Jumat, 21 Oktober 2011

jangan tunjuk saya

percakapan siang itu di kelas Content Delivery Network dengan seorang saudara seiman (InsyaAllah...)
"Van! Hafidzoh bukan?"
aku tersenyum, "Kenapa?"
"Iya bukan, Van?"
"Vani punya hak buat nggak jawab pertanyaannya, kan?"
"Kalau gitu artinya ngaji juga bisa. Aku minta ajarin dong, Van!"
"Loh? Jangan sama Vani. Vani nggak bisa."
"Aku pernah denger Vani ngaji. Bagus."
"Loh? kok bisa? denger dimana?"
"Mau ya ngajarin aku... Please..."
"Jangan sama Vani. Beneran. Nanti kalau diajarin sama Vani bisa-bisa hati nggak kejaga lagi. Terus niat belajar baca malah berubah lagi."
"Kok Vani suudzon sih?" wajahny memurung.
"bukan suudzon. tapi mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Nanti Vani kenalin sama orang yang ahli ya... :D"
"Makasih Vani. Aku pengen belajar baca aja. Tapi nanti belajarnya lebih mendalam. Nanti aku bakal jadi bapak. Jadi aku mau ngajarin anak aku sendiri ngaji."
aku tersenyum. "Subhanallah... mulianya niat saudaraku ini." dalam hati. tapi jangan tunjuk saya menjadi guru ngajimu. karena saya seorang wanita. saya seorang akhwat. saya belum pantas mengajarkan Al-Quran kepada siapapun.

Tidak ada komentar: