Minggu, 04 Desember 2011

saya suka menulis

saya suka menulis.
tulisan bagi saya, bukan untuk menyindir orang lain. bukan untuk menyalahkan orang lain, bukan untuk menggurui orang lain. tapi untuk mengingatkan diri saya sendiri. karena terkadang, otak saya lebih sering menyalurkan nasehat kepada SAYA melalui tangan yang terus bergoyang di atas keyboard komputer atau bahkan hanya sekedar carikan kertas.
dengan menulis, saya mampu mengikat makna dari setiap kata yang saya tulis. dulu sewaktu SMA, saya pernah diberi tahu oleh Pak Hernowo. Beliau bilang, ikatlah makna dengan menulis. untuk itulah saya menulis.
bukan hanya itu, menulis bagi saya adalah bentuk ungkapan ekspresi yang ada dalam diri. jadi salah besar bila orang lain mengatakan saya menyindir seseorang melalui tulisan saya. justru saya lah yang tersindir oleh tulisan saya sendiri.
tulisan itu.. seperti ucapan. lagi-lagi itu pendapat saya. kalau apa yang saya tulis tidak sesuai dengan apa yang saya lakukan, maka selamat! saya menjadi seorang munafik besar. tulisan seperti ucapan yang tidak disuarakan. dia hanya mengalir dalam sebuah tulisan.
saya membaca sebuah posting status sahabat saya yang terkasih, tulisannya indah. berisikan bahwa dirinya menjaga cinta kepada lawan jenis sebagai anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak boleh dinodai jika belum dalam sebuah pertalian yang sah. saya apresiasi itu.
tapi justru kalimat itulah yang paling enggan saya tulis dimanapun. satu alasan terkuatnya; SAYA MERASA TAKUT. takut apa yang saya tuliskan tidak sama dengan apa yang saya lakukan. saya takut menjaga cinta suci kepada seorang ikhwan, saya takut mengatakan bahwa saya menjaga cinta itu tetap suci karena saya takut kepada Allah sedang saya masih belum bisa membatasi diri dalam bersosialisasi dengan lawan jenis. tarolah seperti ini (CONTOH): saya mengaku saya menjaga diri untuk tidak mengungkapkan kasih sayang dan cinta saya kepada si Fulan. di depan Fulan, saya bersikap alim. di depan banyak orang, saya mengkobar-kobarkan semangat untuk menjaga hati dan pandangan sebelum pernikahan. tapi ternyata, di sisi lain, saya masih suka jalan dengan ikhwan. saya masih sering boncengan sama ikhwan. SAYA TIDAK MAU seperti itu. saya ingin menjadi saya yang sebenar-benarnya, ketika seorang ikhwan datang, ia tahu seperti apa sikap saya yang sebenar-benarnya. bukan hanya pembual manis di setiap tulisan, bukan hanya pembual yang mengagung-agungkan penjagaan diri dan hati dari mencintai seseorang yang belum haknya. saya tidak ingin seperti itu.

saya suka menulis. karena dengan menulis, saya dapat mengungkapkan segala pendapat saya. bukan untuk menyindir apalagi menghina orang lain. tapi saya memang suka menulis karena menulis membuat saya mengungkapkan sesuatu yang tidak dapat saya suarakan dengan melodinya sendiri

Tidak ada komentar: