Jumat, 01 Juli 2011

impian

Salah satu dari puluhan impian yang sudah kususun dan akan segera kugapai adalah UMROH. Saktu aku SMP kelas 2 (kalau tidak salah), mama dan bapak pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan salah satu rukun islam yang kelima. Sepulangnya dari sana, mama dan bapak cerita banyak hal. Betapa nikmatnya beribadah disana, betapa sayangnya meninggalkan waktu sedetik pun hanya untuk bermalas-malasan, dan masih banyak lagi.

Sejak saat itu, aku punya impian untuk pergi umroh bersama seluruh anggota keluarga; mama, bapak, aa, teteh, Epang, and my beloved twin sister; Na.

Oke. first, i wanna tell something. there’s a different thing betwen “impian” and “mimpi”. kalau impian menurut aku, adalah sesuatu yang harus bisa dicapai di masa mendatang. sedangkan mimpi, ia hanya bunga yang menemani tidur, di dalam mimpi semua abstrak. Teringat ucapan Pak Gadang, Dosen BJT dan Manstra. “Ketika anda bertemu dengan pacar dalam mimpi, apakah anda tahu pakaian warna apa yang anda pakai? Tidak! Di alam mimpi, kekasih hati itu hanya berwarna hitam dan putih. Tidak tanpa jelas.” Sedangkan impian menurutku, lebih berwarna. Ianya mampu kita capai karena bukan sesuatu yang abstrak.

Back to umroh.

Aku pikir, usahaku untuk mencoba membuat impian itu menjadi kenyataan setelah lulus kuliah dan setelah mendapat kerja.

Tapi sekarang aku tahu. Aku tahu kalau aku salah. Tidak semua hal bisa kita upayakan setelah kita lulus dan dapat pekerjaan. Segala usaha dapat kita lakukan dari sekarang. Tidak perlu menunggu kita dapat menghasilkan uang sendiri. Teringat ucapan Aa Gym. Beliau mengatakan, “Mulailah menabung dari sekarang untuk umroh di kemudian hari.” (kurang lebih seperti itu). Jadi kupikir, tidak peduli besar atau kecilnya uang yang kukumpulkan tiap harinya untuk pergi kesana bersama seluruh keluarga, tetapi niat dalam diri untuk pergi kesana. Allah Maha Segalanya. Allah Mengetahui sebesar apa usaha yang dijalankan oleh umat-Nya.

“Ya Allah... Semoga Engkau menjaga istiqomah hamba dalam setiap upaya agar hamba dapat pergi ke rumah-Mu. Aamiin.”

Tidak ada komentar: