Minggu, 11 November 2012

My Pride


Belakangan gue selalu ngerasa ragu buat jawab pertanyaan: "Prestasi apa yang paling kamu banggakan?" Akhirnya gue tanya langsung sama Mas di sana. Beliau bilang, jawabannya bisa memang prestasi atau effort sebesar apa yang sudah gue perbuat dalam hidup gue.
Menurut gue, prestasi yang gue raih itu banyak. Gue bisa bangun pagi, nggak telat sholat subuh, makan tepat waktu, tepat waktu ke kampus, disiplin, itu semua prestasi buat gue. Lagi-lagi persepsi gue salah. Mas bilang, maksud dari prestasi itu ya... achievement kita. Akhirnya gue memutar otak dengan keras. Selama kuliah, prestasi gue... sangat sedikit. Bahkan lima jari pun mungkin masih terlalu banyak buat menghitung prestasi atau pencapaian yang pernah gue raih.
Gue nggak pernah dapat penghargaan di acara-acara yang kampus adain. IPK gue juga jauh dari Cum Laude. Oh atau mungkin standar Cum Laude kampus gue yang terlalu tinggi ya? Ah gue nggak mau nyalahin kampus. Yang ada sih gue yang nggak belajar sungguh-sungguh, gue yang memilih buat nggak mengukir prestasi.

Tapi kalau bicara prestasi... gue mau bilang, dengan senang gue bilang, prestasi gue itu waktu gue bisa berbagi pada sesama. Berbagi hal positif itu menjadi prestasi yang sangat murah. Nggak perlu juga gue ngeluarin duit. Gue bisa membagi banyak hal, tenaga gue, pikiran gue, ilmu gue, dan pulsa gue buat sms-in teman-teman gue...
Gue senang bisa membagi ilmu walau ilmu yang gue punya sangat sedikit, gue yakin, sedikitnya ilmu gue, bakal bertambah kalau gue mau membagi yang sedikit itu. That's why gue nggak pernah bisa nolak atau kalaupun nolak terpaksa, permintaan buat jadi tutor sebelum UTS di salah satu organisasi yang gue ikutin. tapi gue juga nggak suka kalau dipanggil tutor, gue lebih suka namain agenda organisasi tersebut dengan nama "Belajar Bareng". kalau buka bareng di bulan puasa namanya Bubar, gue namainnya Bebar aja.
Gue juga paling nggak bisa nolak tawaran buat ngisi keputrian di kampus.. kalaupun gue nggak bisa, gue cuma nunda waktunya saja. Hei! gue nulis ini bukan buat sombong. Gals, ilmu gue ini masih seumur jagung, ealaaaah kayaknya nggak seumur jagung juga deh, lo tau tanaman umbi-umbian yang menjalar di tanah? Nah itu die tingginya ilmu gue, alias masih tiarap, mepet sama tanah. means gue bener-bener masih awam dan harus banyak belajar banyak belajar banyak belajar lagi lagi lagi.
Jadi, gue yakin, siapapun yang baca tulisan gue, pasti dia ilmunya lebih tinggi dari gue. Nah ya... gue aja yang ilmunya tiarap mau berbagi, jadi buat kawan semua yang ilmunya setinggi pohon cemara, silahkan membaginya, dijamin nggak bakalan rugi.

Hal yang membanggakan buat gue ya? Nggak ada! Bukan berarti gue anggap diri gue rendah or something ya. Gue mau bilang sesuatu, yang ikut keputrian di kampus kemaren pasti ingeett!!!!
Hal yang paling buat gue bangga itu... KALAU BUAT ORANG TUA GUE BANGGA DAN BAHAGIA KARENA GUE, KALAU BUAT SEMUA ORANG SENYUM LEGA ATAS APA YANG GUE PERBUAT.
see?!
Buat orang tua gue, gue bakal ngikutin semua mau mereka selagi dalam jalur yang lurus, gue juga bakal ngelakuin sebanyak-banyaknya hal positif cuma buat mereka bangga. Gue selalu ingin buat mereka menangis bahagia. Gue selalu menanamkan dalam diri gue, bahwa motivator terhebat buat gue ya diri gue sendiri, tapi motivator pun digerakkan oleh sesuatu. Dan penggerak diri gue sendiri adalah Mama-Bapak. Setiap gue mau main padahal seharusnya nyusun scriptsweet, gue ingat Mama-Bapak yang terus menua, yang harus bersesak dada untuk cari uang ngebiayain kuliah gue. Setiap nilai UTS atau UAS gue jelek, gue selalu merasa bersalah waktu Mama-Bapak bilang: "Ya nggak apa... Yang penting Ni udah berusaha..."
Yap! Buat gue, ridho orang tua kan ridho Allah juga. Nah gue juga mau menggapai ridho Allah, jadi setidaknya gue gapai dulu ridho Mama-Bapak...
oh iya. Gue tahu... untuk saat ini, gue juga bukan wanita solehah. Tapi nggak salah kan kalau gue punya cita-cita menggapai cinta Allah dan salah satu sarananya adalah menjadi wanita soleha. Wanita soleha memiliki ciri, menaati Allah dan Rasulullah, gue yakin, ketika gue membahagiakan orang tua gue, gue masuk dalam kategori salah satu cara menaati perintah Allah. So... sekali lagi gue mau bilang, bahwa kebanggaan gue adalah membuat orang tua gue bangga dan bahagia karena gue.

Tidak ada komentar: