Minggu, 05 Juni 2011

belajar dari spion

Belajar kehidupan bukan hanya duduk memperhatikan atau hanya sekedar menatap dosen. Tetapi banyak hal yang bisa dilakukan. Mendengarkan cerita pengalaman orang lain, melihat lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi.

Salah satu belajar dari sepasang spion yang selalu bertengger di motor matic merah yang sejak 5 tahun lalu diamanahkan mama dan bapak untuk terus kukendarai sampai suatu saat berganti menjadi roda empat.

Spion itu digunakan untuk melihat ke belakang. Supaya ketika kita mengarahkan stang ke kiri atau kanan tidak akan membuat orang lain terganggu atau bahasa sundanya karegok. Spion menjadi salah satu pengaman di kendaraan. Menurut saya. Setiap kali kejenuhan mulai menghadang kesendirianku di atas motor, aku langsung melihat spion kanan dan kiri. Yang lalu dilanjutkan dengan menarik gas setarik-tariknya.

Aku belajar dari sepasang spion.

Selama di perjalanan menuju Dayeuh Kolot, aku terus memperhatikan spion. Melihat kendaraan-kendaraan yang sudah kulewati. Ketika aku terus melihat kendaraan lain di belakang motorku melalui spion, aku tidak akan fokus melihat kendaraan yang ada di depanku. Tiba-tiba saja truk kuning berisi sampah ada di hadapanku. Alhamdulillah daya reflekku cukup tinggi. Segera kubanting stang ke kiri. Yang lagi-lagi sebelumnya kulihat spion kiri untuk memastikan jalan sebelah kiri steril dari kendaraan apapun juga. Hatiku dirundung kepasrahan. Entah apa yang akan terjadi detik berikutnya setelah stang kubanting ke kiri. Mungkin menabrak trotoar, tihang lampu merah, atau mungkin menabrak kendaraan lain. Dalam hati aku terus berdzikir. Alhamdulillah Allah selalu melindungiku. Dari kejadian tadi pagi, aku belajar. Belajar dari sepasang spion.

Pun kehidupan. Ketika aku terlalu fokus dengan masa lalu yang membuatku jatuh terus-menerus, maka aku tidak akan pernah bisa peduli dan sadar bahwa akan ada hal besar di hadapanku. Dan ketika aku terfokus hanya pada masa lalu yang telah kulewati, maka kehancuran lainnya akan menungguku.

Bukan artinya kita tidak boleh melihat masa lalu. Pastinya ada dua hal yang kita lewati di masa lalu. Hal baik dan hal buruk. Apa itu hal baik? Hal baik adalah... ketika kita mengingatnya membuat kita semakin dekat dengan Sang Khalik. Selain itu, ketika kita mengingatnya... maka motivasi untuk terus menjadi lebih baik akan muncul. Darinya kita bisa memetika banyak hal untuk memperbaiki diri di waktu mendatang. Tapi hal buruk?! Tidak! Ketika kita mengingatkannya, kita tidak akan pernah maju satu langkah pun. Atau dengan mudah kita akan memutuskan untuk berhenti. Begitulah masa lalu.

Aku akan membiarkan spion terpasang dalam kehidupanku. Untuk melihat kendaraan yang telah kulewati di belakang... sehingga dapat meminimalisir kejadian kecelakaan lalu lintas yang mungkin tiba-tiba akan memelukku. Tapi tidak akan pernah kubiarkan mata melirik ke belakang melalui spion sedikit pun jika hal itu semakin membahayakan diriku.

Begitu jua dalam kehidupan. Aku tidak akan pernah membiarkan masa lalu buruk –yang paling ingin kulupakan- menghalangi dan menghancurkan masa depanku. Sesekali kulihat ke belakang, agar aku tidak lagi melakukan kesalahan yang sama yang kulakukan di masa lalu.

See! When i wrote this notes, i remembered a tragedic which happened 4 years a go. I will not remember it. Because when i remember it, i just feel so... so bad. I will see my beautiful past which will make me beautiful in my future.

Tidak ada komentar: