleh aku membelikan sesuatu untuk mama dan bapak. tapi sebagai hadiah. karena salah satu bentuk mencintai sesama adalah dengan memberi hadiah :)
Sabda Rasulullah saw. Ada 4 hal yang harus dikerjakan seorang anak ketika salah satu atau kedua orang tua meninggal, yaitu :
Menyolatkan dan memandikan
Memintakan ampunan kepada Allah dan seluruh makhluk-Nya
Memenuhi janjinya
Memuliakan kawan dan kerabatnya
Aku jadi teringat waktu mendengar ceramah yang disampaikan oleh Ummi Yusuf. Beliau menyampaikan pentingnya kita mencari ilmu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Yang aku dapat adalah… mempersiapkan diri disini bukan hanya mempersiapkan amal dan iman kita untuk menghadap Allah tapi juga menyiapkan diri untuk memperlakukan orang sekitar kita yang lebih dulu menghadap Allah dengan baik.
Alhamdulillah… sungguh bermanfaat mengikuti kajian. J
Ditulis oleh :
Nama : Vani Triani Sudarto
NPM : 109400484
Minggu, 10 April 2011
pelajaran hari ini
ada sisi positifnya. apa yang diucapkan itu adalah doa. semoga Allah senantiasa memberi kemudahan kepada orang yang selalu mendoakan kemudahan bagiku. Aamiin.
tapi the fact is....
aku rasa setiap orang pasti pernah mengalami masa sulit dalam hidupnya. masa sulit yang harus dilalui sebagai bentuk ujian hidup. ujian yang menentukan apakah kita berhak naik ke level selanjutnya atau tidak. apakah kita nantinya akan layak disebut hamba-Nya yang senantiasa bersabar dan bersyukur.
aku pernah mengalami beberapa masa sulit.
sulit keuangan salah satunya. aku pernah harus mengencangkan ikat pinggang dan mengecilkan ukuran lambung setiap kali ingin jajan. jantung dan otakku pernah bekerja lebih cepat ketika bapak tidak punya uang untuk menyekolahkanku di Bandung. aku juga pernah menangis karena ingin kursus bahasa Inggris, tapi lagi dan lagi bapak nggak punya uang. banyak hal yang pernah kulewati
selanjutya, kesulitan lainnya. ketika tiga angkatan harus memusuhiku dan beberapa teman karena kesalah pahaman dan fitnah yang timbul. kesulitan ketika aku dipaksa menjadi seseorang yang bukan diriku. banyak hal juga yang tidak bisa kutulis
tapi aku sadar satu hal. satu hal yang terpenting.. : AKU MASIH PUNYA ALLAH. ketika ada ALLAH yang Maha Segala di hati, aku tidak perlu khawatir banyak hal. aku tidak perlu takut tidak ada uang untuk kuliah dan sebagainya. aku tidak perlu takut. aku yakin, setiap anak punya rezekinya masing2. begitupun anakku kelak. dan yang harus kulakukan adalah bermunajat dan meminta rezeki itu kepada Sang Pemiliknya, Allah Ta'ala.
ketika ada ALLAH dalam hati, aku tidak perlu takut lagi dimusuhi banyak orang karena kesalahan yang TIDAK pernah kulakukan.
dan ketika ada ALLAH, aku mendapat ketenangan yang luar biasa. cukuplah ALLAH bagiku. karena kepada-Nya aku bisa meminta banyak hal... :)
Selasa, 05 April 2011
BERBAGI DALAM KEBAIKAN
Salah satu hal dari jutaan kebahagiaan di dunia adalah berbagi. Dimulai setengah tahun yang lalu. Ketika aku masih bertengger di semester 3. Tiba-tiba saja ada tawaran untuk menjadi tutor mata kuliah finance menjelang Ujian Tengah Semester. Kang Didiq –angkatan 2008 di LK Keluarga Muslim IM Telkom- yang menghubungiku. Kala itu kebimbangan menerjang. “Gimana mungkin aku bisa ngajarin mereka? Kalau salah? Aku kan nggak jago juga.”
Aku terus bergelut dengan kebimbangan dalam hati dan pikiran. Di satu sisi, ketakutan untuk berbagi ilmu itu berkembang dan menghasut hatiku untuk menjawab TIDAK pada Kang Didiq. Tetapi di sisi lainnya, keinginanku untuk berbagi mendorongku untuk menjawab YA pada Kang Didiq. Beberapa menit kemudian, aku membalas sms Kang Didiq lalu menjawab, “InsyaAllah Vani bersedia jadi tutor Finance, Kang.”
Semester 4 ini pun begitu. Kang Didiq menghubungiku lagi untuk menjadi tutor Operation Management. Kebimbangan masih saja muncul karena aku sadar betul, bahwa aku tidak terlalu menguasai mata kuliah Operation Management. Tapi tanpa ragu lagi, meski kebimbangan masih bersarang, aku langsung mengiyakan tawaran Kang Didiq menjadi tutor.
Kenapa aku ingin menjadi seorang tutor?
Jawabannya adalah… karena BERBAGI DALAM KEBAIKAN SANGAT MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN. Sejujurnya, setelah menjadi tutor finance di semester 3 lalu, aku kecanduan. Karena setelah berbagi ilmu dengan mereka yang haus ilmu, aku merasa sangat bahagia. Kebahagiaan yang luar biasa menciptakan energy positif dalam tubuh. Bukan karena adanya sertifikat. Ada atau tidak ada sertifikat menjadi seorang tutor, bukan hal penting bagiku. Karena kebahagiaan berbagi tidak dapat diprint dalam sebuah kertas yang di permukaannya tertulis namaku : VANI TRIANI SUDARTO. tidak! Sangat tidak bisa. Kebahagiaanku melebihi kertas tersebut. Aku tahu, sertifikat yang diberikan merupakan bentuk penghargaan. Aku bersyukur Alhmadulillah wa syukurillah. Tetapi aku lebih mengharapkan penghargaan yang datang dari Allah SWT. Berbagi dalam kebaikan pun akan membawa kita dalam kebaikan. Aku sadar betul, ketika kita membantu orang lain keluar dari kesulitan, insyaAllah Dia Yang Maha Penyayang akan selalu bersama dengan kita keluar dalam kesulitan.
Dan hal yang kusadari lainnya adalah ORANG YANG PINTAR BUKANLAH ORANG YANG JAGO DALAM HAL TERTENTU. ORANG PINTAR ADALAH ORANG YANG MAU MENCOBA, BERUSAHA OPTIMAL, DAN MENGAMALKANNYA. Itulah alasan selanjutnya mengapa aku mengiyakan tawaran menjadi tutor. Aku memang tidak pintar di Finance dan Operation Management. But I tried hard. Mencoba dengan keras menghadirkan diri yang maksimal untuk berbagi dalam kebaikan.
Yang terakhir, mengapa aku mau menjadi tutor adalah karena, menjadi tutor adalah SEBUAH TANTANGAN yang bisa memotivasi diriku untuk belajar lebih giat dan lebih dulu tentunya sebelum membagi ilmu dengan sahabat semua.
intinya adalah… tidak perlulah kita menunggu pintar atau kaya untuk berbagi. Kita bisa berbagi dengan setiap orang dalam kondisi apapun. Bahkan dalam keadaan sulit sekali pun. Karena berbagi dalam kebaikan dengan sesamA makhluk-Nya akan mendatangkan nikmat yang luar biasa. Dan janganlah pernah mengharapkan penghargaan yang datangnya dari makhluk Allah SWT, tapi harapkanlah penghargaan yang datangnya dari Allah SWT, Sang Khalik Yang Maha Segalanya.
Sabtu, 26 Maret 2011
Aqidah
Muslimah Center
Minggu, 20 Maret 2011
Ustadzah. Ade Karwati
Tema : Aqidah
Ditulis oleh : Vani Triani Sudarto
Ada beberapa syarat untuk menjadi umat terbaik, antara lain :
◘ Kita harus menjaga amar makruf nahi munkar.
◘ Kita harus menjaga izah dan kehormatan
◘ Kita harus menjaga kepercayaan kepada Rasulullah s.a.w
Untuk itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam merealisasikan diri sebagai umat terbaik, yaitu muhasabah diri, bersyukur, dan menambah keimanan.
Muhasabah
Dengan muhasabah, kita diharapkan dapat mengintrospeksi diri. Muhasabah dapat dilakukan selesai menunaikan ibadah Shalat lima waktu. Tetapi dalam penerapannya tidak hanya berhenti sampai introspeksi diri tanpa menindak lanjutinya. Setelah bermuhasabah, patutlah jua kita bertafakur, mengevaluasi diri. Dan diakhiri dengan menyibukkan diri dengan segala kebaikan. Untuk itu, muhasabah dapat menambah energy positif dalam tubuh. Karena segala kebaikan yang dikerjakan akan menambah energy positif. Dengan bermuhasabah, maka akan datang segala kemudahan dari Allah SWT.
Kita harus beribadah dengan sepenuh hati. Ada tiga tempat untuk mencari hati. Yaitu dengan menjawab pertanyaan di bawah ini :
- Adakah hati kita ketika menunaikan ibadah shalat?
- Adakah hati kita ketika membaca Al-Quran?
- Adakah hati kita ketika muhasabah diri?
Kita tidak pernah tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah Ta’ala. Untuk itu kita harus menyiapkan segala hal dengan baik. sehingga ketika kita dipanggil mendadak oleh Allah SWT, maka kita telah siap. Sesungguhnya tidak ada yang mendadak bagi Allah SWT. Semua telah direncanakan oleh Allah Maha Berkehendak. Seperti teori koper yang menyatakan “setiap hari kita harus menyusun baju dalam koper dengan rapi, sehingga ketika kita harus pergi sewaktu-waktu, kita telah siap.”
Bersyukur
Hadits riwayat At-Thabrani menjelaskan ada empat doa yang indah, yaitu :
◘ Meminta hati yang penuh dengan syukur. Karena hanya orang-orang pilihan yang dapat bersyukur. Dengan bersyukur derajat kita sebagai manusia akan diangkat di hadapan Rabb. Selain itu, dengan syukur yang kita lakukan, maka nikmat kita dalam kehidupan akan bertambah.
◘ Lisan yang senantiasa berdzikir (mengingat Allah)
◘ Sabar saat menghadapi ujian dari-Nya.
◘ Ketaatan kepada suami.
Mintalah hati yang istiqomah dalam bersyukur kepada-Nya. Karena sesunggunya memulai sesuatu itu sangat mudah, yang sulit adalah mengistiqomahkannya. Ada empat tingkatan ketika seseorang diberi ujian, yaitu :
1. Ketika diberi ujian, seseorang marah. Ini adalah tingkatan paling rendah.
2. Tingkatan berikutnya adalah ketika diberi ujian, seseorang akan bersabar.
3. Tingkatan yang mendekati tingkatan paling atas adalah, ketika diberi ujian, seseorang akan ridho. Ia ridho dengan ujian yang diberikan Allah SWT. Ridho disini memiliki makna yaitu ikhlas menerima segala ketetapan yang telah diturunkan Allah SWT kepadanya.
4. Dan tingkatan tertinggi adalah, ketika diberi ujian, seseorang akan bersyukur.
orang yang bersyukur karena diberi ujian meyakini bahwa ujian yang datang kepadanya semata-mata untuk menghapus dosa yang telah lama tertanam dalam hidupnya. Dia pun akan selalu berhusnudzon pada kehendak Allah Ta’ala. Orang yang senantiasa bersyukur menyadari satu hal, yakni segala hal yang dilakukan di dunia ini adalah beribadah. Tentunya akan banyak ujian yang diturunkan-Nya dalam rangka beribadah kepada-Nya. Sehingga ketika kita menjalankan ibadah dengan sepenuh hati, maka hal tersebut merupakan bentuk syukur yang luar biasa.
Ada tiga tipe ibadahnya seorang muslim kepada Allah SWT. Yaitu :
◘ Seperti seorang budak. Ibadah kepada Allah SWT jika disuruh.
◘ Seperti seorang pedagang. Yaitu ketika mendapatkan keuntungan, barulah ia beribadah.
◘ Dan yang terakhir adalah ibadahnya orang ahli syukur. Ia akan beribadah kepada Allah SWT dengan rasa syukur. Sehingga ibadah merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT.
Keimanan
Cara melihat keimanan seseorang adalah dengan melihat kedekatannya dengan Allah SWT. Patutlah kita sebagai muslimah mencintai muslim yang memiliki keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah s.a.w. karena ketika kita mencintai seorang muslim karena keimanannya pada Allah SWT, maka niscaya keimanan kita kepada Allah SWT akan bertambah juga.
Sabtu, 19 Maret 2011
Tempat : Muslimah Center
Waktu : 13 Maret 2011
Pemateri : Ibu Hj. Nurhayati
Tema : Akhlak terhadap diri-sendiri
Ada tiga unsur yang Allah SWT titipkan kepada kita sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya. Yaitu akal, hati, dan jasmani. Untuk itu, kita harus menjaga titipan yang Allah SWT berikan. Logikanya, ketika ada seseorang yang menitipkan sesuatu pada kita, sekalipun ia memang meminta pertolongan kita, kita harus menjaga dan merawat titipan itu dengan baik. Karena pertama, kita diberi amanah, untuk memegang titipan tersebut, yang kedua adalah ketika kita menjaganya, maka itu bentuk rasa syukur kita telah diberi amanah.
Untuk itu sangat penting memperlakukan diri dengan baik. Sebagai muslimah, kita harus menjaga dan merawat ketiga unsur yang Allah SWT titipkan sebagai bentuk syukur kita kepada-Nya.
Yang pertama, akhlak terhadap tubuh kita. Ada beberapa kewajiban kita terhadap tubuh kita sendiri sebagai seorang muslimah, yaitu :
- Menjaga kecantikan. Menjaga kecantikan memang sangat dianjurkan, tetapi tentunya bukan dengan tujuan untuk tebar pesona kepada ikhwan atau orang lain. Menjaga kecantikan dapat dilakukan dengan memastikan kesehatan kulit, memperhatikan bagian tubuh yang paling kecil seperti kuku, memperhatikan aroma tubuh agar tidak menganggu indera penciuman orang lain yang ada di sekitar kita. Hal-hal di atas memang perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa sebagai muslimah, kita adalah muslimah yang ceria dan menyenangkan. Seorang muslimah juga diperkenankan untuk pergi ke salon, klinik kecantikan, dan sebagainya. Tetapi sekali lagi, dengan niat bukan untuk tebar pesona atau menarik perhatian lawan jenis.
- Menjaga kesehatan. Salah satu kiat menjaga kesehatan adalah tidak terlalu banyak tidur. Kebanyakan tidur dapat membuat kepala terasa pusing, sehingga sering kali menyebabkan tensi naik. Tidur bukanlah bicara kuantitas tetapi bicara kualitas. Bagaimana walaupun waktu yang dipakai untuk tidur sangat minim, tetapi tidur menjadi sangat berkualitas. Agar tidur dapat berkualitas, dapat dilakukan beberapa hal, yaitu : minum susu atau air putih sebelum tidur dan hindari pemakaian baju yang terlalu ketat. Selain itu, tidurlah dengan posisi tidur yang disabdakan Rasulullah saw ; menghadapkan diri ke kanan. Selain memperhatikan pola tidur, ada hal lain yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesehatan. Yaitu tidak menonton televisi hingga larut malam, mengobati penyakit yang diderita. Rasulullah saw bersabda bahwa semua penyakit ada obatnya kecuali tua dan mati. Dan yang terakhir adalah menjauhi sifat berlebihan dan sia-sia.
Yang kedua adalah kewajiban terhadap akal. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memenuhi kewajiban dan berakhlak baik terhadap akal yang kita miliki, antara lain :
- Memelihara kesehatan akal. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga diri untuk tidak meminum atau memakan sesuatu yang diharamkan oleh syari’at. Seperti khamr.
- Mengisi akal dengan informasi yang bermanfaat dan positif. Seperti dalam QS. 35 : 38 yang mengandung makna bahwa orang yang takut kepada Allah SWT adalah para ulama yakni orang-orang yang berilmu. Untuk itu, informasi positif yang bermanfaat membuat kita berilmu. Wajiblah sebagai seorang muslimah tidak hanya mencari ilmu duniawi, tetapi ilmu tentang agama, dan juga keterampilan.
- Harus berkarya. Akal yang sehat dan baik adalah akal yang dapat menghasilkan karya nyata. Itulah bentuk implementasi bahwa akal memang penuh dengan pengetahuan. sehingga kita tidak akan membiarkan akal kita kosong.
Yang terakhir adalah kesehatan kalbu atau hati. Hati, jasmani, dan akal berjalan bersamaan. Sehingga kita harus dapat menyelaraskan ketiganya agar membentuk pribadi yang berkualitas. Untuk itu perlu dilakukan pemenuhan kewajiban bagi hati kita agar tetap terjaga.
- Dzikrullah (mengingat Allah). Dalam HR. Bukhari menjelaskan bahwa orang yang sering berdzikir dengan orang yang tidak sering berdzikir diumpamakan seperti orang yang hidup dan orang yang mati. Berdzikirlah sebanyaknya dengan tidak menghitung berapa banyak dzikir yang telah dilantunkan. Karena dzikir adalah suatu hal yang tiada batasannya.
- Semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satunya adalah dengan sering membaca Al-Quran.
- Menjauhi maksiat, dosa, dan ketergantungan kepada manusia.
- Memperbanyak ibadah. Bukan hanya ibadah wajib, tetapi juga Ibadan sunnah.
Kamis, 17 Maret 2011
mengenal Allah SWT
bismillahirrahmaanirrahiim...
Pemateri : Aa Gymnastiar
Waktu : Kamis, 11 Maret 2011
Tempat : Daarut Tauhid
Ada dua sumber masalah dalam kehidupan manusia di dunia. Yaitu :
ÿ Manusia tidak dekat dengan Allah SWT
ÿ Manusia tidak kenal dengan Allah SWT
Manusia saat ini lebih bersemangat mengejar ilmu-ilmu duniawi dibandingkan dengan ilmu-ilmu agama Allah. Salah satu penyebabnya adalah kebanyakan manusia tidak atau enggan mengenal Allah SWT. Padahal Nabi dan Rasul diutus untuk mengenalkan Allah kepada umat manusia, menunjukan jalan untuk dekat dengan Allah, dan memberi tahu buah taat kepada Allah SWT.
Meski saat ini Nabi dan Rasul sudah tidak ada lagi. Tetapi masih ada Al Quran sebagai pedoman. Didalam Al Quran terdapat banyak surat yang agung dengan mengenalkan Allah SWT. Jadi ketidak hadiran Nabi dan Rasul di zaman sekarang tidak bisa menjadi alasan kita untuk tidak mengenal Allah SWT.
Salah satu dari sekian banyak ayat yang paling mulia dalam Al Quran adalah ayat kursi. Karena ayat kursi adalah ayat yang paling mengagungkan Allah SWT. Sedangkan surat yang paling agung dan mulia adalah surat yang paling mengagungkan Allah SWT, Al-Fatihah. Untuk itu, kita perlu meluangkan waktu untuk membaca Al-Quran dan terjemahannya untuk mengenal Allah Azza Wa Jalla.
Dengan mengenal Allah SWT, syahadat yang dilakukan setiap umat akan baik pula. Bukan sembarang syahadat. Tetapi syahadat karena sudah mengenal Allah SWT. Ketika berucap tiada Tuhan selain Allah, maka akan berbeda dengan umat yang tidak mengenal Allah SWT.
Ada tiga tingkatan mengenal Allah, yaitu :
1) ‘Ainul Yaqiin
Tingkatan ini adalah tingkatan pertama. keyakinan hadir karena ucapan turun-temurun. Dianalogikan seperti ka’bah. Misalnya seseorang belum pernah melihat ka’bah secara langsung. Tetapi dia diberi tahu oleh orang lain kalau ka’bah itu kotak, berwarna hitan, dan sebagainya. Jadi, seseorang dalam tingkatan ‘ainul yaqiin, akan meyakini sesuatu hal yang disampaikan orang lain. Meskipun ia belum melihatnya.
2) Haqqul Yaqiin
Tingkatan kedua adalah tingkatan tertinggi. Yaitu meyakini setelah melihat langsung. Misalnya seseorang yang sudah melihat wujud asli ka’bah dengan umroh, dia akan meyakini bahwa wujud ka’bah seperti yang dia lihat. Sehingga tidak akan terkena tipu daya dari berbagai pihak yang ingin menggoyahkan hatinya.
3) Ihsan
Inilah tingkatan ketiga yang sekaligus merupakan tingkatan tertinggi. Pada tingkatan ini, seseorang senantiasa merasa takut kepada Allah SWT. Dia dapat merasakan bahwa Allah selalu ada di sekitar dan memperhatikannya. Maka dari itu, dia akan berhati-hati.
Barang siapa yang mengenal Allah, maka akan Allah kenalkan ia dengan segala hal. Untuk itu, jika kita ingin dikenalkan dengan jodoh kita, maka kenallah Allah. Jika kita ingin dikenalkan dengan rezeki kita, maka kenallah Allah.
Lalu untuk apa manusia diciptakan di dunia? Tujuannya sudah jelas yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT. Manusia diberikan wewenang untuk hidup di dunia dan mengabdi kepada Allah. Manusia juga diperbolehkan berkarya. Yang nanti pada akhirnya harus dipertanggung jawabkan. Manusia yang ikhlas, akan ditemukan dengan segala hal yang ia butuhkan. Misalnya seseorang yang ikhlas mencari rezeki, maka ia akan dipertemukan dengan rezekinya, dan sebagainya.
Hidup di dunia juga tidak luput dari hinaan dan cacian orang lain. Hal ini jugalah yang harus dilalui dengan ikhlas. Ada dua jawaban yang harus difahami apabila kita dihina dan dicaci orang lain, yaitu : berbuat yang terbaik dan perbaiki diri-sendiri. Kita harus bisa ikhlas untuk melalui segalanya. Karena itu artinya, Allah baru saja menampakan sedikit keburukan kita dari sekian banyak keburukan kita, sehingga patutlah kita dihina. Akan tetapi, sekali lagi, kita harus ikhlas melalui segala hal dengan berusaha mengenal Allah SWT.
Ciri-ciri orang yang mengenal Allah SWT :
· Selalu tenang
· Selalu mantap
· Tidak pernah celetak-celetuk karena yakin bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi
· Tidak overacting
· Sedikit bicara
· Senantiasa hati-hati
Yuk sahabat! Mari menjadi pribadi yang mengenal Allah SWT. Aamiin.