Kamis, 03 Februari 2011

value of the book


Ada beberapa hal yang bisa kupetik setelah membaca buku ini :
  • Cinta bukanlah satu-satunya hal yang menjadi pertimbangan ketika akan menikah dengan seseorang. Tetapi ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Misalnya pekerjaan calon pasangan hidup kita. Jangan sampai di kemudian hari pekerjaannya menjadi suatu masalah yang tidak bisa kita terima. Bukan Cuma pekerjaan, tapi juga keluarganya. Kita juga harus bisa menerima seperti apa keluarganya.
  • Bertanya pada diri sendiri, “benarkah kita sudah menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan kita? Atau jangan-jangan hanya ucapan belaka? Dan tanpa sadari kita terlalu banyak menuntut pada pasangan kita?” itulah yang harus dijawab. Karena ketika kita mulai berkomitmen sudah seharusnya juga kita berkomit untuk menerima segala kekurangannya.
  • Poin yang ketiga yang bisa kupelajari adalah bersabar atas hal buruk yang terjadi. Ketika pasangan kita ternyata lebih mementingkan pekerjaan, bukan berarti dia tidak perduli pada kita. Itu bukan juga disebut ‘lebih mementingkan pekerjaannya’ melainkan disebut ‘menginvestasikan waktunya untuk pekerjaan’ karena nanti hasilnya juga akan dinikmati bersama
  • Sabar dan mengerti adalah dua hal yang tidak pernah ada batasannya. Tetapi karena kita manusia biasa yang punya banyak kekurangan, kita lah yang memberi batasan pada kesabaran itu. Dengan sabar, banyak hal yang bisa dilalui dalam sebuah pernikahan.
  • Komunikasi juga penting loh. Sesibuk apapun sepasang suami istri harus tetap menjaga komunikasinya. Supaya semua lancar.
  • Sebelum mengambil keputusan, haruslah memikirkan dampak positif dan negative dari keputusan tersebut. Jangan pernah menyesal setelah keputusan itu diambil. Oke… memang penyesalan memang datang belakangan. Tapi bukan berarti memang harus datang belakangan kan. Dengan penyesalan yang datang belakangan itu, kita bisa menganalisis kesalahan kita masa lampau. Sehingga mungkin bagi kita menghindari penyesalan. Terlebih penyesalan yang sama.
  • Satu hukum yang selalu kuyakini. Ketika kita ingin mendapatkan sesuatu. Yakinlah ada sesuatu yang hilang dari diri kita. Ketika dalam buku ini Alexandra mencintai Denny dan ia harus ikut Denny ke New York, dia harus meninggalkan pekerjaan dan keluarganya. Itu tidak dilakukan Lexy. Dia memilih tinggal di Indonesia. Alhasil, sebagai gantinya, dia yang kehilangan Denny. See? Manusia tidak akan pernah mendapatkan semua hal yang diinginkannya.
  • Dan yang terakhir adalah… ini juga merupakan kesimpulan yang kuambil dari dialogue yang ada di novel itu. “kenapa aku terus mencari cinta lain setelah aku putus dari pacar lamaku? Karena aku berusaha mencari seseorang yang bisa menggantikannya. Tapi aku yakin satu hal. Dia tidak akan pernah terganti. Karena Tuhan menciptakan dia Cuma satu. Sehingga tidak ada yang bisa menggantikannya. Yang kubutuhkan saat ini adalah seseorang yang mencintai dan menyayangiku. Bukan seseorang yang menggantinya.”

Tidak ada komentar: