Jumat, 23 November 2012

Cukuplah hari ini air mata mengalir dalam hati. Semoga esok pun demikian. Hari yang menyegarkan. Wajah rasanya selalu berkilau. Aku senang berjalan kaki seharian. Tadi pagi, pergi ke Pasar Baru, janjian dengan Fikong untuk menemaninya mencari barang-barang kebutuhan lain. Karena STNK motor mau diperpanjang, akhirnya aku pergi dengan angkutan kota. Aku naik angkot Cadas-Elang ke King. Dari king, aku berjalan kaki menuju Pasar Baru. Kata Abang, jaraknya jauh. Tidak bagiku. Sangat dekat. Senang hati berjalan-jalan walau sendiri. Karena kelak, aku akan sangat jarang untuk bisa berjalan dipinggiran Jalan Otista. Kaki terus melangkah dengan semangat sembari memperhatikan lingkungan sekitar. Melihat pedagang-pedagang yang siap melakukan pertunjukkan, yaitu menunjukkan dan menjajakkan segala barang dagangannya masing-masing. Menyebrang sedikit ke kiri, aku langsung sampai di Pasar Baru. Cukup lama menunggu Fikong. Tapi cukup sebentar juga bagiku untuk memperhatikan lingkungan sekitar. yang lagi-lagi mungkin akan sangat jarang kulihat juga. 
Berapa lama, Fikong datang. Mulailah perjalanan kami dari satu toko ke toko lain. Mengacak-acak seluruh isi Pasar Baru. Lelah? Ya! Tapi sangat menyenangkan. Barangkali akan menjadi kali terakhir aku bisa mengacak-acak Pasar Baru :))
Singkat cerita, jam 13.00 WIB kami tiba di kelapa untuk akhirnya naik angkot menuju STT. Namanya sekarang ITT. satu demi satu penumpang masuk ke dalam angkot berwarna orange tersebut. Lagi lagi aku senang... Fikong bilang tiada kelelahan di wajahku. Memang. 
Kami tiba di kampus untuk mengikuti Gladi Bersih wisuda esok. Satu semester yang lalu, momen wisuda sangat kunanti. tapi kini? Sedih rasanya.... Apapun perasaan hati. Yang jelas aku harus bersyukur atas semua anugerah Allah...
Bla bla bla
Selesai sudah gladi bersihnya. Aku melanjutkan ke Mushola. Sholat disana, lalu pergi menuju kosan Eka. Menitipkan laptop Abang. Pulangnya? Naik angkot sendiri. Momen yang kurindu sejak lama. Aku naik angkot jurusan Kalapa - Dayeuh Kolot. Karena mobilnya tidak sampai perempatan terusan buah batu. Aku memutuskan turun di Pasar Kordon. lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Aku berjalan dari serbang Pasar hingga ke Ayam Lepas di Soekarno Hatta. Sengaja. Aku terlalu takut untuk berhenti menunggu angkot. Aku lebih memilih. Sekali lagi. Aku selalu takut harus naik angkot tengah malam. Hingga kaki terasa lelah. Aku menghentikan angkot berwarna merah dengan nomor 05 yang mengarah ke Kiara Condong. Aku terus memeluk tas yang kubawah. Duduk di dekat pintu mobil. Sebab, aku masih trauma kejadian dulu. Aku sangat takut. 
Intinya adalah... aku suka berjalan memperhatikan lingkungan sekitar, untuk nanti dapat berlari lebih cepat :)

Tidak ada komentar: