Selasa, 01 Februari 2011

NGGAK NYESEL BACA BUKU INI!


Rasanya perlu sekali-kali baca novel biasa. Ini metropop. Bukan novel biasa :D

Sejak masuk GAMUS, sangat jarang aku meluangkan waktu untuk membaca novel lain. Bagiku buku agama lebih menyenangkan. Dan ketika penat membaca buku islami, aku hanya diam. Tidak melakukan apa-apa di waktu luangku. Itu sangat kacau. Dulu aku selalu berpikir, “Baca apapun buku yang memang boleh dibaca. Itu akan menambah daya pikir. Bukan cuma buka agama atau buku pelajaran aja.” Tapi sejak masuk GAMUS dan kuliah, sepertinya pikiran itu tidak lagi melekat dalam diri. Hingga akirnya, liburan tiba. Sebenarnya seminggu pertama niat mau baca buku tentang Imam Mahdi yang sebulan lalu kubeli. Tapi rasanya otak masih penat. Masih belum mau baca yang berat. Sampai akhirnya kuputuskan “Nggak boleh nih nganggur mulu. Harus ada yang dibaca. Biar produktif!” kuambil buku DIVORTIARE dari lemari nakas Vina.

Awalnya sedikit ragu mau baca. Soalnya tentang divorce gitu. Tapi setelah mulai baca, bikin penasaran itu novel. Karena membaca merupakan hobi baru sejak 3 tahun lalu, jadi aku masih belum bisa membaca cepat. Alhasil. Hari ini adalah hari keempat aku bisa menyelesaikan novel ini.

God! Ternyata benar. Pikiran yang dulu melekat memang tidak salah. Banyak hal yang bisa kuambil setelah membaca novel dewasa ini (it is not about sex or something) but it tells about marriage life. Yang pasti bakal aku hadapi nantinya.

Bagaimana kehidupan wanita labil yang memulai pernikahan di usia muda yang pada akhirnya mengalami kegagalan membina rumah tangga karena ketidak sabaran dan ketidak pengertiannya terhadap pekerjaan suaminya sebagai seorang dokter.

It tells about : Bagaimana ketika menyatakan siap untuk menikah yang dibicarakan bukan hanya cinta. Tetapi banyak hal. Karena menikah bukan sekadar ada seseorang yang selalu bisa menjaga kita, ada seseorang yang menemani kita, bukan hanya bicara aku memasakkan sarapan untuk suamiku, dan bla bla bla. Tapi bicara tentang bagaimana kita harus benar-benar menerima apapun yang ada di pasangan kita. Apapun itu. pekerjaan bahkan keluarganya juga. Ya… itulah inti kesiapan menikah.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Point penting dikalimat trkhr tlah mnjawab smua Ni ^^
trnyata dirimu tlah mnjwabnya