Jumat, 23 Desember 2011

pesan mama

malam dingin mampu menghangatkan kedekatan kami, aku dan mama berbaring di atas tempat tidur yang sama. aku tidak bisa tidur jua. kutatap wajah mama yang sangat damai. dokter bilang, mama harus menurunkan tensinya segera. kalau tidak... bisa menyebabkan pendarahan otak. dokter bilang?! aku percaya?! itu hanya hipotesa semata. dokter pun manusia biasa. tak berapa lama mama bangun. menyapa dengan pertanyaan yang biasa, menanyakan mengapa mataku belum jua terpejam. tiba-tiba pertanyaan lainnya terlontar dari bibir pucat mama; "Ni punya pacar?"

"Nggak, mam. Kenapa gitu?" jawabku.

"Ni, Ni harus menjaga diri Ni baik-baik. Buat suami Ni nanti. sekarang mah fokus kuliah dulu. punya pendapatan, punya penghasilan... Jangan mau dipegang-pegang sama cowok. Cowok mah kalau udah megang keenakan. Ni jangan mau. sebagai perempuan, kita yang rugi, Ni. Ni harus jadi anak yang baik. yang mempermudah jalan mama bapak masuk syurga. Ni juga harus jadi mama yang baik. Pokoknya harus selalu baik sama setiap orang. Jangan pernah peduliin orang yang sinis sama Ni. Mungkin mereka sayang sama Ni, tapi caranya beda. Ni juga harus terus semangat. Waktu satu semester ke depan nanti dimaksimalin sama Ni nya..."

aku mangut-mangut hendak meneteskan air mata. "Mam, InsyaAllah Ni bakal jaga diri. Mama tenang aja. Mama harus sepenuhnya percaya sama Ni. Fokus Ni itu sekarang... kuliah sambil bermanfaat buat orang lain, kerja, punya penghasilan juga, pengen ngejar semua mimpi Ni, Ni pengen biayain epang kuliah sampe S2. dan yang penting, beliin mama bapak rumah lagi."
mata mama berkaca-kaca. "yaudah. kita tidur ya, Ni. besokkan harus bangun subuh!"

"Besok Ni aja yang sapuin sama pel rumah! Ni juga yang nyuci baju. Ni deh pokoknya kerjain semuanya. kan Ni udah libur."

Selasa, 13 Desember 2011

ternyata remaja

nggak bisa dibilang wisata museum juga sih. karena kami hanya mengunjungi dua museum kemaren. aku dan Rolan Pranando (salah satu kakak di Lingkar Pelangi) melakukan survey untuk wisata belajar nanti bersama adik pelangi.
kami pergi ke museum Geologi. disana mempelajari (lebih tepatnya lagi Rolan menjadi guru, aku muridnya) tentang bebatuan. Rolan tahu banyak. sedangkan aku?? maklum... SMA dulu aku bukan anak IPS. wajar saja kalau masalah yang berkaitan dengan bebatuan aku tidak tahu.
setelah dari museum Geologi, kami pergi ke museum Pos diiringi kesedihan karena lantai 2 museum Geologi sedang direnovasi. sesampainya di parkiran museum Pos, kami sedikit ragu.
"mana museumnya?" Tanya Rolan.
"Nggak tahu." jawabku sambil nyengir.
tapi ternyata, sang pintu museum bersembunyi di sudut ruangan setelah kantor pos. museum Pos cukup unik. tempatnya di basement. disana banyak sekali perangko dari sebuah zaman dimana aku belum lahir. atau bahkan mungkin nenekku juga belum lahir. kami melihat banyak sekali peralatan pos di masa lalu yang berkembang sampai saat ini. banyak juga patung-patung yang menggambarkan bagaimana proses penyampaian surat di tempoe doeloe.
selesai dari kedua museum, kami pergi ke Taman Lalu Lintas. tapi sayang, waktu kami ke sana, TLL sudah tutup. gerimis berubah menjadi hujan. kami putuskan untuk meneduh di depan TLL. kebetulan ada tukang bakso. tidak sabar cacing dalam perut mulai meraung minta makan.
"Yang satu mie sama bakso, pak." ucapku
akhirnya kami menikmati semangkok hangat bakso di bawah rintik hujan. romantis? nggaklah. terang aja itu di pinggir jalan.
setelah habis menyantap bakso. sang pedagang berkata, "SELAMAT MENIKMATI MASA REMAJA."
aku dan Rolan tersenyum penuh tanya. terima kasih sudah mengingatkan kami bahwa kami tengah berada di zona remaja, pak... :)

Jumat, 09 Desember 2011

aku bertanya, Al-Quran menjawab

suatu malam, aku tertegun. membaca terjemahan surat Al-Mulk ayat 3 :

"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?"

aku langsung bertanya dalam hati : "Lalu kenapa ada manusia yang cacat secara fisik?"
Dan Al-Quran menjawab pertanyaanku dalam QS. At-Tin ayat 4 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"

Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan bentuk yang paling baik. Tidak ada kecacatan di hadapan-Nya. hanya saja, aku sebagai manusia yang menganggap hal yang bukan cacat itu menjadi suatu kecacatan. aku menganggap mereka yang tidak berjalan memiliki cacat fisik. aku menganggap mereka yang tidak bisa melihat memiliki cacat fisik. begitu terus anggapanku. "astaghfirullah..." begitu sombongnya aku. aku menganggap aku ciptaan Allah yang baik. tanpa cacat fisik. aku melupakan sesuatu. bahwa sesungguhnya ketika Allah menciptakan manusia tanpa mata dan kaki, itu adalah bentuk terbaik yang Allah ciptakan. itu bukan suatu kecacatan. hanya saja sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan dan kesombongan, aku menganggap tanpa kelengkapan organ tubuh adalah sebuah kecacatan.
"astaghfirullah..." malu aku. malu aku. bersikap sok paling sempurna. padahal Allah menciptakan semua sudah sebaik mungkin. aku harus menjauhkan kesombongan yang akan menjauhkanku dari Allah. aku akan berhenti mengatakan mereka yang tidak berorgan seperti aku adalah mereka yang cacat fisik. aku akan berhenti. karena yang terpenting itu bukan fisik. tapi hati. ketika fisik memang tidak serupa... ketika aku mengatakan cacat fisik, barangkali itu lebih baik. dari pada mengalami cacat hati "naudzubillah..."
so... tidak ada orang cacat fisik di dunia ini. yang ada adalah cacat hati.

Rabu, 07 Desember 2011

gombalan maut

dua malam yang lalu, seseorang mengirimkan sms singkat kepada saya :

vani!

kalau tidak salah pukul satu dini hari. karena saya sedang tidak ada kebolehan untuk menunaikan sholat, maka saya lebih memilih tidur. dan saya membaca sms itu paginya. sebelum berangkat ke kampus.
saya kaget sekali. dengan berhusnudzon hati saya balas sms itu :

ada apa sms malem2 gitu? ada yg penting? maaf. aku uda tidur.

sang empunya nomor tidak membalas sms saya. artinya tidak ada yang darurat.
selesai kuliah tepat pukul 12 siang, saya memutuskan untuk langsung pergi dari kampus karena ada banyak sekali keperluan yang harus diselesaikan. salah satunya menyangkut PR kursus jahit saya.

di lampu merah Gasibu, saya berhenti. tentu. karena lampu merah menyoroti setiap pengendara. tiba-tiba saya mendengar HP berbunyi. saya baca. ada sms masuk dari nomor yang sms saya pada waktu dini hari :

kamu lagi apa? ga apa-apa ko. semalem uda tidur. kebangun tiba-tiba langsung inget kamu

ngapain inget aku? kaya ga ada kerjaan lain aja!

jadi sekarang buat inget kamu aja perlu alesan?

iya.

entahlah. yang jelas aku keingetan sama kamu. terus jadi susah tidur lg

gombalan maut! sumpah! saya putuskan untuk tidak membalas sms sampah seperti itu lagi.
salah satu hal yang tidak pernah saya sukai di dunia ini adalah GOMBAL. kenapa? karena penuh dengan omong kosong! apapun itu. hello!! apa yang dipikirkan lelaki disana, lelaki yang baru saja mencurahkan hujaman kegombalan tepat kearah kepalaku. lelaki yang rrrrggggghhhhh menguji kesabaranku di siang bolong.
ya sudahlah. gombalan yang datang dari setiap lelaki secara bertubi-tubi kepada saya itu adalah gangguan eksternal yang tidak bisa saya kendalikan. yang dapat saya lakukan hanyalah meningkatkan kekuatan diri agar tidak goyah setiap kali panah gombal berusaha menghujam saya.
tapi ada satu hal yang selalu ingin saya lakukan setiap kali ada lelaki yang menggombal pada saya : menjambak rambutnya dan menendang kakinya. kasar? oh tidak! yang dilakukan lelaki dengan menggombal (kata kerja aktifnya apa ya?) lebih kasar lagi. mereka membuncahkan kata-kata tanpa memikirkan dampaknya. bagaimana jika saya luluh karena gombalan itu? bagaimana ha? hati saya bisa terpaut karenanya. dan pada akhirnya saya tahu bahwa kata-katanya hanyalah gombalan = omong kosong.

ngegombal itu perlu loh...
seperti gombalan suami pada istrinya. sesekali diperlukan. untuk meningkatkan romansa rumah tangga. tapi bukan kepada saya yang belum menjadi hak siapapun. wahai para lelaki, kamu mau mendapatkan julukan raja gombal seperti yang di layar televisi? bisa saja... itu pilihanmu

Minggu, 04 Desember 2011

saya suka menulis

saya suka menulis.
tulisan bagi saya, bukan untuk menyindir orang lain. bukan untuk menyalahkan orang lain, bukan untuk menggurui orang lain. tapi untuk mengingatkan diri saya sendiri. karena terkadang, otak saya lebih sering menyalurkan nasehat kepada SAYA melalui tangan yang terus bergoyang di atas keyboard komputer atau bahkan hanya sekedar carikan kertas.
dengan menulis, saya mampu mengikat makna dari setiap kata yang saya tulis. dulu sewaktu SMA, saya pernah diberi tahu oleh Pak Hernowo. Beliau bilang, ikatlah makna dengan menulis. untuk itulah saya menulis.
bukan hanya itu, menulis bagi saya adalah bentuk ungkapan ekspresi yang ada dalam diri. jadi salah besar bila orang lain mengatakan saya menyindir seseorang melalui tulisan saya. justru saya lah yang tersindir oleh tulisan saya sendiri.
tulisan itu.. seperti ucapan. lagi-lagi itu pendapat saya. kalau apa yang saya tulis tidak sesuai dengan apa yang saya lakukan, maka selamat! saya menjadi seorang munafik besar. tulisan seperti ucapan yang tidak disuarakan. dia hanya mengalir dalam sebuah tulisan.
saya membaca sebuah posting status sahabat saya yang terkasih, tulisannya indah. berisikan bahwa dirinya menjaga cinta kepada lawan jenis sebagai anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak boleh dinodai jika belum dalam sebuah pertalian yang sah. saya apresiasi itu.
tapi justru kalimat itulah yang paling enggan saya tulis dimanapun. satu alasan terkuatnya; SAYA MERASA TAKUT. takut apa yang saya tuliskan tidak sama dengan apa yang saya lakukan. saya takut menjaga cinta suci kepada seorang ikhwan, saya takut mengatakan bahwa saya menjaga cinta itu tetap suci karena saya takut kepada Allah sedang saya masih belum bisa membatasi diri dalam bersosialisasi dengan lawan jenis. tarolah seperti ini (CONTOH): saya mengaku saya menjaga diri untuk tidak mengungkapkan kasih sayang dan cinta saya kepada si Fulan. di depan Fulan, saya bersikap alim. di depan banyak orang, saya mengkobar-kobarkan semangat untuk menjaga hati dan pandangan sebelum pernikahan. tapi ternyata, di sisi lain, saya masih suka jalan dengan ikhwan. saya masih sering boncengan sama ikhwan. SAYA TIDAK MAU seperti itu. saya ingin menjadi saya yang sebenar-benarnya, ketika seorang ikhwan datang, ia tahu seperti apa sikap saya yang sebenar-benarnya. bukan hanya pembual manis di setiap tulisan, bukan hanya pembual yang mengagung-agungkan penjagaan diri dan hati dari mencintai seseorang yang belum haknya. saya tidak ingin seperti itu.

saya suka menulis. karena dengan menulis, saya dapat mengungkapkan segala pendapat saya. bukan untuk menyindir apalagi menghina orang lain. tapi saya memang suka menulis karena menulis membuat saya mengungkapkan sesuatu yang tidak dapat saya suarakan dengan melodinya sendiri

Kamis, 01 Desember 2011

ada sejarah di 2010

Ada kisah di tahun 2010 lalu, ketika seorang mentri dalam sebuah Lembaga Kerohanian Kampus memutuskan mengadakan sebuah acara untuk pelantikan anggota aktif baru tanpa berkompromi dengan para stafnya.

Tanpa pikir panjang, kami mulai bekerja. tempat sudah disiapkan. yang perlu kami lakukan hanya menyusun konsep, survey tempat, menyusun konsumsi, dan lainnya. waktu itu,keriweuhan menjelma. karena ada 2 acara dalam 1 hari. Temu Akhwat dan SMILE (program dadakan)
dan aku menjadi panitia di kedua acara tersebut. mengeluh? entahlah. mungkin iya tanpa disadari. atau mungkin aku memang sengaja mengeluh. aku sendiri lupa. keluhannya memang kulupakan, tapi kenangan indah di dalamnya ada disini. in my heart.

hari Jumat, survey ke TKP sudah disepakati. aku menunggu Rolan (Kordinator ikhwan divisi Kaderisasi), Azmi, Heni (divisi ArtCre), Rahmat (divisi Akpro), dan tomi (ArtCre). Rencana berangkat pagi sedikit kendor karena Rolan yang bangun kesiangan. -__-"

setelah semua berkumpul, kami tancap gas motor masing-masing menuju Cimahi atas (dan sampai sekarang aku tidak hapal alamat pastinya). kami terpukau, melihat pemandangan yang luar biasa dari atas. hijau berselimut. terhampar tidak terbatas. ditambah tegapnya gunung dengan anggun berdiri. subhanallah...

survey menyenangkan! kami bercanda and took some pictures. pokoknya menyenangkanlah! i can't describe it in any words. kebersamaannya itu loh. ngegigit banget!

fakta harunya, di malam SMILE, kami (panitia akhwat) harus tidur dalam sebuah kelas tanpa keramik hanya semen. beralas sehelai kain (bila ada) dan bertumpuk seperti ikan yang sedang dijemur. (ini nggak lebay loh). dinginnya Cimahi malam itu luar biasa. tak kuase aku. fakta haru? ya... aku menyebutnya fakta haru tapi dulu. sekarang, aku menyebutnya... sebesit keharuan pencuat kebahagiaan. memang benar! meskipun beralas kain tipis atau tidak, kedinginan, kelelahan, dan kantuk bersahabat baik dengan kami, kami tetap merasa hangat. karena kami satu keluarga. karena kami bersama. dan karena itulah kami merasa hangat.

kejadian unik setelah acara selesai, kami harus urunan karena ongkos buat bayar angkot peserta kurang. beban itu kami pikul bersama. aku ingat. azmi yang menulis setiap nama panitia dalam selembar kertas. menulis nama mereka dan aku yang menyerahkan sedikit saja uang kami agar peserta bisa pulang.
ini kenangannya...

DIBAWAH INI PANITIANYA!




ada yang sempet jatuh waktu perjalanan pulang loh... siapa ya?


kang Rizal (kadiv Kaderisasi-kiri) Rolan (tengah) kang Afdil (mentri Internal)

yeay! kami mau jalan2 di pagi hari... sebagai bentuk syukur kami

vani (aku-kanan), heni (disamping vani), Rolan (paling tinggi di tengah), rahmat (samping rolan dengan muka memelasnya), dan Tomi (paling kanan dengan gaya cool-nya)

ini waktu survey. itu tangga menuju lantai 2 masjid Nurul Hikmah
posenya asik deh :D

aku tahu sekarang. kenapa waktu itu kang Afdil meminta kami mengadakan SMILE secara mendadak dengan waktu 2 minggu kurang lebih, karena beliau tahu. beliau tahu betul potensi yang kami miliki. beliau tahu betul, bahwa UKHUWAH KAMI YANG AKAN MEMPERMUDAH JALAN KAMI. KARENA KETIKA UKHUWAH TERJALIN, BEBAN KAMI AKAN TERBAGI SATU SAMA LAIN. PEMBAGIANNYA MERATA. TANPA ADA IMBALAN YANG DIBERIKAN.

sampai saat ini, kami masih bersama. dalam kegiatan dakwah yang sama. namun dalam kondisi yang berbeda. tetapi satu yang tidak pernah lepas dari kami PENJAGAAN UKHUWAH SELALU MENJADI AGENDA DALAM DIRI SETIAP KAMI. insyaAllah...