Senin, 08 Oktober 2012

Terima kasih hati

Sebenarnya hati ingin segera pergi menjauh,
meninggalkan segala sejarah yang menghunus hati,
membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik.

Tapi apa daya,
ternyata ianya terseret begitu jauh,
ialah yang membuat dirinya tidak berfungsi dengan baik,
membuatnya tertaut pada hati manusia lain,

Di akhir Mei kelabu,
hatinya menangis teriris.
tidak ada hal pasti yang dilakukannya,
kecuali meratapi kehilangan,

Topengnya menunjukkan bentuk dan suasana lain,
hatinya masih saja seolah tegar menapak,
sayang, isinya telah hilang,
dibawa ombak menuju pulau lain,

Kekosongannya merebah, bergumul, menjadi sunyi,
sakitnya lahir batin,

Terbaring akhir di tempat tidur dingin tanpa nyawa,
raganya masih kuat,
tapi hatinya mati,
sekali lagi,
terbawa dan dibawa ombak menuju pulai lain,

Bisakah ianya bangkit dengan tenaga yang tersisa?
Bisakah ianya bangkit dengan kekosongan hati?

Bisa,
teriaknya cahaya di penghujung kegelapan
ianya yakin,
hati lain menunggu di gerbang senyuman,
kelak menuaikan kebahagiaan,

Terima kasih hati....

Tidak ada komentar: