Rabu, 17 Maret 2010

HATI

Tolong… jangan laporkan aku ke polisi karena telah membunuhmu dengan mengambil hatimu
Karena sesungguhnya, aku hanya meminta hatimu dengan tulus. Berharap… kau memberinya dengan sukarela.
Jika kau tidak memberinya… aku tidak memaksa. Akan kucari hati lain, yang pemiliknya memberikan padaku dengan gratis dan sukarela. Tanpa pamrih. Tahukah kau? Aku tidak akan berjanji untuk tetap menunggu hatimu menjadi milikku. Karena aku tak bisa menunggu sesuatu yang tidak pasti. Mencari kepastian bukan kesamaran adalah hakku. Dengan begitu… aku tidak perlu memungkiri janji apapun padamu.
Namun jika kau memberi hati itu secara utuh dengan sukarela, aku harap kau mengetahui betapa besar rasa kasih yang tertanam dalam hati meski aku tak pernah berucap apapun. Aku harap kau menyadari betapa besar rasa cinta yang tumbuh dalam hati meski aku tak pernah mengungkap apapun. Karena itu artinya… kau mencintaiku dengan pemahaman yang luar biasa.
Aku mencintaimu karena Allah. Agar Allah pun mencintai aku. Aku berharap… kau mencintai karena Allah dan agama karena dengan begitu… kedua hal tersebut dapat mencintai dan selalu dekat denganmu.
Oh ya… untuk hati yang telah kau berikan itu… mohon jangan diminta lagi. Takutnya kehampaan merenggut kesucian jiwaku jika kau minta hati itu lagi. Dan tolong… jangan kau bekukan juga hati itu dalam dingin kebencian jika nanti aku berbuat salah. Karena aku hanya wanita dengan kesangatbiasaan yang tidak bisa lepas dalam dekap.
Tolong sekali lagi. Jika kau beri hatimu padaku, maka simpan hatiku sebagai jaminan agar aku menjaga hatimu dengan sangat baik.
Kelebihanmu ada untuk menutupi kekuranganku.
Kelebihanku ada untuk melengkapi kelebihanmu jua. Kita saling melengkapi. Dengan hati yang ada. Hati yang dengan sukarela kita tukar untuk masa depan…

Tidak ada komentar: