Pertemuan
terakhir kalian...
Kamu mencarinya. Mencari jawaban
atas pertanyaan, “Kenapa kamu ninggalin aku, mas? Setelah semuanya kita lalui.
Kesederhanaan. Kekurangan. Kebahagiaan. Kita lewatin semuanya. Pernah kita
makan sebungkus nasi warteg berdua karena gaji yang habis untuk membayar hutang
akibat gagalnya bisnismu. Pernah kita bersusah-susah jalan kaki hanya untuk
menghembat bensin. Tapi kenapa? Ada yang kurangkah dengan diriku? Why me?”
Iseng-iseng mencari kontak. Entah
harus minta bantuan siapa. Bantuan untuk menemukan jawabannya. “Sidi? Mas Sidi?
Oh ya. Diakan deket sama Andi. I’ll try.”
Whatsapp...
Bunga : Assalamualaikum
mas... apa kabar?
Sidi : Waalaikumussalam.
Alhamdulillah baik. kamu apa kabar?
Bunga : sekarang lebih baik, mas. Mas dmn skrg?
Sidi : aku masih di jkt. Km?
Bunga : aku jg. Tp bukannya km uda keluar dr kantor
kita dl ya?
Sidi : iya. Aku di syariah sekarang. Eh tumben
wa. Ada yg bisa aku bantu?
Bunga : mas. Aku mau mintol bisa?
Sidi : ttg?
Bunga : Andi
Sidi : loh knp? Masih jadiankan?
Kamu
menceritakan apa yang terjadi pada hubungan kalian.
Sidi : ko bisa dia ninggalin km gitu aja?
Bunga : aku jg ga tau. Terakhir kalimat drinya, dia
sempet bilang, kalo tiap berantem aku sakit terus, dia ga bakal tahan sm aku
Sidi : ga nyangka dia ky gitu
Bunga : bukan, mas. Semua salahku. Ada yg kurang dr
aku
Sidi : Apa? Aku pnasaran apa yg kurang dr km?
Skenalnya aku sm km, km hampir jd muslimah yg sempurna
Bunga : sempurna? Ga mgkn kalo aku sempurna dia
ninggalin aku, mas.
Sidi : jd? Apa yg bisa aku bantu?
Bunga : aku mau ktmu dia, mas. Tp telp dan sms dr
aku ga pernah dibales. Kalo mas memang mau ktemu dia. Bsa tolong kabarin aku?
Sidi : kalo km uda tau jawabannya. Km mau apa?
Bunga : mgkn dgn begitu aku bisa ikhlas melepas dia
Sidi : kalo trnyata stlh ketemu dia ngajak
balik? Km mau?
Bunga : I dunno, mas
Sidi : ok. Aku bantu sbisa aku
Beberapa hari kemudian, Sidi memberi
tahumu kalau dia dan teman-temannya akan mengadakan acara buka puasa bareng di
sekitaran Cikini. Salah satu dari temannya adalah Andi. Lelaki yang ingin
sekali kamu temui. Lelaki yang ingin kamu mintai jawabannya. Lelaki yang tidak
pernah kamu cintai di awal.
Eh benar saja. Aku teringat. Aku
penasaran. Apa yang membuatmu mencintai Andi, Bunga?
“Entahlah. Ada hal dalam dirinya
yang membuatku membutuhkannya.” Jawaban yang selalu kuterima darimu.
“Lalu kamu akan menemui Andi?”
“Yes!” Jawabmu mantap.
“Kapan?”
“Jumat malam. Di KFC Cikini. Aku
akan menunggunya disana. Mas Sidi atur semuanya.”
“Yakin? Kalau ternyata dia
meninggalkanmu?”
“Dia tidak akan meninggalkanku. Aku
tahu hatinya.”
“Kamu mengaku mengetahui hatinya,
kalau begitu kamu tidak perlu lagi bertemu dengannya untuk tahu jawaban atas
pertanyaanmu. Kamu cukup kenal hatinya.”
Masalahnya adalah kamu tidak sadar bahwa hati manusia bisa
berubah. Dan hati Andi sudah berubah. Dia tidak lagi mencintaimu. Makanya dia
pergi meninggalkanmu. Kamulah yang memungkiri kenyataan itu. Kamu terlalu takut
terluka. Padahal dengan menemuinya kamu akan semakin terluka. Percayalah.
Sekali saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar