Janji
yang terucap tidak pernah bisa terpenuhi. Dia meninggalkanmu. Meninggalkanmu
dengan alasan yang sampai saat ini tidak kamu ketahui. Hanya satu kalimat yang
selalu kamu ingat, “AKU MENINGGALKANMU KARENA KITA TIDAK BISA BERSAMA.” Jika
memang kalian tidak bisa bersama, kenapa dia membuatmu hanyut dalam khayalan
sebuah pernikahan dengannya. Kenapa dia membangun angan dalam doamu tentang arti
sebuah keluarga bahagia. Kenapa dia menumbuhkan cinta yang sejak awal tidak
pernah ada? Siapa yang salah? Kamu? Aku? Orang tuamu? Atau dia sendiri yang
salah? Tidak ada yang salah. Bukan kamu yang memilih jatuh hati padanya. Bukan
aku juga yang hanya menjadi pendengar setiamu. Bukan juga orang tuamu yang
semula memiliki firasat baik tentangnya. Pun ini bukan salahnya karena kamu
masih saja menyalahkan dirimu sendiri. Bagimu, dia tidak salah. Dia tidak
pernah salah. Sehingga tidak patut dipersalahkan.
Apa kabar hatimu saat ini?
Cinta yang tidak pernah kamu rasa di
awal perkenalan kalian, cinta yang tidak pernah tumbuh di dua bulan pertama
hubunganmu dengannya, kini sudah tertanam menguat. Menyisakan lubang di hatimu
ketika cintanya dia tanggalkan. Pernikahan, anak, keluarg bahagia, dan cinta
sampai maut memisahkan kalian, hanya angan-angan. Janji yang tidak pernah dia
tepati. Janji yang kamu sendiri tidak tahu harus menagih ke siapa. Sekarang
sakitnya tidak tertebus oleh obat apapun. Hanya waktu yang akan menyembuhkan segalanya. Segala luka dan sakit yang kamu
rasakan.
Sudah hampir dua tahun sejak awal
kalian memutuskan merajut masa depan bersama di 01 April 2013. Lukanya masih
kamu rasakan. Kamu percaya betul bahwa hati
hanya dapat diobati hati lain. Tapi hati-hatilah dengan hati. Untuk mendapatkan
hati yang baik, kamu pun harus memiliki hati yang baik.
Bunga,
pesanku hanya sedikit saja. Cinta itu indah Bunga. Cinta tidak akan
menyakitimu. Bila dia mencintaimu, dia tidak akan menyakitimu. Dia akan terus
mendampingi kemanapun kamu pergi. Dalam sakitnya kamu. Dalam sehatnya kamu.
Dalam kayanya kamu. Dalam miskinnya kamu. Dalam keadaan apapun. Sekali lagi.
Dalam keadaan apapun. Bila dia menyakitimu, dia tidak mencintaimu. Maka biarkan
dia pergi. Tutuplah memori masa lalu yang menyakitimu. Biarlah sakitmu
membuatmu menjadi lebih kuat lagi dan lagi. Belajarlah dari pengalamanmu. Restu
orang tuamu memang penting tapi mengikuti kata hatimu untuk menentukan pilihan
yang membahagiakanmu pun penting. Hiduplah dengan sisa hati yang kamu miliki.
Rawatlah. Jangan sampai ianya berlubang lagi.
Kini aku akan menutup lembaran
ceritamu Bunga. Masih banyak kisah orang lain yang ingin kuceritakan. Semoga
hidupmu menjadi lebih baik.
Oh ya. Berjanjilah satu hal padaku. Kamu
akan bangkit. Hidupmu masih panjang. Ceritamu masih indah. Raihlah
kebahagiaanmu, Bunga. Berjanjilah lalu tepati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar