Minggu, 08 Mei 2011

my satnight


Sabtu, 07 mei 2011

Ketika bangun tidur, prediksi akan kelelahan di waktu mendatang telah tergambar dengan jelas. kejelasan lelah yang akan menerpa seharian ini tidak menyurutkan punggung bergerak naik untuk menjawab seruan adzan subuh. Setelah mengambil wudlu, kutunaikan ibadah spiritual yang sudah menjadi kewajiban seluruh umat muslim, sholat subuh. Tepat pukul 06.00 WIB, selesai mendengarkan Manajemen Qolbu Pagi di MQ FM, aku menyalakan komputer untuk menciptakan beberapa print out berkas yang diperlukan untuk persiapan pengobatan gratis. Singkat cerita, aku pergi ke kampus untuk membantu teman-teman mempersiapkan baksos pengobatan gratis SPECTRUM.

Seharian aku di Kampus yang berlokasi di Dayeuh Kolot. Pagi jam 08.00 WIB, aku menghadiri acara Jurnalis Bengkel Seni Embun ; Presenttitude. Acara baru dimulai pukul 09.00 WIB. Pembicaranya Gustav Aulia. Sayangnya di pukul 10.00 WIB aku harus turun ke lantai ground untuk menyambut beberapa panitia baksos Gegerkalong yang sudah tiba. Sekalipun harus bolak-balik aula, UKM, dan lobi kampus, aku tidak merasa lelah. Karena ketika aku merasa lelah, aku terus melanjutkan langkah. Berjalan dan berjalan. Menelusuri setiap ubin yang untuk menunaikan kewajiban.

Seharian beraktivitas membuat kepenatan dan kelelahan menerpa. Ingin rasanya kulewati malam Minggu ceria dengan bersantai di atas tempat tidur sambil membaca buku yang belum juga selesai sejak seminggu lalu. Tapi niat itu kubatalkan. Aku ingat bahwa aku ada janji pergi dengan keluarga Alfath untuk menghadiri sebuah konser angklung. Neng –adik Alfath- menjadi pemain angklung.

Kesan pertama ketika kudaratkan kaki di depan gerbang Dago Tea House adalah PUSING. Aku bingung dimana seharusnya kusandarkan kelelahan dengan duduk menikmati alunan angklung yang saat itu tengah beristirahat. Banyak sekali orang yang menonton konser angklung KPA SMA 3. Konser yang benar-benar membuatku tersenyum sepanjang pertunjukan. Alfath yang sibuk mengambil gambar, membuatku bergerak mengambil tempat duduk di samping mamanya.

Malam Minggu yang sangat menyenangkan. Menyambung silaturahim dengan saudara yang sudah lama tak kutemui. Keluarga Alfath begitu hangat. Mereka sangat welcome. Membuatku tidak canggung berada di tengahnya. Malam Minggu yang indah dalam suasana hati yang masih terluka karena kenyataan beberapa waktu lalu. Terima kasih kepada Tante dan Om –mama dan papa Alfath- yang sudah menambah hiasan senyum di wajahku. Terima kasih kepada Om dan Tante yang sudah menimbun luka di hati. Dan yang terpenting, terima kasih serta syukurku kepada Allah, Dzat Yang Maha Segala, Dzat Maha Penyembuh luka hati umat-Nya, yang telah mengenalkan aku dengan mereka. Mereka yang membuatku merasa seolah ada keluarga lain yang kumiliki. Mereka yang selalu memperlakukanku dengan lembut dan penuh kasih. Yah… keluarga Alfath sudah seperti keluargaku sendiri. And finally, I have three families. My own family, GAMUS, dan… Alfath’s family who always be nice to me :D

pict : http://27.media.tumblr.com/tumblr_lkmhk64Dnp1qat674o1_500.jpg



Tidak ada komentar: