Kamis, 28 April 2011

TEKO

Teko adalah sebuah benda yang paling kusukai, mengapa? Karena apa yang dialirkannya ke luar akan sama dengan isinya. Pernyataan ini juga mendukung, bahwa apa yang ada di dalamnya bergantung pada apa yang dimasukkan ke dalamnya. Intinya, output bergantung pada input. Ketika kita memasukkan kopi ke dalam teko tersebut, maka isi teko adalah kopi, dan tentunya yang keluar adalah kopi jua. Begitupun ketika kita memasukkan air bening ke dalamnya, maka yang dituang kelak adalah air putih. Lain ceritanya kalau pesulap ternama –sebut saja Om Dedi- yang menyulap air dalam teko tersebut. :D

Seorang manusia laksana teko. Apapun yang diungkapkan dan dilakukan oleh manusia tergantung dari apa yang ada dalam hati dan pikirannya. Sesuatu yang ada dalam hati dan pikirannya juga tergantung apa yang selalu dikonsumsinya. Ketika kita ingin menjadi orang yang berhasil dalam segala hal, maka berhasillah! Konsumsilah produk yang mendukung terbentuknya produk yang bernama “keberhasilan”. Bergaul dengan orang-orang yang inovatif, kreatif, dan inspiratif. Orang-orang yang semangat dalam menggapai impian mereka. Bukan orang malas yang kerjanya hanya membunuh impianmu. Selain itu, baca, dengar, dan lihatlah beberapa hal yang mampu memicu motivasi untuk terus berkembang dan melejit ke angkasa. Tapi jika ingin menjadi orang yang hancur di kemudian hari, maka carilah teman dan lingkungan yang sepadan. Teman dan lingkungan yang memang akan membawamu dalam lembah kehancuran semata. Tanpa titik terang sedikitpun. Bergaullah dengan mereka yang selalu membunuh impianmu pelan-pelan.

Itu sebabnya mengapa doktrinasi merupakan salah satu cara paling ampuh untuk mengubah tutur kata dan tingkah laku seorang manusia. Maka untuk menjadi seseorang yang bertutur kata dan bertingkah laku laksana mutiara yang tidak pernah dijamah manusia namun keindahan terpancar sangat pekat, konsumsilah ilmu pengetahuan yang positif -sesuai dengan Al-Quran dan hadits.

pict :http://indonesia.canadacry.net

Tidak ada komentar: