Tampilkan postingan dengan label dedicated for someone. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dedicated for someone. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Oktober 2011

surat kasih untukmu

rasanya sangat rindu sekali. sangat sangat rindu
tapi aku tidak berani mengungkap kerinduan ini
aku ragu lalu memilih diam
padahal kita tidak terpisah jauh
masih di satu negara yang sama
masih di satu bangsa yang sama
dan masih bicara bahasa yang sama
aku sangat merindu

hey!
jangan pernah bilang kalau kamu takut kehilangan aku
aku tidak akan pergi kemana-mana
bukan karena aku memutuskan untuk tinggal tapi karena memang belum waktunya aku untuk pergi
ingat perkataanku baik-baik...
aku akan selalu berada di sekitarmu
berada di sampingmu untuk berjalan bersama denganmu
berada di depanmu untuk melindungimu, karena kamu lelaki yang membutuhkan wanita
berada di belakangmu untuk selalu mendukungmu
yah...
aku akan berada di sekitarmu
sampai Allah memutuskan keputusan lainnya bagi kita.

kalau kamu ingin takut, takutlah pada Allah
karena hanya kepada-Nya kamu dapat meminta hatiku
hanya kehendak-Nyalah yang membuat kita bisa bersatu

surat kasih ini kusampaikan untukmu yang terkasih
untukmu yang seakan jauh di sana, padahal kamu selalu dekat di sini, di hatiku
untukmu yang selalu singgah dalam doaku
untukmu yang mengajarkan kehidupan lain dalam dunia ini
untukmu yang akan menjadi segalanya bagiku

Jumat, 21 Oktober 2011

jangan tunjuk saya

percakapan siang itu di kelas Content Delivery Network dengan seorang saudara seiman (InsyaAllah...)
"Van! Hafidzoh bukan?"
aku tersenyum, "Kenapa?"
"Iya bukan, Van?"
"Vani punya hak buat nggak jawab pertanyaannya, kan?"
"Kalau gitu artinya ngaji juga bisa. Aku minta ajarin dong, Van!"
"Loh? Jangan sama Vani. Vani nggak bisa."
"Aku pernah denger Vani ngaji. Bagus."
"Loh? kok bisa? denger dimana?"
"Mau ya ngajarin aku... Please..."
"Jangan sama Vani. Beneran. Nanti kalau diajarin sama Vani bisa-bisa hati nggak kejaga lagi. Terus niat belajar baca malah berubah lagi."
"Kok Vani suudzon sih?" wajahny memurung.
"bukan suudzon. tapi mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Nanti Vani kenalin sama orang yang ahli ya... :D"
"Makasih Vani. Aku pengen belajar baca aja. Tapi nanti belajarnya lebih mendalam. Nanti aku bakal jadi bapak. Jadi aku mau ngajarin anak aku sendiri ngaji."
aku tersenyum. "Subhanallah... mulianya niat saudaraku ini." dalam hati. tapi jangan tunjuk saya menjadi guru ngajimu. karena saya seorang wanita. saya seorang akhwat. saya belum pantas mengajarkan Al-Quran kepada siapapun.

Sabtu, 09 April 2011

mama mama mama

Bismillahirrahmaanirrahiim...
jumat lalu, mama mengirimkan sms untuk membeli hansaplast sepulang kursus menjahit. aku mulai khawatir. mama memberi tahuku kalau tangan mama terkena pisau. kepanikan mulai menjamah tubuh. "ini bukan keiris biasa." panikku dalam hati.
dengan kecepatan 90km/jam, aku langsung menarik gas vario merah ke alfamart untuk membeli hansaplast. setelah selesai, perjalanan kulanjutkan sampai rumah. kugedor pintu dengan sangat khawatir.
"Mama! coba liat tangannya!" kataku tetap menjaga kelembutan meski rasa cemas mulai menguasai.
"Nggak apa2, Ni! cuma darahnya masih ngalir aja." jawab mama lelah. raut wajah mama sangat lelah. aku tidak tega melihatnya.
perhatianku langsung teralihkan melihat segulung kain kasa menempel pada jari telunjuk mama. "Coba dibuka dulu, Ma. kita pasang hansaplast." saranku
kubantu mama membuka perban. ternyata benar. darah terus mengalir tiada henti. mama mengeram kesakitan. "Ya Allah... kalau boleh aku minta tukar. aku ingin sekali menggantikan posisi mama. tak masalah kalau tanganku yang teriris asal jangan tangan mama." rintihku dalam hati.
wajah mama mulai panik, "Ini kenapa nggak mau berhenti ya, ni?"
kuambil semangkok air dingin ditambah es. kuminta mama mencelupkan jarinya ke dalam mangkok tersebut. berbagai upaya kami kerahkan untuk menghentikan darah yang tak henti-hentinya mengalir. hingga terhenti pada satu solusi : membungkus telunjuk mama dengan kain kasa, lalu dililit dengan hansaplast. selesai. mama menyuruhku kembali lagi ke tempat kursus

tapi pagi ini, pagi dimana mama masih di Bandung, pagi sebelum mama pergi ke Rajeg...
aku membantu mama mengganti perban. malam sebelumnya pun demikian. bukan membantunya yang ingin kuceritakan. tapi kesakitan mama setiap kali membuka perban. mama meringis kesakitan memanggil2 nama Allah SWT. sekali lagi aku menangis. menangis dalam hati.
andai saja aku bisa gantikan posisi mama. tak masalah kulit tanganku lepas karena teriris pisau. tak masalah kalau harus jari telunjukku yang diperban. tak masalah kalau harus aku yang merasa kesakitan. tak masalah kalau jari telunjukku harus somplak karena pisau yang tajam. dan sekali lagi, tak masalah kalaupun darahku yang terus mengalir. asal bukan darah mama, asal bukan jari mama, dan asal bukan air mata mama yang jatuh menahan sakit.

ungkapan dari hati :
mama...
jaga diri mama baik2. maaf anakmu ini tidak bisa selalu ada di sisimu selama 24 jam 1440 menit dan 86400 detik. mama... maaf... tidak banyak hal yang bisa ni lakukan bahkan ketika ni ada di sisimu, mama. tapi mama, dengarlah... ni akan berubah. menjadi lebih baik. menjadi lebih patuh. untuk dapat membuatmu bangga dan bahagia..
mama... jangan pernah ngelamun lagi ya... ni nggak mau jari2 mama yang lain ikut merasakan keperihan jari telunjuk kiri mama.
mama, ni sayang mama
sayang... banget....

Sabtu, 12 Maret 2011

coretan kecil untuk mama tersayang

Bismillah...

yesterday is the happiest day of the my happiest days...
akhirnya setelah lama menginginkan untuk pergi kajian bersama, namun sepertinya Allah SWT belum mengizinkan, kemaren sore tepat kemaren sore setelah mentoring wada ia lakukan, kami pergi ke kajian bersama.
mama, ingin aku ceritakan sesuatu...
sore itu, setelah kulahap habis bakso rudah sebesar bola kasti, aku dan dia pergi ke kajian di Masjid Raya Cipaganti. itu adalah kali pertama kami mengikuti kajian bersama di Masjid Cipaganti. biasanya memang kami sering bertemu di kajian yang ada di Masjid Murosalah. tapi ini beda, mama. kami pergi bersama. dengan tujuan yang sama. mencari ilmu.

mama, sore itu indah sekali...
yang membuat indah adalah... aku ada bersamanya. di sampingnya, mama. kami bersenda gurau dengan tetap memegang batasan islam. mama, aku senang pergi dengannya. sekalipun itu pergi dengan angkot, atau bahkan berjalan kaki. dan walaupun harus terengah-engah karena mengejarnya berjalan yang seperti lari itu, mama. tapi sekali lagi, aku senang dan bahagia, mama.
mama... itu memang kajian bersama kami yang pertama tapi aku yakin, itu tidak akan menjadi yang terakhir.

oh ya..
disana juga aku bertemu dengan akhwat cantik. bercadar hitam. dibalik cadar itu ada kecantikan yang terpancar mendalam. wajahnya manis, ma.
semoga kelak aku bisa menjadi muslimah seutuhnya, mama. doakan anakmu ya, ma

oh ya, ma. bukan cuma itu, setelah kajian, kami berdua pergi mencari cemilan bersama. tapi, ma. lagi dan lagi bukan resto mahal yang kami pilih. kami memilih duduk di pinggir jalan sambil menyeruput es kelapa muda yang harganya (aku tidak tahu) tidak mahal seperti di resto-resto yang mama dan bapak sering kunjungi bersamaku.
tapi mama, sekali lagi. aku tidak perlu makanan dan minuman mahal untuk membuatku tetap hidup. aku tidak perlu itu, mama
karena ketika aku bersyukur dan bahagia, aku akan tetap hidup sebagaimana juga kehendak Allah padaku.

mama, terimakasih juga sudah membiarkanku bahagia, mama.

Kamis, 10 Maret 2011

coretan kecil

mama. terimakasih untuk hari ini, hari yang telah lalu, dan hari esok yang akan datang.

mama aku memimpikan segala hal, mama..
aku memimpikan...bangun tengah malam dengan suamiku, bertemu dan bersujud kepada-Nya
aku memimpikan...mengelus-elus kehamilanku, mam
aku memimpikan...membuatkan baju untuk anak-anakku
aku memimpikan..melihat suamiku mengajari anak-anakku mengaji di saat maghrib tiba seperti yang pernah bapak lakukan
aku memimpikan...bersama suamiku, kami mengajari anak kami banyak hal
aku memimpikan...membantu anakku mengerjakan PR, ma
aku memimpikan...pergi menunaikan ibadah haji dengan suami dan anak-anakku
aku memimpikan...mengatakan "Sabar dan syukuri apa yang kita punya, sayang." kepada anak-anakku
aku memimpikan... memperlakukan anak-anakku seperti seorang client dan partner. aku akan memperlakukan mereka berbeda-beda sesuai usia dan kejiwaan mereka
aku memimpikan hal yang sama dengan yang pernah mama lalui

aku memimpikan hal yang sama dengan yang pernah mama lalui
aku memimpikan...
mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dengan suami untuk membeli rumah
mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dengan suami untuk membeli mobil
mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dengan suami untuk menyekolahkan anak

oh, mama
sungguh banyak yang anakmu ini impikan
walaupun aku sudah hampir 20 tahun
walaupun kadang aku masih manja padamu, mama
tapi ketahuilah 1 hal. kau berhasil mendidik dan mengajarkan kehidupan padaku, hingga banyak lari mimpi-mimpi besar dalam diriku
mimpi yang akan kucapai, mama

mama...
terimakasih untuk hari ini, hari yang telah lalu, dan hari yang akan datang

Senin, 07 Maret 2011

maaf mama

mama, maaf. aku tidak bisa menjaga perasaan ini padanya. tapi sungguh. ternyata aku mencintainya.
mama...
walaupun dia tidak pernah bisa mengantar kemanapun aku pergi
walaupun dia tidak bisa ada saat kuperlukan
walaupun dia tidak bisa menjamin keamananku
walaupun dia tidak bisa mengantar kita berdua ke pasar
walaupun dia tidak bisa ada di sisiku setiap saat
tapi mama, aku mencintainya

mama...
walaupun untuk bertemu dengannya aku harus melewati belasan kilomete
walaupun untuk mendengar suaranya saja aku harus menghabiskan pulsa
walaupun untuk memberinya kabar harus menyita waktuku
tapi mama, aku mencintainya...

mama...
walaupun dia selalu asyik dengan pemikirannya
walaupun cara pandangnya terkadang fanatik
walaupun persepsinya selalu berbeda denganku
walaupun kecemburuannya memang luar biasa besar
tapi mama, aku mencintainya

walaupun dan walaupun adalah memang kekurangannya
tapi aku mencintainya, mama

mama, sebentar lagi dia akan pergi jauh dalam waktu yang lama
mama, ketahuilah . hatiku seolah pergi juga bersamanya. kesedihan ini menderu, mama
rasanya aku tidak ingin dia pergi
walaupun memang sangat jarang sekali kami bertemu, tapi rasa ini tidak menghilang, mama
rasa ini malah semakin bertambah, mama

mama
dialah orang yang selalu mengajariku
dialah orang yang selalu mendukungku
dialah orang yang selalu menuntunku

mama. dialah orangnya mama
dialah orangnya mama

dan ketika aku ingin sekali melupakannya dengan jutaan kegiatan yang kulakukan, namun tetap saja aku mencintainya, mama
dan yang terakhir ketika aku ingin sekali untuk tidak bertemu dengannya, lagi dan lagi cinta ini semakin besar, mama

mama ...
sekali lagi aku minta maaf karena telah mencintainya

Jumat, 04 Maret 2011

tiba-tiba terpikirkan

waktu gundah gulana, seorang temanku berkata padaku,"Yang susah itu ngebangun chemistry nya, ni."
"Jadi mesti gimana? emang penting?" Tanyaku benar2 tidak tahu apapun.
"Penting banget. nih ya. cara ngebangunnya misalnya dengan sering ketemu. banyak juga sih caranya. chemistry itu penting kalau ni lagi jalin hubungan. biar hubungan tetap terjaga." jelasnya.
wajahku memang mengangguk tapi hatiku menggeleng. bagiku. membangun chemistry memang penting. tapi bukan dengan cara sering bertemu. ketika aku sudah memantapkan hati untuk menjalankan niat yang diucapkannya. chemistry itu akan ada tanpa harus berusaha menciptakannya.
sering bertemu tidak menjamin cinta tetap terpupuk. tanpa bertemu dengannya. hingga detik ini. aku masih menyayanginya.

Kamis, 20 Januari 2011

When I asked you to prove it, you just prove it!




waktu itu kamu bilang kalau kamu sayang aku. tapi kamu tidak hanya mengatakannya. Ketika aku meminta sebuah pembuktian. Kamu pun membuktikannya tanpa menuntut pembuktian apapun dariku. It’s unfair memang. Tapi kamu diam. You just show and show me that you really love me till I can feel it deeply, dear.

Kamu bilang… kamu akan menyerahkan apapun padaku, apapun yang bisa kamu serahkan

Dulu, kamu tidak pernah membiarkan aku naik angkutan kota. Kamu bilang, kamu khawatir. Jadi ketika aku ingin pergi kemanapun, kamu pasti ada untuk mengantarku. Kamu tidak perduli sejauh apa aku pergi. Selama apa aku berjalan, kamu tetap disamping. Mendampingi kepergianku. Kamu selalu ingin memastikan kalau aku baik-baik saja. ya… itulah kamu. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu ingin aku selalu aman dan baik-baik saja, itu tidak hanya kamu ucapkan tapi kamu buktikan dengan keberadaanmu di sampingku.

Ketika kakiku keseleo dan tidak bisa bawa motor, atau ketika mood yang tidak memadai untuk membawa sendiri motor merah itu, kamu datang. siap antar-jemput. Mengorbankan rapat panitia acara di kampus kamu, atau mengorbankan waktu istirahat kamu di rumah. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu akan memberikan waktumu untuk melindungiku, untuk menjagaku. Lagi-lagi kamu tidak mengatakannya saja. tetapi membuktikannya dengan selalu siaga di sisiku.

Kamu mengatakan bahwa bahkan uang pun akan kamu berikan padaku. Itu bukan hanya sekadar ucapan. Tapi kamu buktikan. Ketika aku menginginkan ice cream atau coklat, kamu datang mengantar semua itu padaku. Ketika aku mengatakan ingin beli makan ini dan itu, kamu langsung datang dan menjemput. Membawaku ke tempat makanan yang ingin kumakan. Dan satu kalimat darimu yang tidak pernah kulupakan, kalimat yang tidak pernah kamu sampaikan padaku, “Ngapain main sama temen, teh. Kalo aku punya uang, mending uangnya buat jalan sama ni.” Kalimat yang kamu katakan pada teteh. Teringat waktu aku ingin sekali ikut seminar dan biayanya cukup mahal, kamu yang membayarkannya.

Ingat suatu hal yang baru saja terjadi beberapa hari lalu. Sepulangnya dari kampus, kamu datang menjemput. Ketika itu aku ngotot tidak akan makan malam di rumah. Bukan hanya sekedar ucapan “pokoknya kamu harus makan!” atau sejenisnya. Tapi kamu langsung putar arah. Kamu mengajakku makan di luar untuk memastikan aku sudah makan malam. Ketika kamu bilang ingin aku selalu sehat, tidak pernah terlewat makan, kamu tidak mengatakan apa-apa hanya membuktikan dengan menemani dan memastikan aku makan.

Bukan masalah besar/ kecil atau sesuatu yang kamu beri. Tetapi kerelaan kamu untuk memberikan segalanya padaku. Ketika aku bertanya, “Bagaimana nanti kalau ternyata kita bukan jodoh?” kamu hanya menjawab, “Yang penting aku udah usaha. Dan semua diserahkan lagi sama Allah. Dengan begitu, aku juga bisa belajar keikhalasan.” Jadi ketika kamu merasakan sesuatu, kamu tidak pernah mengatakannya. Tapi kamu langsung membuktikannya. Itulah sebabnya you never said I LOVE YOU to me J

Terimakasih telah sukarela memberikan apapun yang sebenarnya tidak pernah kuminta.

Senin, 17 Januari 2011

untuk yang terkasih

tulisan ini untuk yang terkasih
orang yang dekat denganku
sahabat yang pernah kutemui
sahabat yang tidak pernah kutemui
dan sahabat yang belum aku kenal

Mohon maaf atas seringnya lidah menikam hati

Mohon maaf atas kecerobohan yang menjengkelkan

Mohon maaf atas kekeliruan yang mengecewakan

Mohon maaf atas kemanjaan yang mengganggu

Mohon maaf atas kekanak-kanakan yang menyebalkan

Mohon maaf atas kerasnya kepala yang membingungkan

Mohon maaf atas kurangnya permohonan maaf ini


Senin, 03 Januari 2011

memorian

Suddenly, I remember one thing which happened to us some years ago. You tried to tell me what you felt in one place which is not romantic or beautiful place but it was enough to show me how shy you were. I could see you were so shy. You were casting down and spanning a straw in your glass. You told me that you would ask something but you only kept silent. You absorbed in your hot plate of steak. So… I just did it too. You said nothing till we went to my home. Whereas, I would go to Rangkasbitung town that night.

On your bike, you told me everything about your life, including how you regard your girl friend, how you always try to keep her safe, how you always be in her side. You know what. In that day, I wanna be your girl friend to feel how you keep me safe, and how you love me every time with all your kindness.

But till I was in home you asked me nothing. I hope you would ask me to be your girl friend. I was wrong. You asked nothing. After you went to your house, I packed my clothes into my bag. I was ready to go to Rangkasbitung for holiday. Shockingly, I received your message. Yes you text me to be your girlfriend. I was so shy. Really I was shy. I didn’t know what to do. I was shocked. I thought a moment and I replied your message; “YES”… you said thank you… and asked me to be careful. I was happy. Finally, you told me what I wanted to hear. Thank you

After 2 years, we decided to make it over. So we made it. You know what I want. I know you didn’t want it, but you still appreciated what I want, so… you just let it be. Thank you for understanding my decision.

Even though we don’t have a relationship anymore, you always be my guard. You always try to be behind me and keep me from everything. You always make me laugh. You are always here when I need. That’s why it’s going to be hard to let you go…



Kamis, 23 Desember 2010

i just love you

if you asked me why i love you.. it's gonna be hard to answer the question
because i never know why i love you
even though your report letter is greatest all of them, i still never know why i love you
i think
love is just a meaningful word without any words to describe that word
so... when you ask me why i love you i will give you an answer that "i just love you" that's all

Rabu, 08 September 2010

baru sebulan serasa satu tahun

Baru sebulan. Tapi rasanya sudah setahun.
Bukan berarti aku merasa bosan atau sebagaimananya
Hanya saja. banyak hal yang sudah kau ajarkan padaku dalam waktu yang baru sebulan
Seolah semua pengajaran itu kudapat dalam waktu satu tahun
kau memberi tahu padaku pentingnya sebuah kejujuran
Kau memberi tahu padaku indahnya sebuah kejutan
Kau memberi tahu padaku penasarannya menanti tiap barang yang kau kirim
Kau memberi tahu padaku merdunya bertilawah
Kau memberi tahu padaku cara mencintai, menyayangi, dan merindu
Kau memberi tahu padaku gemerlapnya islam
Kau memberi tahu padaku bahagianya memberi
Banyak yang kau beri tahu selama sebulan ini. yang mungkin hanya akan kudapat selama setahun jika aku berjalan seorang diri. jadi, satu bulan serasa satu tahun denganmu. bukan karena aku bosan. tapi sekali lagi. karena banyak hal yang aku dapat selama denganmu. karena engkau memberi banyak padaku :)

Kamis, 29 Juli 2010

tanyakan pada-Nya

sebelum kau nyatakan cinta, tolong tanyakan dulu padaa-Nya
agar keteguhan hatimu terhadapku telah tercipta. sehingga tidak perlu ada jaminan sakit hati diujng perjalanan kita.
tolong... tanyakan dulu pada Allah

Selasa, 27 Juli 2010

tanda tanya besar


satu pertanyaan darinya tepat di malam itu, pertanyaan melalui ketikan canggihnya teknologi jarak jauh, pertanyaan yang melahirkan tanda tanya besar jua dalam benak mungil yang tengah menopang diri demi kelangsungan hidup ini.
oh tidak. pertanyaan yang sama sekali tidak pernah terpikirkan akan keluar dari mulut indahnya.
teringat. bahkan ketika di perpustakaan kampus. ketika semua rak menatap kesibukan dan keseriusannya. ia tidak pernah menyadari keberadaanku. tp tiba2 saja pertanyaan muncul. mencengangkan.
dengan berserah pada-Nya aku menjawab, "kita serahkan semuanya pada Allah. kita hanya bisa menjalani. dan kau hanya bisa memilih. sedang Dia yg berkehendak."
lalu ia berkata dengan rangkaian kalimat yang tersusun indah. "semoga semua semakin lebih baik."
kuteteskan air mata dalam hati. haru membaca kalimat permohonan yang indah itu

picture : http://financewithafp.com/blog/wp-content/uploads/2010/06/question-mark.jpg

Selasa, 08 Juni 2010

maaf, kehilangan, dan keyakinan

Entah apa yang harus kurasakan. Sedih atau senang ketika satu kalimat tanda “menyerah” itu kau kirimkan lewat sms. Tapi apa daya. Aku tak kuasa menahan perasaanmu lama2 dengan kepastian yang tidak kuberikan. Karena sungguh… segalanya kuserahkan hanya pada Allah semata.
Kau yang tidak mau mengerti aku atau aku memang sulit dimengerti? Sebenarnya… kubuka hati ini agar kau mudah memahaminya. Tapi sepertinya usahaku membuka hati sia-sia. Karena kau tetap tidak mengerti. Atau tanpa sadar memang aku tidak pernah membuka hati?
Sudahlah! Tiada yang patut disalahkan dan menyalahkan.
Maaf
Maaf karena selama ini aku tidak bisa memberi kepastian yang kau inginkan. Aku tak berwenang memberi kepastian. Kepastian yang seharusnya diberikan langsung oleh Allah swt. Maafkan aku. aku juga tidak pernah bermaksud demikian. Karena bagiku. Prinsip hidup adalah segalanya. Mata hatiku telah terbuka untuk tidak memilih pasangan saat ini. dan tidak akan kubiarkan untuk tertutup lagi. Karena begitu hatiku tertutup untuk ke sekian kalinya. Aku takut sulit dibuka lagi. Dan pada akhirnya, aku akan jatuh dalam kubangan dosa dengan hati tertutup. Naudzubillah… Maafkan aku sekali lagi. Mungkin aku tidak bisa menjamin harapan yang kau tunggu. Tapi ini agar kau mengerti… bahwa janganlah kau mengharapkan cinta dari manusia. karena sesungguhnya maha pemilik cinta hanya Allah. Jika kau mengharapkan aku mencintaimu, maka kau akan sakit hati, jika memang kita tidak menyatu. Tetapi jika kau mengharapkan Allah mencintaimu, maka Allah akan mencintaimu seperti kau mencintai-Nya.
Kehilangan.
Memang. Aku sangat kehilangan. Karena tidak ada lagi orang yang akan membuatku kesal dengan jutaan ejek yang dimuntahkan. Tidak ada lagi orang yang membuatku tersenyum geli karena candanya yang tanpa henti. yah… banyak yang kosong akhirnya dalam hidupku.
keyakinan
aku yakin. kekosongan ini akan ditambal dengan keberadaan orang-orang di sekitarku. Dengan daftar kegiatan yang menanti kuikuti. Aku yakin itu. karena disetiap aku kehilangan sesuatu… Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang baik di depan sana. Dan aku yakin. aku akan mendapatkan yang terbaik itu. begitupun juga denganmu.
Terimakasih selama ini telah di sampingku. :)