Sabtu, 25 Februari 2012

for my beloved twin sister

Untuk kakakku yang senang menggalau di akhir pekan…

Tidakkah dirimu lelah membayangkan dirinya yang ternyata tidak pernah membayangkanmu?

Tidakkah dirimu kasian melihat lingkungan yang selalu menerima kegalauanmu di akhir pekan?

Ayolah kakak… dunia tidak akan membuatmu melupakannya. Tapi Allah yang akan menutupi mata, hati, dan pikiranmu dari bayang-bayang tentangnya.

Kakak…

Sebanyak apa air mata yang kau tumpahkan karena merindukannya

Sebanyak apa uang yang kau hamburkan untuk mengalihkan perhatianmu pada ingatan tentangnya

Itu akan sia-sia kakak

Seperti yang kubilang, jika kau ingin melupakannya dengan jalur duniawi, mohon maaf. Jalur buntu. Kau tidak akan pernah mendapatkan kebaikan apa-apa. tapi cobalah kau renungkan dan minta pada-Nya segala hal yang terbaik.

Aku tidak pernah menyalahkan atas jatuhnya dirimu ke dalam buai cinta, kakak.

Tapi kini aku semakin perih… melihat dirimu selalu menggalau di akhir pekan. Sejak di rahim bersama, aku tahu seperti apa dirimu. Kita menggunakan bantal yang sama. berada di rahim yang sama. dan lahir dari seorang ibu yang sama. kita tumbuh bersama. Kau tidak seperti ini, kakak.

Yang kutahu engkau sangat kuat. Bahkan setiap kali ada lelaki atau wanita lain menggangguku. Kaulah yang berdiri sebagai tebingnya. Kau selalu melindungiku. Memang. Kita tidak lagi bersama. Tapi kakak… aku harap itu tidak melemahkanmu.

Ada pepatah yang mengatakan, bahkan baja yang tebal pun akan bengkok jika terkena panasnya api cinta. Patahkan itu, kakak! Dirimu bukan baja! Bukan! Dirimu lebih kuat dari baja!

Ayolah kakak! Hidupmu masih panjang! Kita punya impian lulus bersama di tahun ini. kau akan datang di acara wisudaku, aku pun begitu. Semahal apapun undangannya nanti, aku akan beli.

Kakakku sayang, aku tidak pernah membenci sikapmu yang seperti ini. tapi aku sangat tidak menyukai dirimu yang terus terpuruk pada masa lalumu. Kakak. Ada dua orang disana. Disana menantimu untuk sukses. Menantimu dalam doa. Merekalah orang tua kita yang menaruh harapan besar pada kita. Yang mengharapkan kebahagiaan bagi kita. Lalu? Apa kau ingin menghancurkan harapan mereka dengan kebodohanmu?

Aku selalu percaya, apa yang terjadi esok dipengaruhi oleh apa yang terjadi hari ini. kalau kau mau begini di hari ini. tunggu waktunya akan tiba, aku akan berlari sambil berteriak, “Dadah bye bye, kakak… you choose to stay. I choose to run. Sorry. Time’s up.”