Selasa, 05 April 2011

BERBAGI DALAM KEBAIKAN

Salah satu hal dari jutaan kebahagiaan di dunia adalah berbagi. Dimulai setengah tahun yang lalu. Ketika aku masih bertengger di semester 3. Tiba-tiba saja ada tawaran untuk menjadi tutor mata kuliah finance menjelang Ujian Tengah Semester. Kang Didiq –angkatan 2008 di LK Keluarga Muslim IM Telkom- yang menghubungiku. Kala itu kebimbangan menerjang. “Gimana mungkin aku bisa ngajarin mereka? Kalau salah? Aku kan nggak jago juga.”

Aku terus bergelut dengan kebimbangan dalam hati dan pikiran. Di satu sisi, ketakutan untuk berbagi ilmu itu berkembang dan menghasut hatiku untuk menjawab TIDAK pada Kang Didiq. Tetapi di sisi lainnya, keinginanku untuk berbagi mendorongku untuk menjawab YA pada Kang Didiq. Beberapa menit kemudian, aku membalas sms Kang Didiq lalu menjawab, “InsyaAllah Vani bersedia jadi tutor Finance, Kang.”

Semester 4 ini pun begitu. Kang Didiq menghubungiku lagi untuk menjadi tutor Operation Management. Kebimbangan masih saja muncul karena aku sadar betul, bahwa aku tidak terlalu menguasai mata kuliah Operation Management. Tapi tanpa ragu lagi, meski kebimbangan masih bersarang, aku langsung mengiyakan tawaran Kang Didiq menjadi tutor.

Kenapa aku ingin menjadi seorang tutor?

Jawabannya adalah… karena BERBAGI DALAM KEBAIKAN SANGAT MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN. Sejujurnya, setelah menjadi tutor finance di semester 3 lalu, aku kecanduan. Karena setelah berbagi ilmu dengan mereka yang haus ilmu, aku merasa sangat bahagia. Kebahagiaan yang luar biasa menciptakan energy positif dalam tubuh. Bukan karena adanya sertifikat. Ada atau tidak ada sertifikat menjadi seorang tutor, bukan hal penting bagiku. Karena kebahagiaan berbagi tidak dapat diprint dalam sebuah kertas yang di permukaannya tertulis namaku : VANI TRIANI SUDARTO. tidak! Sangat tidak bisa. Kebahagiaanku melebihi kertas tersebut. Aku tahu, sertifikat yang diberikan merupakan bentuk penghargaan. Aku bersyukur Alhmadulillah wa syukurillah. Tetapi aku lebih mengharapkan penghargaan yang datang dari Allah SWT. Berbagi dalam kebaikan pun akan membawa kita dalam kebaikan. Aku sadar betul, ketika kita membantu orang lain keluar dari kesulitan, insyaAllah Dia Yang Maha Penyayang akan selalu bersama dengan kita keluar dalam kesulitan.

Dan hal yang kusadari lainnya adalah ORANG YANG PINTAR BUKANLAH ORANG YANG JAGO DALAM HAL TERTENTU. ORANG PINTAR ADALAH ORANG YANG MAU MENCOBA, BERUSAHA OPTIMAL, DAN MENGAMALKANNYA. Itulah alasan selanjutnya mengapa aku mengiyakan tawaran menjadi tutor. Aku memang tidak pintar di Finance dan Operation Management. But I tried hard. Mencoba dengan keras menghadirkan diri yang maksimal untuk berbagi dalam kebaikan.

Yang terakhir, mengapa aku mau menjadi tutor adalah karena, menjadi tutor adalah SEBUAH TANTANGAN yang bisa memotivasi diriku untuk belajar lebih giat dan lebih dulu tentunya sebelum membagi ilmu dengan sahabat semua.

intinya adalah… tidak perlulah kita menunggu pintar atau kaya untuk berbagi. Kita bisa berbagi dengan setiap orang dalam kondisi apapun. Bahkan dalam keadaan sulit sekali pun. Karena berbagi dalam kebaikan dengan sesamA makhluk-Nya akan mendatangkan nikmat yang luar biasa. Dan janganlah pernah mengharapkan penghargaan yang datangnya dari makhluk Allah SWT, tapi harapkanlah penghargaan yang datangnya dari Allah SWT, Sang Khalik Yang Maha Segalanya.

Tidak ada komentar: