Minggu, 25 Januari 2015

Pertolongan

Pertemuan terakhir kalian...
            Kamu mencarinya. Mencari jawaban atas pertanyaan, “Kenapa kamu ninggalin aku, mas? Setelah semuanya kita lalui. Kesederhanaan. Kekurangan. Kebahagiaan. Kita lewatin semuanya. Pernah kita makan sebungkus nasi warteg berdua karena gaji yang habis untuk membayar hutang akibat gagalnya bisnismu. Pernah kita bersusah-susah jalan kaki hanya untuk menghembat bensin. Tapi kenapa? Ada yang kurangkah dengan diriku? Why me?”
            Iseng-iseng mencari kontak. Entah harus minta bantuan siapa. Bantuan untuk menemukan jawabannya. “Sidi? Mas Sidi? Oh ya. Diakan deket sama Andi. I’ll try.”
Whatsapp...
Bunga  : Assalamualaikum mas... apa kabar?
Sidi      : Waalaikumussalam. Alhamdulillah baik. kamu apa kabar?
Bunga  : sekarang lebih baik, mas. Mas dmn skrg?
Sidi      : aku masih di jkt. Km?
Bunga  : aku jg. Tp bukannya km uda keluar dr kantor kita dl ya?
Sidi      : iya. Aku di syariah sekarang. Eh tumben wa. Ada yg bisa aku bantu?
Bunga  : mas. Aku mau mintol bisa?
Sidi      : ttg?
Bunga  : Andi
Sidi      : loh knp? Masih jadiankan?
Kamu menceritakan apa yang terjadi pada hubungan kalian.
Sidi      : ko bisa dia ninggalin km gitu aja?
Bunga  : aku jg ga tau. Terakhir kalimat drinya, dia sempet bilang, kalo tiap berantem aku sakit terus, dia ga bakal tahan sm aku
Sidi      : ga nyangka dia ky gitu
Bunga  : bukan, mas. Semua salahku. Ada yg kurang dr aku
Sidi      : Apa? Aku pnasaran apa yg kurang dr km? Skenalnya aku sm km, km hampir jd muslimah yg sempurna
Bunga  : sempurna? Ga mgkn kalo aku sempurna dia ninggalin aku, mas.
Sidi      : jd? Apa yg bisa aku bantu?
Bunga  : aku mau ktmu dia, mas. Tp telp dan sms dr aku ga pernah dibales. Kalo mas memang mau ktemu dia. Bsa tolong kabarin aku?
Sidi      : kalo km uda tau jawabannya. Km mau apa?
Bunga  : mgkn dgn begitu aku bisa ikhlas melepas dia
Sidi      : kalo trnyata stlh ketemu dia ngajak balik? Km mau?
Bunga  : I dunno, mas
Sidi      : ok. Aku bantu sbisa aku
           
            Beberapa hari kemudian, Sidi memberi tahumu kalau dia dan teman-temannya akan mengadakan acara buka puasa bareng di sekitaran Cikini. Salah satu dari temannya adalah Andi. Lelaki yang ingin sekali kamu temui. Lelaki yang ingin kamu mintai jawabannya. Lelaki yang tidak pernah kamu cintai di awal.
            Eh benar saja. Aku teringat. Aku penasaran. Apa yang membuatmu mencintai Andi, Bunga?
            “Entahlah. Ada hal dalam dirinya yang membuatku membutuhkannya.” Jawaban yang selalu kuterima darimu.
            “Lalu kamu akan menemui Andi?”
            “Yes!” Jawabmu mantap.
            “Kapan?”
            “Jumat malam. Di KFC Cikini. Aku akan menunggunya disana. Mas Sidi atur semuanya.”
            “Yakin? Kalau ternyata dia meninggalkanmu?”
            “Dia tidak akan meninggalkanku. Aku tahu hatinya.”
            “Kamu mengaku mengetahui hatinya, kalau begitu kamu tidak perlu lagi bertemu dengannya untuk tahu jawaban atas pertanyaanmu. Kamu cukup kenal hatinya.”

            Masalahnya adalah kamu tidak sadar bahwa hati manusia bisa berubah. Dan hati Andi sudah berubah. Dia tidak lagi mencintaimu. Makanya dia pergi meninggalkanmu. Kamulah yang memungkiri kenyataan itu. Kamu terlalu takut terluka. Padahal dengan menemuinya kamu akan semakin terluka. Percayalah. Sekali saja. 

Tidak ada komentar: