Senin, 18 Maret 2013


Bukankah memang seluruh diri ini milik Allah swt kan? Lalu mengapa harus diungkapkan kepada lain yang belum halalnya? Aku ingin, ketika memang aku menyukai, aku akan sangat menyukainya, aku menunggu… tapi tidak penting untuk diproklamirkan saat ini. 
Dari dulu, aku selalu mengidamkan dimana janur kuning berkibar, namaku bergantung tertepa angin. Aku tidak sendiri, ada nama lain yang mendampingi. Kelak dia akan menjadi pendamping hidup duniaku, semoga insyaAllah juga sampai di akhirat. Ya. Di saat itulah, kuucapkan dengan gamblang, di hadapan orang-orang khusyuk yang sedari tadi mendengarkan ijab qobul, kuucapkan sebuah kalimat; Aku mencintaimu. Lalu untuk seterusnya, akan kuungkapkan kalimat tersebut di kala pagi mata kami terbangun untuk bercumbu dengan Allah swt di waktu subuh. Dan malam menjelang kami terlelap dalam pelukan romantisme kehalalan yang diridhai-Nya. Sungguh angan yang indah. 

Tidak ada komentar: