Minggu, 19 Februari 2012

rumah impian

Aku selalu punya impian, memiliki sebuah rumah yang kepemilikannya atas namaku. Bukan atas nama suami. Aku punya alasan jelas mengapa aku ingin begitu. Tapi itu semua berasal dari experience yang mewarna.

Rumah. Ketika satu kata itu yang muncul di kepalaku. Langsung terbayang sebuah tempat sholat. Ya... aku ingin punya sebuah mushola yang bentuknya seperti panggung. Di bawahnya ada kolam ikan. Nyaman sekali. Musholanya di luar bangunan rumah.

Sebuah rumah yang mungil. Tidak perlu besar bangunannya. Hanya terdiri dari ruang keluarga, ruang tamu, ruang makan, tiga kamar tidur (untukku dan dua anakku), dapur, kamar mandi, dan workshop untuk menjahit. Workshop room yang dirancang dengan beberapa boneka barbie yang menghiasinya. Dan mini library. Sebuah ruangan seluruh dindingnya di kelilingi buku-buku berbobot yang bertengger di setiap lemari buku. Aku ingin anakku kelak mendapat kesempatan membaca buku sebanyak-banyaknya.

Arsitektur rumahnya cukup sederhana saja. Interiornya pun harus nyaman. Tidak perlu mewah. Yang penting hangat. Halaman dan tamannya harus luas. Aku ingin punya taman bermain. Biar semua anak kecil yang ada di sekitar rumahku bisa bermain. Aku ingin setiap harinya rumahku ramai dengan sorak anak kecil yang riang. Aku ingin sebuah kolam renang minimalis. Untuk berendam sesekali. Pohon-pohon akan menjulang tinggi di taman. Akan banyak sekali bunga dan tanaman lain yang tumbuh juga. Aku memang tidak suka bertanam. Aku juga tidak terlalu suka bunga. Tapi aku senang melihat cantiknya bunga yang tumbuh di pekarangan rumah bapak sekarang. Kelak aku akan belajar menanamnya. Tekadku dalam hati.

Aku ingin sebuah rumah yang mungil, hangat, dan nyaman. Di dalamnya bertebaran kasih sesama makhluk Allah. Di dalamnya terdapat satu keluarga yang saling mencinta satu sama lain. Di dalamnya terdapat keluarga yang selalu bertaqwa pada Allah.
Rumahnya tidak perlu besar, cukup mungil. Interiornya tidak perlu mahal, cukup sederhana. Hiasannya tidak perlu dari luar negeri, lokal pun cukup. Yang terpenting adalah keluarga penghuninya. 
Aamiin.

Tidak ada komentar: