Senin, 16 Januari 2012

menyicil berlian


Menggalau sudah. Membayangkan liburan seorang diri. Mama pergi ke Jakarta menemani Vina di asrama tersayangnya. Bapak pulang ke Rangkas siap melanjutkan baktinya pada ibunda tercinta. Epang? Akan asik pergi dengan temannya atau hanya bermesraan dengan Pes. Teman-teman lain pada kembali ke tempat kelahiran. Menghabiskan liburan sambil bercengkrama dengan sanak saudara. Dia juga pergi ke Jakarta. Lalu aku? Aku sama siapa? liburan tiga minggu ini aku akan sendiri nampaknya.

Rencana semula ingin memulai proses pembuatan skripsi. Mencari pembahasan yang pas. Tapi belum juga mood datang. Ini bicara masa depan. Tetapi kenapa aku masih membicarakan mood. Masa depanku tidak boleh bergantung pada mood. Bukan… bukan artinya malas memulai pembuatan skripsi. Hanya saja aku ingin meregangkan pikiran sejenak. Bersenang-senang. Betemu banyak orang. Bermain di tempat ramai tapi bukan mall. Aku tidak ingin menonton di bioskop. Aku hanya ingin melihat dan menikmati alam yang sudah diciptakan-Nya dengan sangat sempurna.

Rencana semula : mengunjungi Vina di Jakarta lalu berlanjut ke Cibinong bertemu sepupu; Fajar atau panjul. Tapi entah mengapa rasanya… sudahlah. Mungkin akan kembali ke rencana awal. Aku akan berwisata seorang diri. Sambil mengunjungi dua saudaraku. Setelah itu, kembali ke Bandung… berfokus pada skripsi. Ini tentang masa depan. Ada harga yang harus dibayar untuk kesuksesan masa depan. Aku harus mengorbankan liburan untuk wisuda lebih cepat. Aamiin.

Aku tersentak. Ketika Vina bilang, “Demi menyicil berlian na ngajar setiap hari.” Vina betul! Dia mengorbankan liburannya mengajar di salah satu tempat bimbel untuk masa depannya. See? Tidak ada kompromi untuk masa depan. Aku harus mulai sekarang atau terlambat. Terima kasih saudari kembarku. Aku juga akan menyicil berlian. Cicilan berlian yang sedikit ini kelak akan banyak. Lalu akan kubagikan kepada mereka yang kusayangi, kepada mereka yang kucintai, dan yang terakhir… kepada mereka yang membutuhkannya

picture : http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/03/18/sejarah-dan-asal-usul-berlian/

Tidak ada komentar: