Rabu, 06 Maret 2013

Opinion


Perbincangan hari ini menuai banyak sekali poin. Dan rasanya sayang untuk tidak membaginya di sini.
Ingat QS. Ar-Rum : 21. Surat ini selalu menghiasi undangan-undangan pernikahan. Benar sekali. Allah swt menciptakan pasangan dari setiap kita. Itu janji-Nya. Jangan pernah tidak mempercayai janji yang sudah Dia terakan dengan jelas di dalam kitab-Nya sendiri.
Bicara tentang pernikahan… Guess what? Mataku selalu saja berkaca-kaca setiap kali menulis atau membicarakan masalah pernikahan. Bukan karena khawatir akan pernikahan. Tapi rasanya cukup merinding disko setiap kali mengingat bahwa sebagian ibadah bisa terpenuhi dengan menikah. Meski salah seorang kakak di antah-berantah pernah mengatakan, “Kamu pikir menyempurnakan sebagian ibadah itu hanya dengan menikah?” Sayang sekali. Hati dan keyakinanku tidak tergoyahkan. Bagiku, menikah tetap saja akan menyempurnakan sebagian ibadah.
Menikah dengan siapa? Kapan? Dimana? Bla bla bla
These were such boring things.
I mean… seperti yang kebanyakan orang bilang, semua adalah misteri. Masa depan itu misterius. Aku memang tidak mau menyibukkan diri tentunya, dengan memasukkan pertanyaan yang bahkan hanya Allah swt yang tahu jawabannya. Segimanapun kita berupaya mencari, kalau Allah swt bilang tunggu! Ya kita tidak akan pernah mendapatkan jodoh kita kecuali kita menunggu. Tapi bukan berarti juga tanpa usaha. Kita, aku khususnya, harus berusaha agar Allah swt menyegerakan waktu dan tempat terbaik bertemu dengan jodohku. Aku selalu berpikir bahwa, jodoh itu seperti kita sedang menyusun proposal. Lalu setelah jadi, aku harus menghadap Allah swt, menanyakan apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan. Kalau layak, Dia pasti beri kemudahan. Kalau tidak, sungguh pertanda dari-Nya akan sangat jelas.
Dulu, aku selalu bercita-cita untuk menikah muda. Di usia 21 tahun. Sayang. Di usia tersebut aku baru saja menyelesaikan study S1 dengan upaya keras. Cita-cita nikah muda, akhirnya terlupakan. Kuulur tambang, target 21 berubah menjadi 24. Seperti sebuah rundown acara yang dapat berubah di hari H, targetku pun bisa berubah. Tapi sepertinya, usia 24 sudah cukup mentok. Menikah dengan siapa? Entahlah. Seseorang tadi siang mengatakan padaku, “perempuan mah gampang. Tinggal berusaha aja perbaiki diri, nanti datang juga yang terbaik.” Aku setuju benar. Tapi pernyataan itu bukan hanya untuk perempuan. Tapi juga laki-laki. Siapapun makhluknya, laki-laki atau perempuan, jika berupaya menjadi  yang terbaik, maka Allah swt pun akan mempertemukan dengan yang terbaik pula. Kan Allah swt juga janji di QS An-Nur ayat 26. Jadi kenapa harus ragu lagi? Kalau sudah berupaya dengan baik untuk menjadi yang terbaik, Allah swt pasti akan beri kita jodoh yang terbaik. Jadi sekarang, aku hanya berfokus memperbaiki diri. Lagi dan lagi.
Kriteria? Entahlah. Tidak ada yang khusus. Aku hanya minta satu saja pada Allah swt. Pertemukan aku dengan seorang yang bertaqwa. Nah kena deh. Waktu pertama kali ditanya kriteria calon suami seperti apa, aku jawab yang penting bertaqwa, beberapa orang mengejek. Mereka bilang, “Sok alim lu!” atau “Lo nggak butuh duit apa.” Ada lagi yang lebih ekstrim sampai bilang… “Muna lo!” Aku balik tertawa. Dalam hati lebih tepatnya. Aku memang tidak pandai berislam, tapi aku yakin satu hal, taqwa adalah kondisi dimana seorang lebih senang menjaga diri. Menjaga diri dari hal-hal yang Allah swt larang dan menjaga diri untuk tetap melaksanakan perintah Allah swt. Orang yang bisa melaksanakan perintah Allah swt, pasti tahu posisi sebagai suami yang sholeh kelak. Pasti tahu seperti apa menafkahi sang istri lahir-batin. Pasti tahu menjadi ayah yang baik. Pasti tahu menjadi imam terbaik. Pasti tahu karena dia akan kenal dan dekat dengan ilmu Allah swt. Seperti itu. Jadi, cukup dirangkum dalam satu kriteria: Taqwa. Sudah mencakup segala aspek.

Kenapa membahas masalah ini?
Hey guys! I just want you to know, kalau jawaban sederhana dari setiap pertanyaan di atas belum tentu bermakna sederhana. Justru maknanya mendalam. Bukan sok alim or something like that. Tapi segala halnya memang sudah dipertimbangkan dengan matang.

Tidak ada komentar: