Selasa, 31 Juli 2012

Tak sanggup lagi


Minggu, 29 Juli 2012

SEPOTONG GAMIS

Setahun yang lalu, hendak Iedul Fitri, aku membuat sepotong Gamis untuk kukenakan sendiri di hari nan fitri tersebut. Kujahit setiap kain. Membentuk baju yang masih jauh dari kata sempurna. 
Sepotong gamis. 
Sudah lama sekali aku ingin memiliki sepotong gamis. Tapi gamis yang kuinginkan harganya di luar jangkauan mahasiswi. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatnya sendiri. Alhamdulillah... Meskipun bahannya berbeda. Semula aku ingin sekali membeli bahan yang sama persis dengan gamis yang kuinginkan di toko pakaian muslimah tersebut. Tapi lagi-lagi harganya malah lebih mahal dibandingkan harga gamis jadi. Kuganti bahan dengan kain berharga setinggi lembah. Tidak terlalu mencekik. Jadilah. Idul Fitri lalu, aku berjalan ke mesjid hendak menunaikan sholat ied. Bangga hati mengangkat rasa bahagia dalam diri telah berhasil membuat gamis dan mengenakannya dengan baik. Gamis itu berwarna ungu. Dikombinasikan dengan bahan sifon tipis yang manis. Bahan dasar gamis cukup tebal. sehingga tidak terlihat bentuk tubuh. 
Sepotong gamis.
Meskipun sudah (katakan) berhasil membuat gamis, aku tetap ingin gamis yang ada di toko tersebut. Kelak, ketika gamis itu sudah terjual, aku akan mencari gamis lain. Target akhir tahun 2012 : punya gamis yang harganya sedikit meloncat. Aku ingin punya. Satu-satunya pun tak masalah. Semoga. Aaamiin

Kamis, 26 Juli 2012

corat-coret


Akhirnya selesai juga. all files have been printed. lagu "The one that got away" berkibar penuh di seluruh ruang kamar Vina. Tiba-tiba aku teringat Kinang, tokoh utama pria dalam buku Keydo

Kinang. Dia mampu berjuang mendapatkan sosok gadis yang diyakininya akan menjadi istrinya kelak. Dia terus memperjuangkan keyakinannya sekalipun Keydo (gadis impiannya) selalu dingin padanya. perjuangannya di medan cinta bukan hanya satu hari atau dua hari tapi sampai dua tahun. Selama dua tahun, dia mencari tahu tempat Keydo tinggal. Berusaha dekat dengan lingkungan yang Keydo cintai. Mencari tahu kemana Keydo berkelana selama ini. 
Kinang. Penggambarannya sangat luar biasa. Pria berambut kribo dari Papua yang berangan-angan menikah muda. Tapi pada akhirnya dia menikah di usia yang tidak lagi muda. Si kribo yang terus memperjuangkan Keydo sekalipun dia tidak tahu bagaimana perasaan Keydo padanya. Yang dia tahu, bahwa dia yakin Keydo akan menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya. Tidak ada kompromi. Sekalipun sulit mengutarakan isi hatinya, Kinang terus maju tak gentar. 

Semua akan indah pada waktunya
Ungkapan itu benar juga. Suatu hari menjelang hari suci, Kinang tahu bahwa Keydo memiliki perasaan yang sama dengannya. Bukan Keydo yang berucap. Tapi buku hariannya. Kinang mengejar Keydo sampai ke Kota Metropolitan lalu berakhir di Kota tempat rumah gadang bertengger. Dan di kota terakhir itulah... dengan mengejutkan Keydo, Kinang langsung membawa serta merta orang tuanya untuk melamar Keydo. Haru biru membahana. Kebahagiaan meluap ke permukaan. Keluarga Keydo pun sudah sangat jatuh hati pada Kinang. 
Pernikahan mereka diadakan mendadak bagi manusia, tapi tidak bagi Allah. Allah sudah menulis kisah mereka dengan garis yang jelas. Pada akhirnya, mereka bisa bersama dalam pernikahan, tali suci halal antar dua insan. Keydo yang semula terkenal dengan gadis dingin, jutek, dan galak, berubah sikapnya bukan lagi 360 derajat bahkan sampai 720 derajat pada Kinang. Ia begitu lembut. Manis. Penuh kasih sayang. 

Kinang...
Dia memperlakukan Keydo bak putri raja. Tidak memperlakukannya sebagai pelayan seperti kebanyakan suami yang beredar di orbit jagat raya. 

Kinang...
sekalipun tak lama Keydo diundang untuk pulang ke sisi Allah, ia tetap tidak menikah lagi. karena cintanya begitu besar pada Keydo. baginya... perjuangannya mendapatkan hati seorang Keydo sangat luar biasa. dan tidak mungkin diingkari dengan menikah lagi. Cintanya untuk Keydo bukan di dunia saja, tapi jua di akhirat. Ia hanya menginginkan Keydo kelak menjadi istrinya jua di akhirat nanti

Subhanallah

Buku yang menyenangkan, mengharukan... semuanya tercampur aduk. Bunda Tatty Elmir berhasil menggambarkan semuanya dengan detil melalui tulisan. 
Rasanya ingin bersuamikan pria seperti kinang. Pun aku ingin menjadi Keydo yang menjaga diri sampai waktu ketetapan-Nya tiba. 

Selasa, 24 Juli 2012

Sang tokoh utama pun meninggal setelah ia mendapatkan kekasih hatinya, suaminya, yang ia tinggal menduda. Keteguhan hatinya menjaga diri membuatnya mulia dan suci. Kelak ia akan menghadap Allah dengan kemuliaan dan kesuciannya itu. Lalu? Sang suami? Ia bahagia dengan kesendiriannya, yakin bahwa kelak mereka akan dipertemukan di Surganya. Ia tak menginginkan bidadari lain, selain istri yang pernah dinikahinya di dunia. Begitulah komitmennya sangat besar berbanding lurus dengan perjuangannya untuk meminang gadis manis dari kota tempat rumah gadang bertengger.

Sangat menyentuh. Berhasill membawaku larut dalam duka mendalam sesaat sebelum menemui pembimbing.

Sosok wanita anggun tergambar jelas dalam buku itu, ia wanita yang menjaga kehormatannya dengan sangat sangat baik. Merasa Allah selalu melihatnya. Tidak pernah memelankan suaranya untuk mengundang banyak gairah para hidung bergaris. Ia menutup aurat begitu rapi. Ah sungguh... ia memiliki jutaan berlian untuk menghargai dirinya-sendiri. sungguh mulia dan suci.

MULIA dan SUCI
dua kata yang tengah kutelusuri maknanya secara hakiki. berupaya menciptakannya dalam diri dengan menghadang kuat keinginan duniawi semata. mencoba pencarian lain menuju keseimbangan jiwa dan raga. agar kenyang lahir dan batin. Aku ingin menjadi salah satu di antara jutaan novel yang memuat kisah nyata seorang wanita yang piawai menjaga kemuliaah dan kesuciannya melalui sinya sirkuit terbaik. tidak perlu lurus jalannya, berliku pun tak apa. yang penting kemantapan hati tetap terjaga, hingga jalan liku dapat dilalui.

Benar kata seseorang "masa depan seperti kertas putih yang masih bersih."
masa laluku...
masa laluku...
aku tidak ingin jadi orang melankolisyang hidup dari masa lalu. cukup belajar dari masa lalu dan sigap  menggapai esok, masa depanku.
benar.
kesalahan yang kulakukan kemaren hanya bisa kuperbaiki hari ini. ketika kertas ini kian gelap tercoreng genangan comberan,maka dengan segera aku akan menggantinya dengan kertas yang lebih wangi dan bersih. Allah Maha Pengampun bukan?
Jadi untuk apa aku ragu mengganti kertas ini dengan yang baru?
Ini hidupku
Hidup baruku
diri yang keras melawan keinginan semu semata
aku akan meninggalkan banyak titik masa lalu... untuk meraih satu titik di masa depan. 

Senin, 23 Juli 2012

Ramadhan : 3rd day

Seharusnya hari ini menulis after having sahur. Tapi karena asik membaca buku Keydo karangan bunda Tatty Elmir yang sudah lama kutangguhkan akibat membaca buku Keown, Ross, Nafarin, dsb, aku jadi lupa harus buka blog. Kali ini, pak Quraish Sihab membahas tentang tafsir dari surat Al-Anfal ayat 19-26.

(ini yang paling saya ingat)
Menurut pak Quraish Sihab, kita mendengar untuk bias faham. Kita faham untuk memperkenankan. Ketika kita bias faham, maka kita memperkenankan diri untuk mengabdi pada Allah semata. Nah loh untuk bias mengabdi itu… tidak semua hal dapat kita dengar. Hal-hal positif, yang baik-baik saja yang dapat membuat kita faham untuk lalu memperkenankan diri mengabdi pada Allah semata. Tapi kalau kita mendengar hal yang tidak baik, maka kita pun tidak akan faham.
Kalau dipikir-pikir, bisa juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ingat hari pertama saat bulan Ramadhan. Pak Quraish menyatakan bahwa kita harus memperbaiki hubungan dasar kita dengan sesama. Untuk dapat memperkenankan diri memiliki dasar hubungan yang baik dengan sesama, kita harus faham sifat dan karakter satu sama lain, untuk dapat memahaminya, kita harus mendengar. Menurutku dalam artian bukan mendengar dari orang lain. tapi dengarlah dari orang yang bersangkutan. Misalnya, aku pengen tahu tentang A untuk bisa memahaminya. Maka aku harus bertanya pada A. bukan berkutat dengan kabar burung atau desas-desus tetangga. Kita harus membuka telinga kita lebar-lebar untuk mendengarkan satu sama lain. dengan begitu kita bisa lebih memahami satu sama lain. ketika memahami itu… maka dasar hubungan kita akan lebih baik. Memahami bukan berarti kita harus member perhatian ke banyak pria (karena saya wanita). Bayangkan, ketika kita bisa memahami lingkungan sekitar kita, tetangga kita, tahu dengan jelas karakter dan pribadi mereka, maka dapat dengan mudah kita menjaga perkataan dan sikap kita kepada mereka. Sehingga mereka pun tidak akan mudah terluka oleh kita. See? Mereka tidak terluka… hubungan baik terjalin… kita pun terhindar dari dosa. Aamiiin.
Ada kriteria binatang yang paling busuk di sisi Allah. Yaitu binatang yang bisu dan tuli. Bisu karena tidak mau menebar kebaikan dan kebenaran. Dan tuli karena tidak mau mendengar kebenaran. Bayangkan. Ketika kita menuli dan membisukan diri; maka kita lebih rendah bahkan dari binatang. Hmmm… waktu dulu SMA, aku belajar biologi. Sang guru member tahu bahwa hanya ada dua kelas besar di dunia; animalia dan plantae. Artinya hanya ada binatang dan tumbuhan. Aku percaya kalau kita masuk klasifikasi hewan. Tapi kita adalah binatang (hewan) dengan derajat paling tinggi karena Allah memberi pikiran pada diri kita. (sekilas saja). Jadi kalau sampai kita tuli dan bisu negatif, kita adalah binatang terburuk.

Allah membatasi manusia dengan hatinya. Maka dari itu Allah lebih mengetahui apa yang ada di hati kita. Allah Maha Menguasai hati manusia. Maka ketika hati berbolak-balik pun itu terjadi atas kehendak Allah. Ketika kita senang dan tidak senang, cinta dan tidak cinta. Sehingga Rasulullah saw pernah memohon kepada Allah untuk menjaga ketetapan hatinya.
Ketika sepasang kekasih yang dalam ikatan halal merasa khawatir akan hati pasangannya, maka sebaiknya berdoa kepada Allah. Memohon ketetapan hati pada pasangannya. Itu lebih mudah. Karena Allah yang Maha membolak-balik hati manusia. Dia juga yang menghendaki apa yang terjadi pada hati manusia. Tetapi jangan sampai kita menjadikan alasan atas lebih dekatnya Allah dengan hati kita untuk tidak beriman. Jangan sampai menduga bahwa iman kita Allah yang atur. Allah sesungguhnya memang dekat dengan hati kita, tapi untuk beriman, Allah memberkan kebebasan kepada kita untuk memilih.

*) saya tidak tahu banyak. Saya masih sangat bodoh. Yang saya lakukan hanya membagi apa yang saya dapat walau sedikit. Lebih baik berbagi sedikit tapi bermanfaat dari pada tidak berbagi bukan? Tulisan diatas bersumber dari Pak Quraish Sihab yang mengacu pada Tafsir Al-Misbah dibumbui sedikit pendapat penulis :D

Agenda

Sedang tidak ingin menulis rangkuman Tafsir Al-Misbah setelah sahur tadi, pun tidak ingin menulis tentang buku yang baru saja tamat kubaca. Aku cuma ingin menulis apa yang tiba-tiba tergelincir di dalam otakku. Rasanya waktu kian menyesakkan. Mepet. Semakin sempit. Tidak bisa bergerak ke arah manapun yang aku mau. Kini aku didesak menyelesaikan satu tugas besar. Kompas menuju gerbang dunia sesungguhnya.
Ah. Agak penat nampaknya. Tapi tenang... selesai semua ini, aku sudah menyusun daftar agenda yang akan kuhajar sampai lelah mendera.
1. Beresin kamar;
- mengisi boxes kosong dengan pashmina
- mengorek-ngorek tempat buku barangkali ada catatan kenangan yang terlupakan
- menulis beberapa hal
2. Jalan sama Rafika
3. Jalan sama ketiga sahabatku
4. Mengunjungi sepupu tercinta
5. Melanjutkan kursus menjahit (Jika dana sumbangan telah terkumpul. hihihi)
4. Menjahitkan baju untuk mama

Masih banyak agenda lain... bahkan tanganku sampai kesemutan menulis agenda yang sengaja kusiapkan. Yang terpenting, aku ingin mengunjungi emak dan abah. Keluarga angkatku di Cieter sana. sudah bertahun-tahun aku tidak menemui mereka. Bahkan ketika Sani (adik laki-lakiku yang kedua) khinatan, aku tidak bisa datang karena agenda lain di Bandung.
Selain itu, ada 1 tempat lagi yang ingin kukunjungi. Dekat. Sangat dekat.

Minggu, 22 Juli 2012


“Rasa suka dan tidak suka adalah rahasia hati yang tidak boleh dibagi dengan siapapun. Karena disinilah berawal kemuliaan dan kesucian diri. Rasa, adalah milik kita yang sangat pribadi yang hanya bisa kita bagi dengan Allah. Karena rasa itu datang dari Allah dan juga bisa pergi dalam sekejap karena-Nya saja.”
-Tatty Elmir: Keydo

Kalimat yang berkeliling di seluruh ruang otak. Astaghfirullah... kemuliaan dan kesucian diri. Lalu? Apa aku? Sama sekali tidak mulia dan suci. Tapi bukankah belum terlambat jika kusesali lalu bertaubat? Aku punya sebuah kalimat yang menancap dalam diri, yang kujadikan sebuah prinsip. Mulanya mampu kupegang dengan kuat. Hingga angin terus bertiup menggoyangnya. Sayangnya... rubuh pula diakhir. Ternyata prinsip saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan iman yang kuat. Aku ingin menjaga hati dan diri sedari sekarang. Membenamkan perasaan suka dan tidak suka jauh dalam lembah hati.

Mario Teguh pernah bilang, kita harus merelakan apa yang kita miliki sekarang untuk mendapat hal yang lebih besar di kemudian hari. Aku percaya. Ketika aku mengorbankan api yang tengah berkobar membara penuh gairah di usia saat ini, aku akan mendapatkan emas bahkan berlian di kemudian hari. Aku percaya itu.
Suka kini, kukubur dulu hingga kelak waktunya tiba. Aku tidak akan berdiam dalam ruang lalu mengharap jodohku datang dari langit. Aku tetap akan bersahabat dan membuka diri dengan lingkungan.

“Laki-laki sejati itu pemburu. Dia harus memburu sendiri calon istri idamannya. Untuk melahirkan anak-anaknya kelak.”
-Tatty Elmir: Keydo

Kalimat kedua. Karena lelaki sejati adalah pemburu, aku tidak perlu mencari kemana-mana. Cukup diam manis dengan kesibukanku memperbaiki diri. Agar pemburu yang memanahkan niat sucinya padaku, adalah dia yang benar-benar sejati. Datang pada kedua orang tuaku. Langsung meminangku. Bukan dengan janji manis yang ditebar melalui serbuk sari lalu mengenai banyak bunga. Bukan dengan gombal-gombal ria yang tengah asik di kalangan masyarakat luas. Tapi dengan bukti dan niat tulusnya. Niatnya beribadah. Hidup itu seperti bisnis. Tingkat ketidak pastiannya sangat tinggi. Ketika kita tidak tahu yang pasti, untuk apa menebar janji sekarang. Ketika masa depan belumlah terjadi, untuk apa mengiming-iminginya dari sekarang.

Aku tidak perlu takut kehilangan pasangan. Karena dalam QS. 51: 49 Allah sudah menyatakan bahwa Dia menciptakan segala hal itu berpasangan. Jadi kelak, pasanganku pun akan datang. Menjamu tanganku dalam ikatan halal yang kudamba sejak lama.

Ya Allah... Engkau Maha Penguat. Hamba mohon semoga Engaku menguatkan niat hamba ini, menguatkan iman dan taqwa hamba...

Ramadhan : 2nd day


Beginilah jika semalaman sulit tidur. Bangun tidur bangun tidur. Entahlah. Sahur jadi sedikit kesiangan. Telat 30 menit. Jadi tidak optimal membantu mama. Bukan hanya itu, jadi telat melihat Tafsir Al-Misbah.

Sedikit yang kudengar saat kesimpulan.

Sebagai manusia kita harus menyeimbangkan kehidupan kita. Bagaimana apa yang kita kehendaki sejalan dengan kehendak Allah. Dan bagaimana kehendak Allah bisa sesuai dengan kehendak kita. That’s why aku selalu belajar untuk ikhlas ketika Allah menjadikan segala hal tidak sesuai dengan kehendakku. Aku tengah berupaya untuk menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendakku. Sia-sia rasanya jika aku harus menyalahkan Sang Empunya dunia ini atas hal yang tidak kukehendaki. Padahal jelas-jelas aku sadar Dia Maha Mengetahui dan Menghendaki pastilah kehendaknya yang terbaik untukku.
Pada hakekatnya, Allah mempunya banyak tentara. Tetapi kehadiran tentara tersebut bukanlah syarat untuk kemenangan yang diraih Allah. Karena Allah sumber kemenangan itu. Kalau kita mau menang, mintanya sama Allah. Menurutku, banyak jalan yang dapat kita lewati untuk memperkuat permohonan kita pada Allah. Dengan banyak bersedekah salah satunya. Mulailah sedekah dari yang lebih sederhana; senyum. Eits. Tapi hati-hati bukan berarti senyum pada lawan jenis sembarangan. Kita harus memilih dengan siapa kita menyedekahkan senyum. Waktu dulu SMA, aku pernah melakukan riset kecil-kecil tentang senyum adalah sedekah. Dan hasilnya, kebanyakan dari responden menganggap bahwa sedekah itu hanya dengan uang. Ya kalau senyum, bukan sedekah. Kenapa kita harus pilih-pilih orang buat tersenyum. Karena khawatir senyum kita menggoyah iman lawan jenis sebagai objeknya. Kalau kita senyum ke sesama jenis, it’s okay.
Yang terakhir adalah... tingkat tertinggi adalah berserah diri. Berserah diri setelah kita merasa sudah mengeluarkan segala kemampuan kita. Contoh yang diberikan Pak Quraish Sihab itu sangat bagus. Begini... Beliau bilang, ketika tangan kita teriris pisau, tangan kita akan merasa sakit. Orang yang sakit tidak masalah jika tidak berpuasa.  Tetapi nurani kita mengatakan lain, bahwa ini Cuma sakit tangan loh. Kita masih kuat buat puasa. Artinya kita masih mampu berpuasa. Sehingga kita tidak menyerahkan diri kita ke hadapan Allah tanpa puasa. Hmmm.... begitulah kurang lebih. Selagi ktia mampu berusaha, selagi kita mampu untuk berupaya... jangan dulu menyerah... Allah melihat dan menimbang sekecil apapun upaya umat-Nya.

Sabtu, 21 Juli 2012

Ramadhan : 1st day


Tafsir Al-Misbah
Quraish Shihab
QS. Al-Anfal: 1-8

Rutinitas memasuki bulan Ramadhan itu.. sahur dan berbuka. Eh taraweh juga. Biasanya... taraweh di minggu pertama masih oke. Mesjid masih penuh. Mau ikut sholat di luar mesjid saja harus berdempet-dempetan. Masuk minggu kedua, tempat sholat mulai lega. Minggu ketiga, nggak ada lagi tuh yang namanya bersenggolan dengan jemaah yang lain. Apalagi di minggu terakhir, aku bisa masuk ke dalam mesjid bahkan bisa sholat taraweh di shaf paling depan. Coba dibayangin deh! Bukan tarawehnya yang pengen aku bagi disini, tapi tentang rutinitas lain...
Sahur pertama yang sangat menyenangkan. Sekalipun tidak ikut puasa, aku bangun tepat waktu. Membantu mama merapikan meja makan dan mencuci piring. Tepat pukul 03.00 aku bertengger di depan tv. Memilih channel mana yang menarik hati bukan hanya mata. Semula, aku ingin melihat acara lawak tapi hati menggerakkan jari untuk menekan tombol remote ke channel lain; Tafsir Al-Misbah. It is my favourite program actually. I like Mr. Quraish Shihab so much. Because he looks so familiar. :D

Pembahasan tafsir kali ini surat Al-Anfal ayat 1-8. Menarik!

“...maka bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-nya jika kamu orang yang beriman.”  Pak Quraish menyampaikan bahwa yang diperbaiki adalah hubungan dasar sesama manusia. Manusia yang memiliki hubungan dasar yang baik, akan dengan cepat menyelesaikan perselisihan. Itulah mengapa dalam islam menyatakan paling lama waktu berselisih adalah 3 hari.
Get it! Ini yang kurang dari aku. Aku kurang membenahi dasar hubungan dengan sesama yang aku punya. Dulu, waktu SMA, beberapa orang senang berselisih denganku. Mungkin bukan karena mereka senang, tapi karena aku yang mengundang mereka menyelisihiku. Aku mencoba maju dan menyelesaikan persoalan. Selanjutnya? Terserah anda! Menurutku, hubungan dasar yang baik akan mendorong hati kita untuk bersikap ramah dengan sesama bukan hanya yang tampak di permukaan tapi mendalam. Yah... sampai di titik hati terdalam.
Aku selalu berpikir bahwa, kita ini bersaudara. Aku yang berkulit hitam, pipi bulet, gigi berantakan (bukan berarti nggak bersyukur. Hanya saja... masa aku harus bilang “aku yang berkulit putih, pipi tirus, gigi rapi” Nggak aku banget gitu loh), tetap bersaudara dengan mereka yang berkulit putih/sawo matang/kuning langsat, mereka yang berwajah tirus/oval/kotak, mereka yang bergigi rata/putih/mengkilap... maka ketika perselisihan terjadi diantara kita, cinta di hati kitalah yang akan mengembalikan kita pada keadaan yang baik dan damai. Buatku, kita yang terbaik bukanlah kita yang tidak pernah berselisih. Tapi kita yang berselisih lalu menyelesaikannya bersama dan cinta kian kuat hadir diantara kita. Kita juga harus tahu hal baik apa yang buat kita berselisih. Jangan sampai materi, cowok, dan hal-hal nggak penting buat kita berselisih.  Hidup itu lebih bermanfaat. Sayang rasanya menyelisihkan segala hal yang sia-sia. Subhanallah... indah sekali rasanya persaudaraan karena Allah J.

Mukmin...

Dalam ayat-ayat tersebut menjelaskan sebagaimana disampaikan Pak Quraish, bahwa minimal sifat mukmin adalah berhubungan baik dengan Allah dan sesamanya. Mungkin aku belum punya hubungan baik dengan sesama apalagi Allah, malu rasanya. Tapi selagi denyutku belum absen, i always keep trying. Orang mukmin itu... mencintai Allah tapi takut. Ia cinta kepada Allah, saking cintanya jadi takut sama Allah juga. Kayaknya sulit menganalogikan kalimat itu. Karena takutnya... emmm... pernah baca di sebuah buku, takutnya itu seperti orang yang dikejar debt collector, seperti juga takutnya kita sama binatang buas di kala kita berada di hutan seorang. Tapi... sepertinya rasa takut kepada Allah sangat sulit dianalogikan apapun. Karena pasti sangat takut bagi orang mukmin. Kalau dilihat, dibaca, diterawang, ditelaah, dan dihayati. Aku bukan bagian dari orang mukmin itu. Ketika mendengar orang yang membaca ayat suci Allah sebagai tanda kebesaran-Nya, aku kagum. Ketika mendengar nama Allah dikumandangkan melalui merdunya gelegar adzan, aku terdiam. Entah kagum, entah gemetar, entah takut. Aku bahkan takut kalau aku hanya merasa biasa-biasa saja.
Orang mukmin itu, derajatnya sangat tinggi. Mukmin sudah pasti beriman, tapi beriman belum tentu mukmin. Kalimat yang aku simpulkan dari pernyataan Pak Quraish.
Orang mukmin selalu bertawakal. Tapi bukan sebentar-bentar tawakal tanpa usaha. Tawakal itu... berserah diri kepada Allah setelah kita berusaha sampai usaha kita benar-benar habis. Aku selalu mengelus dada, menahan amaran dan kecewa ketika tahu nilai atau hasil apapun tidak sesuai dengan apa yang kuharap. Padahal, AKU MERASA SUDAH BERUSAHA DENGAN KERAS. Nampaknya usahaku belum keras, nampaknya usaha yang kupancarkan bukanlah usaha yang sampai habis. Masih sangat kurang.
Orang mukmin adalah orang yang pandai. Seperti yang pernah disampaikan teteh angkatan 08 yang bilang di keputrian kalau muslimah harus menyenangkan. Ada benang merah kayaknya. Buat jadi muslimah yang menyenangkan, muslimah pun harus pandai. Menangkap berbagai situasi, menangkap berbagai berita terbaru, pandai memilih diksi, pandai bergaul... pokonya pandai. Mukmin disini bukan mengarah pada laki-laki saja. Tapi semua; laki-laki dan perempuan. It means. Perempuan juga harus pandai. Karena mukmin pandai. Ketika pandai, kita akan menjadi orang yang menyenangkan. Kepandaian seorang mukmin membuatnya tahu apa yang harus didiskusikan dan apa yang tidak.

Kehendak Allah selalu terbaik...

                Aku selalu yakin bahwa kehenda Allah adalah satu-satunya kehendak yang terbaik dalam hal apapun. Karena Allah mengenalku jauh lebih dekat bahkan kedekatannya melebihi dekatnya retina  bola matanya. Allah berkehendak memutuskan ketetapan. Dan Pak Quraish menyampaikan dalam surat Al-Anfal sangat jelas bahwa ketetapan Allah adalah menyuruh kita berperang.
                Berperang itu bukan Cuma mengangkat senjata, bukan juga berarti harus lari ke medan perang, bukan juga lempar granat ke musuh, tapi lebih perang melawan hal-hal negatif di sekitar kita. Melawan kebodohan, melawan kemiskinan karena Rasulullah saja kaya raya, melawan kemalasan. Banyak deh. Beberapa cara untuk berperang dengan mencari yang terbaik;
Mencari teman yang baik
Mencari bacaan yang baik
Mencari lingkungan yang baik
Pokoknya mencari yang terbaik.
                Allah selalu berkehendak. Tetapi Dia tidak pernah memaksa kita buat menjalankan kehendak-Nya. Disinilah dapat dilihat tingkat keimanan orang, bisa upper, middle, atau bahkan low. Tergantung mau jalanin ketetapan Allah atau nggak.
                Ketetapan Allah yang memerintahkan kita buat berperang sebagai tanda bahwa Allah ingin menebar kebenaran dan menjatuhkan yang batil. Tinggal kita mau milih jadi yang mana. Mau milih menjalankan ketetapan Allah yang berarti menebar kebenaran atau jangan-jangan kita mau jadi penyumbah kekuatan supaya yang batil tetap kuat? Naudzubillah...

*) tulisan ini bukan hanya ucapan Pak Quraish dari Tafsir Al-Misbah, tapi dibumbui pendapat penulis yang masih sangat bodoh namun ingin membagi sedikit hal baik yang diperolehnya...


Kamis, 19 Juli 2012

I miss you so much my best friends


Selasa, 17 Juli 2012

wejangan hangat di pagi hari

setelah begadang semalaman menyelesaikan skripsi dengan berharap hari ini bisa bimbingan walau pada kenyataannya belum bisa karena kehendak Allah yang kuat, aku memutuskan untuk duduk bersantai di depan tv. hal yang sudah lama sekali kulakukan rasanya. terlalu sering berkutat di depan laptop atau mesin jahit untuk menyelesaikan dress berwarna ungu kesukaanku. Mama mulai mengeluarkan sepatah kata. mengagetkan pikiran yang tengah jatuh dalam lamun masa depan. memang... awalnya aku berencana menikmati acara di tv. tapi entah... pikiran melayang-layang. tidak ada arah dan tuju. serasa semua ingin dibuncahkan segera. bukan hanya skripsi. banyak hal. aku mencoba menyeimbangkan diri sedari dulu. agar tidak gila di kemudian hari. syukurlah aku masih punya Allah. dengan-Nya aku tetap bisa berdiri seperti sekarang.

"Yang semalem siapa namanya, Ni?" tanya mama.
semalam, ada teman les yang main ke rumah. Karena ada barangku yang pernah ia pinjam. Niatnya baik. Ingin mengembalikan barang yang kubutuhkan juga. Karena mulai les masih lama, akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri ke rumah.
"Temen les, mam"
"Namanya?"
Oke. aku sensor namanya. But i called him "Mr. Flat Face" karena wajahnya selalu tanpa ekspresi.  Apa jadinya bila hidup tanpa ekspresi seperti itu? Semua menjadi dingin terasa. Mungkin tidak begitu juga baginya.
"Kuliah juga?"
"Iya, mam ITB."
"Jurusan?"
"Yang paling susah masuk dan keluar."
"Apaan?"
"Teknik Elektro, kata bapak susah masuk sama susah keluarnya, mam."
"Kamu mah."
"Orang mana?"
"Semarang, mam"
"Baik?"
"Baik kayaknya. Belum kenal banget."
"Awas.. ati-ati. jangan-jangan kurang ajar lagi."
"Anaknya aja dingin gitu. gimana mau kurang ajar."
"Kamu mah kan kalo nilai cowo kaya yang bodo gitu."
GUBRAK! mama mama... "bukan bodoh, mam... tapi polos."
...
....
.....
......
"Mama mah susah buat percaya sama cowo waktu dulu masih muda. tapi sama bapak kamu mah percaya."
"Iya. Ni juga sekarang susah percaya. nanti aja percaya sama suami."
"Iya, Ni. kalo sama suami harus percaya. kalo kamu nggak percaya, nanti ribut terus. kan musingin orang tua juga."
"Ya kalo sejak awal nggak percaya ngapain harus nikah. Beda ceritanya kalo pernah dikhianatin, mam."
"Iyalah itu mah...."

...
....
.....
wejangan hangat dari mama di pagi hari menemani dinginnya tubuh yang selalu ingin berselimut dan terkulai di atas tempat tidur. wejangan hangat dari mama ditambah hangatnya susu di pagi hari. terima kasih, mama...

Sabtu, 14 Juli 2012

my kind of perfect


www.youtube.com

Jumat, 13 Juli 2012

what's up?

Kadang gue benci sama diri gue sendiri karena susah memperjuangkan apa yang gue pengen. Gue sayang sama lo, tapi ketika nyokap bokap gue bilang nggak, gue mundur. Gue juga pernah sayang sama elu, tapi waktu bokap gue bilang nggak suka sama lo, apa yang gue lakuin? gue juga mundur. gue selalu percaya kalau Allah Maha Membolak-balikin hati umat-Nya. Sayangnya... gue cuma percaya. tapi nggak yakin. apa-apaan ini? percaya tapi nggak yakin? ya iyalah. gue percaya itu, tapi gue nggak ikhtiar. gue nggak mohon sama Dia buat luluhin hati nyokap bokap gue. gue juga nggak mohon sama Dia supaya lo buat gue. gue cuma mundur dan menyerah gitu aja. 

lima tahun yang lalu, gue pernah dihilangkan oleh cinta
tiga tahun yang lalu, gue pernah menghilangkan cinta
satu tahun yang lalu, gue terhilang lagi-lagi karena cinta
apapun istilahnya, mau kalimat pasif, negatif, atau introgati, tetep aja judulnya kehilangan.. 
dan sekarang... gue nggak mau bernasib sama seperti tiga tahun yang lalu, menghilangkan cinta.

Apapun itu, yang namanya kehilangan pasti menyedihkan. kehilangan yang menyenangkan itu cuma kalau kehilangan jerawat, panu, dan penyakit-penyakit lain deh. yang sisanya, kehilangan pasti menyedihkan. 
and poor me if i loose someone again. huft. if i loose it today, i will find another after i success. after having a good job, after having home, after having all i want. 

Rabu, 11 Juli 2012

my collections




 designed by me

 made by : me

 made by: me

 made by : me

 made by: me

made by: me

do what i must to do


Kebanyakan orang mungkin membenci melakukan segala hal yang tidak disukainya. It’s ordinary if people love doing something which they like. But how about to do something different. I love doing something, eventhough i dislike it. Sejak kecil, aku selalu meminta saran mama dan bapak untuk terjun ke kehidupan nyata. Karena mereka lebih dulu hidup dari pada aku, mereka lebih mengenal manis asam asin kehidupan.
Masuk sekolah dasar, mama dan bapak tanpa tanya langsung mendaftarkanku ke SD terdekat dengan rumah. Memang tidak perlu mendiskusikan hal seperti itu denganku. I was so young, so i would do what mama bapak asked without answering them with new questions.
SMP pun demikian. They wanted me got in favourite school plus the best quality. I did it. SMA... i asked mama and bapak to send me to Bandung. And i could choose my own school. After graduating, mama and bapak did same thing. Asked me to stay in Bandung.
Bukan hanya dalam dunia pendidikan aku melibatkan mama dan bapak. Tapi juga dalam dunia cinta-kasih dengan lawan jenis. Setiap kali ada lelaki yang mengutarakan perasaannya padaku, i always tell my mother. Bukan ember. Tapi untuk mendapatkan penilaian mama. Kalau menurut mama dan bapak he’s good, may be i will get it. Tapi kalau mama bapak berpendapat sebaliknya, ya... what am i going to do? I would like to stay away that person. Mama dan bapak allow me to have many friends, but they just are like other parents, who wants the best guy for their doughter. So... penilaian mereka sangat berarti buatku. Because they know something deepest and sometimes it’s hard to tell me. Ketika mereka bilang the person didn’t match for me, i was always sure they had their own reason to tell it. Dan biasanya, feelings mereka benar.
Bagiku, restu mama dan bapak sangat penting. Dengan restu mereka, aku bisa maju ke medan peperangan dengan baju baja walau hanya seorang diri.  I remember manythings. Waktu aku harus menentukan jurusan, aku bertanya pada bapak, manajemen apa yang harus aku ambil. Mauku, mantel dan manajemen media. Tapi bapak berpendapat lain. Bapak memintaku memilih manajemen konten. I did it. Aku memilih mantel dan manajemen konten. Untuk mata kuliah pilihan, mauku mengambil SDM, tapi bapak berpikir aku akan lebih elok jika mengambil keuangan. Lagi lagi tanpa pikir panjang, i did it. I did what bapa wanted. I did what mama wanted.
   They often ask me to do what i wanna do, they often ask me to do what i love. They do it actually. But dalam beberapa poin, aku lebih memilih mengikuti apapun yang mereka anggap baik. Walau ada tetangga yang mengatakan, “You know well what the best for you, because that’s your life, not theirs.” Tapi tetap saja, bagiku mengikuti mama dan bapak di beberapa poin dalam hidupku sangat penting. Oke DI BEBERAPA POINTS. Not everything in my life. Because bapak always said “bapak kasih ni kebebasan...” berulang kali.
I remember, you just kept the information of his wedding from me. Because you knew it would hurt me. Mama bapak, i will love doing something which you ask me to do. Even though it hurts me for a moment. When you asked me to stay away from one person, it would be hard and hurt me so. But now, i know it is the best for me. Tidak ada manusia di dunia ini yang dengan tulus melindungi, menjaga, dan merawatku selain mama dan bapak. :D
 Seperti Pak Mario pernah bilang, kebanyakan orang mengerjakan apa yang mereka cintai, bukan apa yang harusnya mereka kerjakan. Jadi bagiku, tidak masalah jika harus mengerjakan apa yang tidak aku cintai selama itu adalah hal yang harus aku kerjakan. 

Jumat, 06 Juli 2012

the power of we

today, i went to MM to see my teacher. i consulted with her. after finishing a consultation, she said... "jangan banyak asumsi, Van. takut hasil kita lemah nantinya."
the power of we. i was so happy. finally she said that this is ours not only mine. thank you so much, madam...
i don't feel alone now. Usually, my parents push me to finish all of these lonely. now i feel that i have a team. i and my teacher.

Selasa, 03 Juli 2012

adikku sudah besar

termenungku pada sebuah kejadian siang ini. sedikit menampar namun menyenangkan,

adikku: "ma! berangkat ya."
mama: "ati-ati."
aku: "ati-ati iye." dari lantai dua
adikku: "kamu juga ati-ati. ati-ati pilih cowo. hahaha." ia terbahak

benar juga

Senin, 02 Juli 2012

it's different: 49 days


aku memang kurang begitu suka dengan artis-artis Korea. tapi jujur. aku suka beberapa filmnya. film yang menghadirkan akhir cerita yang berbeda. pembawaan yang alami. bukan cuma itu, sekalipun ada konflik antarbeberapa orang, konflik tersebut tidak menghilangkan sisi kemanusiaan yang dimiliki. tidak seperti sinetron Indonesia. kalau sudah berperan antagonis, pastilah seperti manusia yang kerasukan setan. sikapnya berubah. kehilangan sisi manusiawinya. 

akhir ceritanya pun terkadang sulit ditebak. salah satunya film ini: 49 days. aku kira, setelah berhasil hidup, si wanita akan bahagia menikahi lelaki yang dicintainya. ternyata tidak. dia pun meninggal lagi. ada pesan moral yang disampaikan, sekeras apapun keinginan manusia menggapai sesuatu, tetaplah Allah yang menentukan segalanya. sekuat apapun cinta dua insan, jika Allah menghendaki mereka tidak bersatu, maka mereka tidak akan bersatu. dan yang terakhir. kematian akan memisahkan dua insan. tiada kehendak yang lebih kuat dari pada kehendak Illahi Rabbi. ini bukan melow namanya. tapi mengambil hikmah dari sebuah film. :)

salah satu ost dari 49 days yang aku suka itu... EVEN IF I LIVE JUST ONE DAY
(videonya diatas)

lirik lagunya ngena banget. that's why i like it so.

Even if I can only live for one day
Do you know how much I miss you and how much my heart aches
I miss you so much, through the ravages of the passage of time
My tired footsteps bring me to your side, unknowingly
Even though I know there’s nothing I can do for you.
“I love you” – words I keep shouting in my heart
“I love you” – words I can only whisper behind your back
“I love you” – words that I can’t speak for fear they will disappear
I love you so much it scares me
Like the galaxy of stars in the night
Within my sight but out of my reach and touch
Watching over you is my duty
Waiting every day till it becomes an obsession
Expectations of you rising above my height
“I love you” – words I keep shouting in my heart
“I love you” – words I can only whisper behind your back
“I love you” – words that I can’t speak for fear they will disappear
I love you so much it scares me
I have to confess my love for you today
Even if I can only live for one day

Now I’m going to confess, I’m going to say “I love you”.


sumber: lyricsalls.blogspot.com
video: www.youtube.com

Minggu, 01 Juli 2012

learn

beberapa waktu lalu, adikku memberikan tumpukan kemeja aa yang sudah tidak terpakai. Ia memintaku untuk mengecilkan kedua sisi kemeja sampai ke bagian lengan sesuai dengan ukurannya. sekian lama. aku mengabaikan tumpukan kemeja itu karena harus berkutat dengan buku akibat kehadiran UAS dan skripsi yang menjelma. barulah liburan ini aku bisa membagi waktu kapan harus skripsi, kapan baca buku, kapan juga menjahit berbagai baju, serta mengimplementasikan semua desain yang sudah lama kugambar. 

satu kemeja butuh waktu satu hari termasuk istirahat, makan, dan bermain games. kuperhatikan setiap bagian. mencari cacat yang telah kuciptakan pada kemeja yang sudah berukuran badan adikku. ternyata bagian ketiaknya masih bertumpuk. aku membuka lagi jahitan lalu memperbaikinya lebih hati-hati. selesai. hasilnya lebih baik. tapi tetap saja. baju yang dikecilkan tidak terlihat bagus seperti baju dengan ukuran aslinya. mungkin aku yang belum ahli. maklum masih tahap belajar. 

satu kesimpulan yang kutarik, ternyata perubahan tidak selamanya baik. baju yang ukurannya kini lebih kecil tidak sebagus ketika ukurannya besar. sekeras apapun mencoba. pasti ada saja yang kurang. tapi bukan berarti menyerah lalu mengatakan, "baju ini tidak mungkin menjadi kecil". aku harus lebih berupaya dengan keras untuk bisa membuatnya lebih sempurna. walau sedikit saja.