Kamis, 22 April 2010

naik tangga lebih banyak

bolehkan kali ini aku membanggakan sedikit saja tentang diriku? tenang...aku tetap tidak akan lepas dari tali agama dan tidak pula lepas dari Allah s.w.t. sesekali aku ingin membanggakan diriku. tapi tahu tidak. setelah membanggkan diri. aku langsung tertunduk malu. karena kadang, aku merasa tak sepantas itu. karena ada Zat yang harusnya selalu kubanggakan dan kupuja tanpa waktu istirahat.
aku mohon..untuk kali ini saja pengecualiannya.
mereka tidak sebagus itu ternyata. ada kebohongan dibalik itu semua. oh ya Allah... entah aku harus tertawa atau menangis akan terbongkarnya kelakuan BUSUK itu. tapi... satu hal yang aku tahu... dari sebuah deretan angka kehidupan nyata, mungkin aku ada dalam area kritis di bawah mereka. ALHAMDULILLAH... dalam tangga kejujuran itu... aku tetap berada tinggi di atas mereka. karena meski deretan angkaku tak sebanyak mereka, aku masih tetap bisa meraih bendera kejujuran atas usaha yang kulakukan dengan keluh dah pusingku sendiri :D

terbaik = usaha


perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang berhasil mendisiplinkan mahasiswa yang tidak disiplin sebelumnya. Karena dengan kedisiplinan, mahasiswa akan lebih menghargai waktu. Tidak melewatkannya tanpa pembelajaran sedikitupun.

Perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang mencanangkan program mahasiswa cerdas otak bukan otot. Sehingga nantinya mahasiswa tidak kaget dengan dunia yang baru saja dimasukinya. Perguruan tinggi yang terbaik patutlah memberikan pengetahuan yang luas seputar dunia perkuliahan, tugas yang akan mereka hadapi, situasi perkuliahan, bagaimana suasana kelas nantinya, seperti apa dosen mereka, dan sebagainya. Bukan menyuruh mahasiswa baru berlari-lari, push up, atau memarahi mereka dengan alasan yang dibuat-buat. Karena sesungguhnya dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih banyak seputar dunia perkuliahan yang dimasukinya, akan menumbuhkan mental mahasiswa itu sendiri tanpa perlu kekerasan.

Kegiatan curang sudah membudaya di kalangan setiap pelajar. Perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang berhasil menerapkan kejujuran dalam diri mahasiswanya. Menghilangkan budaya mencontek adalah salah satunya. Dengan alasan yang sangat beragam sebagai penyebabnya. Sangat menyedihkan. Perguruan tinggi terbaik haruslah memberikan hukuman tegas bagi para pencontek guna menciptakan penerus bangsa yang berkualitas bukan berkuantitas saja.

Perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang berhasil menumbuh dan mengembangkan nilai moral para mahasiswanya. Bukan hanya di lingkungan pendidikan, melainkan di seluruh lingkungan yang ada di dunia. Karena pada intinya, mereka akan tetap tumbuh untuk meneruskan warisan masa lalu dan masa kini. Sehingga mereka harus peduli terhada lingkungan sekitar.

Perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang melihat usaha dan proses dari mahasiswanya. Bukan hanya melihat angka akhir yang dicapai mahasiswanya. Karena usaha dan proses tersebut merupakan nilai yang nyata. Perguruan tinggi terbaik seharusnya mampu menghargai usaha dan proses pembelajaran mahasiswa. Bukan hanya menghargai mereka dari angka yang mereka dapatkan di akhir ujian. Dengan begitu, mereka akan merasa sangat dihargai.

Perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang senantiasa menyaring orang berprestasi. Bukan hanya kalah dan tergiur akan besarnya jumlah uang pembangunan yang dilampirkan pada kertas formulir pendaftaran.

Perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang mengusahakan sesuatu menjadi lebih baik setiap waktunya dengan tujuan menciptakan orang-orang terbaik bagi kelangsungan negara.

Poin diatas merupakan hasil dari sudut pandang saya akan sebuah perguruan tinggi terbaik. Tetapi pada dasarnya, perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang selalu berupaya menjadi terbaik meski tidak ada tolak ukur pasti untuk istilah “terbaik”. Sehingga perguruan tinggi terbaik adalah perguruan tinggi yang penuh dengan usaha terbaik demi terciptanya hasil terbaik bagi lingkungan terbaik.

Senin, 19 April 2010

Impian dari Perguruan Tinggi Idaman


Mimpi adalah bunga tidur, tapi impian adalah masa depan. Orang yang punya impian akan punya masa depan. Begitulah pendapat saya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengimplementasikan impian. Namun yang terpenting adalah melanjutkan pembelajaran dan pendidikan. Ada perbedaan antara pembelajaran dan pendidikan. Menurut saya, Pembelajaran diperoleh dimana saja. Belajar adalah bagaimana kita menyerap sesuatu dengan sangat baik dalam pencernaan hidup dicampuri dengan kuah religius yang kita miliki. Sedangkan pendidikan adalah hal yang kita dapatkan dengan sangat terstruktur. Pendidikan diperoleh dari lembaga-lembaga tertentu termasuk keluarga di dalamnya. Melanjutkan pembelajaran artinya kita tidak boleh berhenti mencari tahu. Dan melanjutkan pendidikan berarti bahwa kita harus mengkonsumsi serangkaian teori dalam kurikulum yang ditetapkan suatu lembaga untuk memperdalam keahlian kita pada bidang tertentu. Untuk itu saya melanjutkan pendidikan saya yang tentunya dibarengi dengan pembelajaran untuk merealisasikan mimpi saya.

Perguruan Tinggi adalah lembaga yang dibuat untuk melanjutkan pendidikan setiap orang. Dunia perkuliahan. Begitulah saya menyebutnya. Setiap orang berhak menginjakkan kaki di dunia yang satu ini. Saya bisa melanjutkan pembelajaran saya dalam dunia ini juga. Orang tua saya memberikan pemahaman secara kontinu sejak dini bahwa orang pintar akan memiliki prospek masa depan yang terjamin. Dan itu menjadi salah satu penyebab bagi saya untuk terjun ke dunia perkuliahan. Setiap orang tentunya punya keinginan untuk terdaftar menjadi mahasiswa dalam Perguruan Tinggi yang menjadi idaman setiap orang. Begitupun dengan saya.

Bagi saya, Perguruan Tinggi yang idaman bukanlah hanya dilihat dari seberapa luas bangunan kampusnya, seberapa banyak mahasiswa yang datang dengan mengendarai mobil, atau seberapa banyak mahasiswi yang menggunakan produk dengan brand ternama dari Luar Negri.

Perguruan Tinggi idaman bagi saya adalah sebuah tempat yang memiliki banyak “jendela”. Kembali saya teringat dengan satu ungkapan “buku adalah jendela dunia”. Untuk itu, bagi saya, Perguruan Tinggi yang menjadi idaman dalam hati saya adalah Perguruan Tinggi yang memiliki perpustakaan dengan jutaan atau bahkan milyaran buku didalamnya. Bukan hanya sebuah perpustakaan yang menyajikan lemari besi bergembok yang berisi skripsi dari angkatan-angkatan terdahulu, melainkan juga menyediakan buku yang dapat memotivasi pembacanya. Sehingga jika mahasiswa mengalami kemelut karena nilai yang didapatnya tidak memuaskan, ia bisa berlari ke perpustakaan untuk membaca buku yang bisa menjadi motivator baginya. Tak masalah didalam perpustakaan itu disediakan komik dan novel. Asalkan komik dan novel itu tetap dalam koridor pendidikan. Karena dengan membaca komik, mahasiswa bisa juga mengembangkan daya imajinasi secara visual. Dan dengan membaca novel, kosa kata pun akan bertambah. Biasanya para pengelola perpustakaan enggan menyediakan buku dan komik dengan alasan itu tidak bermanfaat. Yakinlah bahwa akan tetap ada hal baik yang dapat dipetik meskipun dari sesuatu yang terdengar tidak baik.

Pihak Perguruan Tinggi pun harus menjadi supporter yang baik dalam hal pengembangan pendidikan dan pembelajaran mahasiswanya. Perguruan Tinggi yang ideal harus dengan bijaksana mengembangkan sarana dan prasana yang dibutuhkan oleh Organisasi Mahasasiswanya. Karena menurut saya, mahasiswa dapat pembelajaran yang sangat penting dengan bergabung dalam sebuah organisasi. Dan proses pembelajaran itu akan sangat mudah dilaksanakan jika ada sarana dan prasarana yang mendukung. Sehingga ini menjadi bentuk kepeduliah pihak Perguruan Tinggi terhadap pengimplementasian impian para mahasiswa.

Saya terjun ke dalam dunia perkuliahan adalah untuk menjadi orang yang sukses dan membuat kedua orang tua saya bangga di kemudian hari. Dan saya termasuk salah satu sekelompok orang yang menganggap tolak ukur kesuksesan seseorang adalah jika orang tersebut memiliki pekerjaan atau usaha yang menyejahterjakan hidupnya.

Menurut saya, meskipun ada banyak orang dalam dunia perkuliahan, saya hanya mengenal dua jenis orang yang pasti. Pertama adalah orang yang yakin untuk membuka usahanya sendiri dengan modal yang diperolehnya setelah lama berkuliah. Dan yang kedua adalah orang yang mencari aman dengan memperoleh gaji tiap bulannya karena bekerja pada orang lain. Dan Perguruan Tinggi idamanlah yang harusnya bisa menunjang kedua orang tersebut. Jadi menurut saya, Perguruan Tinggi ideal adalah tempat yang memberikan jaminan kerja pada mahasiswa yang termasuk dalam jenis kedua. Dan tidak lupa juga, Perguruan Tinggi harus menjadi penunjang terlaksananya mimpi dari jenis orang pertama. Saya yakin, ada kendala untuk mewujudkan hal tersebut dalam sebuah Perguruan Tinggi. Misalnya dengan membentuk kriteria khusus untuk bisa mendapatkan tunjangan tersebut dari pihak Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi idamanlah adalah tempat yang tidak menekankan angka. Bolehlah setiap mahasiswanya dituntut mendapat angka yang tinggi dalam proses pendidikannya. Hanya saja, jangan jadikan angka itu menjadi tolak ukur satu-satunya kepintaran seorang mahasiswa. Karena pada dasarnya, saya yakin, setiap orang punya kecerdasan di bidangnya masing-masing.

Perguruan Tinggi idaman tidak hanya memberikan pelajaran akan pentingnya suatu keberhasilan dunia bagi setiap mahasiswa. Melainkan menanamkan pemahaman bahwa pentingan keberhasilan dunia beriringan dengan keberhasilan akhirat. untuk itu, setiap Perguruan Tinggi harus juga memperhatikan pendidikan religi setiap mahasiswa. Universitas Islam Indonesia merupakan salah satu Perguruan Tinggi idaman bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan lebih dalam bidang agama. Dan sepatutnya Perguruan Tinggi lainnya juga meniru UII dengan menerapkan pendidikan berbasis agama. khususnya agama islma.

Yang terpenting adalah… sebuah Perguruan Tinggi harus menjadi tempat mengalirnya keyakinan bahwa setiap mahasiswa dapat meraih impian mereka dengan cara yang berbeda satu sama lain. Dan ada aura semangat serta antusias dari setiap mahasiswa. Tidak dengan kekesalan dan keputusasaan karena nilai yang mereka peroleh tidak memuaskan hati mereka. Itulah beberapa gambaran saya tentang sebuah Perguruan Tinggi idaman yang sekaligus merupakan kriteria Perguruan Tinggi terbaik bagi saya.