Selasa, 13 Desember 2011

ternyata remaja

nggak bisa dibilang wisata museum juga sih. karena kami hanya mengunjungi dua museum kemaren. aku dan Rolan Pranando (salah satu kakak di Lingkar Pelangi) melakukan survey untuk wisata belajar nanti bersama adik pelangi.
kami pergi ke museum Geologi. disana mempelajari (lebih tepatnya lagi Rolan menjadi guru, aku muridnya) tentang bebatuan. Rolan tahu banyak. sedangkan aku?? maklum... SMA dulu aku bukan anak IPS. wajar saja kalau masalah yang berkaitan dengan bebatuan aku tidak tahu.
setelah dari museum Geologi, kami pergi ke museum Pos diiringi kesedihan karena lantai 2 museum Geologi sedang direnovasi. sesampainya di parkiran museum Pos, kami sedikit ragu.
"mana museumnya?" Tanya Rolan.
"Nggak tahu." jawabku sambil nyengir.
tapi ternyata, sang pintu museum bersembunyi di sudut ruangan setelah kantor pos. museum Pos cukup unik. tempatnya di basement. disana banyak sekali perangko dari sebuah zaman dimana aku belum lahir. atau bahkan mungkin nenekku juga belum lahir. kami melihat banyak sekali peralatan pos di masa lalu yang berkembang sampai saat ini. banyak juga patung-patung yang menggambarkan bagaimana proses penyampaian surat di tempoe doeloe.
selesai dari kedua museum, kami pergi ke Taman Lalu Lintas. tapi sayang, waktu kami ke sana, TLL sudah tutup. gerimis berubah menjadi hujan. kami putuskan untuk meneduh di depan TLL. kebetulan ada tukang bakso. tidak sabar cacing dalam perut mulai meraung minta makan.
"Yang satu mie sama bakso, pak." ucapku
akhirnya kami menikmati semangkok hangat bakso di bawah rintik hujan. romantis? nggaklah. terang aja itu di pinggir jalan.
setelah habis menyantap bakso. sang pedagang berkata, "SELAMAT MENIKMATI MASA REMAJA."
aku dan Rolan tersenyum penuh tanya. terima kasih sudah mengingatkan kami bahwa kami tengah berada di zona remaja, pak... :)

Tidak ada komentar: