Rabu, 07 Desember 2011

gombalan maut

dua malam yang lalu, seseorang mengirimkan sms singkat kepada saya :

vani!

kalau tidak salah pukul satu dini hari. karena saya sedang tidak ada kebolehan untuk menunaikan sholat, maka saya lebih memilih tidur. dan saya membaca sms itu paginya. sebelum berangkat ke kampus.
saya kaget sekali. dengan berhusnudzon hati saya balas sms itu :

ada apa sms malem2 gitu? ada yg penting? maaf. aku uda tidur.

sang empunya nomor tidak membalas sms saya. artinya tidak ada yang darurat.
selesai kuliah tepat pukul 12 siang, saya memutuskan untuk langsung pergi dari kampus karena ada banyak sekali keperluan yang harus diselesaikan. salah satunya menyangkut PR kursus jahit saya.

di lampu merah Gasibu, saya berhenti. tentu. karena lampu merah menyoroti setiap pengendara. tiba-tiba saya mendengar HP berbunyi. saya baca. ada sms masuk dari nomor yang sms saya pada waktu dini hari :

kamu lagi apa? ga apa-apa ko. semalem uda tidur. kebangun tiba-tiba langsung inget kamu

ngapain inget aku? kaya ga ada kerjaan lain aja!

jadi sekarang buat inget kamu aja perlu alesan?

iya.

entahlah. yang jelas aku keingetan sama kamu. terus jadi susah tidur lg

gombalan maut! sumpah! saya putuskan untuk tidak membalas sms sampah seperti itu lagi.
salah satu hal yang tidak pernah saya sukai di dunia ini adalah GOMBAL. kenapa? karena penuh dengan omong kosong! apapun itu. hello!! apa yang dipikirkan lelaki disana, lelaki yang baru saja mencurahkan hujaman kegombalan tepat kearah kepalaku. lelaki yang rrrrggggghhhhh menguji kesabaranku di siang bolong.
ya sudahlah. gombalan yang datang dari setiap lelaki secara bertubi-tubi kepada saya itu adalah gangguan eksternal yang tidak bisa saya kendalikan. yang dapat saya lakukan hanyalah meningkatkan kekuatan diri agar tidak goyah setiap kali panah gombal berusaha menghujam saya.
tapi ada satu hal yang selalu ingin saya lakukan setiap kali ada lelaki yang menggombal pada saya : menjambak rambutnya dan menendang kakinya. kasar? oh tidak! yang dilakukan lelaki dengan menggombal (kata kerja aktifnya apa ya?) lebih kasar lagi. mereka membuncahkan kata-kata tanpa memikirkan dampaknya. bagaimana jika saya luluh karena gombalan itu? bagaimana ha? hati saya bisa terpaut karenanya. dan pada akhirnya saya tahu bahwa kata-katanya hanyalah gombalan = omong kosong.

ngegombal itu perlu loh...
seperti gombalan suami pada istrinya. sesekali diperlukan. untuk meningkatkan romansa rumah tangga. tapi bukan kepada saya yang belum menjadi hak siapapun. wahai para lelaki, kamu mau mendapatkan julukan raja gombal seperti yang di layar televisi? bisa saja... itu pilihanmu

2 komentar:

Anonim mengatakan...

haha,,,,,
kasian pria itu,,,
salah orang,,,,,

-ijung-

Abud mengatakan...

lha saya sampe ke blog ini karena Googling nyari gombalan buat pacar saya :D
sudi mampir : http://mapassion305.blogspot.com/2011/12/end-of-year-three-dee.html