Kamis, 17 Juni 2010

beristighfar sebanyak mungkin



aku jadi teringat. akan kejadian 5 tahun silam. waktu itu, aku dipertemukan dengan perempuan berparas cantik dan berambut hitam panjang. ia menawarkan persahabatan padaku... waktu itu, aku masih SMP kelas 2. masih bodoh memang. tujuanku hanya pendek. masuk juara umum dan membuat orang tuaku bangga akan keberhasilan masa SMPku, dari segi akademik. tapi aku sadar sekarang, wanita akan cantik dengan akhlak yang mengalunginya. aku sadar waktu dulu aku terlalu terbuai akan godaan setan dengan uluran tangannya melalui wanita berparas cantik itu.
memang. sebuah persahabatan manis yang ia tawarkan. tapi sayang... bukan hanya manis, tetapi pahit janji azab dari-Nya yang ia juga tawarkan. tiap malam minggu ia selalu menghubungiku untuk datang ke rumahnya dan berkumpul dengan teman2nya. astagfirullah... tanpa kusadari, sikapku berubah sejak itu. nasehat mama dan bapak tak jua kudengar seakan kutarik dengan telinga kiri, lalu keluar lewat telinga kanan. tapi syukurku ke hadirat-Nya. karena tak lama aku terjembab dalam lembah kegelapan itu. Allah menyelamatkanku, dan membawaku kembali ke jalan yang diridhoi-Nya.
astagfirullah... astagfirullah... aku jadi mengingat kejadian dimana aku membantah kedua orang tuaku. Ya Allah... ampuni hamba. hamba berdosa. dalam tangis di penghujung malam itu aku memohon ampunan pada-Nya.

aku jadi teringat kejadian 3 tahun yang lalu. ketika seorang pria datang mengulurkan tangannya, meminta bantuan padaku untuk mengubahnya menjadi lebih baik. dia tawarkan janji2 nista yang indah kudengar. lagi2 aku terpuruk. nasehat mama dan bapak tak lagi kuhirau. rasanya itu seperti kubuang ke tempat sampah dalam telingaku yang siap terbawa angin kapanpun. astagfirullah... tak hentinya kuucapkan "alhamdulillah" karena Allah membawaku kembali lagi ke jalur yang diridhoi-Nya.
astagfirullah... astagfirullah... aku jadi mengingat kejadian itu. rasanya tubuhku bergetar hebat. air mataku membludak deras. aku mohon ampunan-Mu Ya Allah...

dan saat ini, takkan kubiarkan untuk jatuh yang ketiga kalinya. akan kudengar setiap kalimat yang keluar dari mulut manis kedua orang tuaku. karena manis yang mereka tawarkan takkan berbuah pahit. InsyaAllah.. ridho mereka adalah ridho-Nya.

Tidak ada komentar: