Senin, 24 Oktober 2011

Berpetualang di Kota Tua

memeluk panasnya Kota Metropolitan bukanlah hal yang menyebalkan! justru sangat menyenangkan. kisah ketinggalan kereta lalu mengejarnya hingga degupan bertambah kencang namun gagal, beralih menjadi sepotong es dan gelak tawa di Kota Tua bersama kedua orang penting dalam hidupku. Ya... Saudari kembarku -Vina- and a good man -Nanda Iqbal Ibrahim- Yeah!!!

memang sejak beberapa waktu lalu kami merencanakan untuk berjalan-jalan di Jakarta. tapi Sabtu pagi, rencana itu hampir saja aku batalkan karena satu dan lain hal. karena bosan tidak pergi kemana-mana... akhirnya kami putuskan untuk jalan ke Kota Tua dengan menggunakan Trans Jakarta.
ternyata eh ternyata ... itu kali keduanya Nanda Iqbal Ibrahim naik Trans Jakarta setelah Jumat malam utemani mencicipi Trans Jakarta yang pertama kalinya. padahal asli Jakarta loh. hihi

setelah lama punya rencana main ke Museum Mandiri, akhirnya kesampaian juga

ini di Banker Museum Bank Mandiri

ambil uang di ATM jadul aaah... Loh? kok yang keluar Rp2000 baru? :D

lomba ngetik pake Mavis (sekedar info : mavis itu aplikasi buat bisa ngetik 10 jari loh)

mesin mesin di dinding... diam diam merayap
ada kejadian unik sewaktu ambil foto di bagian tempat mesin-mesin tik ini :
karena tas harus dititipkan, maka aku hanya menenteng dompet dan HP. selesai berkeliling, sekitar 1 jam (mungkin), adzan sudah berkumandang, kami pergi ke mushola untuk menunaikan kewajiban. sesampainya di mushola...
"Na! dompet aku kemana ya?" tanyaku
"Coba tanya Iqbal!"
kulihat Iqbal sudah mulai sholat. ia tidak memegang apapun. termasuk dompetku. dompet kesayangan dari orang tersayang. kepanikan langsung naik sampai ubun-ubun. aku langsung berlari mencoba ke tempat mesin tik tadi, tapi karena jalan yang dilalui agak sulit, aku jadi takut dan memutuskan untuk kembali ke mushola. menunggu Iqbal dan Na sholat.
"Dompet aku ketinggalan." ucapku pada Iqbal dengan nada datar (kata Iqbal)
"Dimana?" tanyanya panik
"Kayaknya di tempat mesin tik tadi deh." Iqbal segera berlari. seketika kepanikan yang menggunung terus meredam. aku percaya pada Iqbal. semua akan baik2 saja.
tidak berapa lama, Iqbal mengabarkan bahwa aku harus segera ke tempat satpam. dompetnya ketemu!!! senangku setelah dompet levis cokelat itu sudah kugenggam. sekali kugenggam tidak akan kulepas lagi. kecerobohan yang mengagetkan namun tetap memberi warna.

di depan pintu salah satu ruangan di Museum Mandiri

museum wayang, fatahillah, dan museum lainnya...

di depan makam (siapa ya?)

hey! kalian ngintipin siapa tuh?


nyobain telepon kuno

perjalanan pulang. Iqbal terlihat menikmati perjalanan dengan Trans Jakarta. setelah itu, tujuan selanjutnya adalah Kosan teteh :)


Tidak ada komentar: