Minggu, 22 Juli 2012


“Rasa suka dan tidak suka adalah rahasia hati yang tidak boleh dibagi dengan siapapun. Karena disinilah berawal kemuliaan dan kesucian diri. Rasa, adalah milik kita yang sangat pribadi yang hanya bisa kita bagi dengan Allah. Karena rasa itu datang dari Allah dan juga bisa pergi dalam sekejap karena-Nya saja.”
-Tatty Elmir: Keydo

Kalimat yang berkeliling di seluruh ruang otak. Astaghfirullah... kemuliaan dan kesucian diri. Lalu? Apa aku? Sama sekali tidak mulia dan suci. Tapi bukankah belum terlambat jika kusesali lalu bertaubat? Aku punya sebuah kalimat yang menancap dalam diri, yang kujadikan sebuah prinsip. Mulanya mampu kupegang dengan kuat. Hingga angin terus bertiup menggoyangnya. Sayangnya... rubuh pula diakhir. Ternyata prinsip saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan iman yang kuat. Aku ingin menjaga hati dan diri sedari sekarang. Membenamkan perasaan suka dan tidak suka jauh dalam lembah hati.

Mario Teguh pernah bilang, kita harus merelakan apa yang kita miliki sekarang untuk mendapat hal yang lebih besar di kemudian hari. Aku percaya. Ketika aku mengorbankan api yang tengah berkobar membara penuh gairah di usia saat ini, aku akan mendapatkan emas bahkan berlian di kemudian hari. Aku percaya itu.
Suka kini, kukubur dulu hingga kelak waktunya tiba. Aku tidak akan berdiam dalam ruang lalu mengharap jodohku datang dari langit. Aku tetap akan bersahabat dan membuka diri dengan lingkungan.

“Laki-laki sejati itu pemburu. Dia harus memburu sendiri calon istri idamannya. Untuk melahirkan anak-anaknya kelak.”
-Tatty Elmir: Keydo

Kalimat kedua. Karena lelaki sejati adalah pemburu, aku tidak perlu mencari kemana-mana. Cukup diam manis dengan kesibukanku memperbaiki diri. Agar pemburu yang memanahkan niat sucinya padaku, adalah dia yang benar-benar sejati. Datang pada kedua orang tuaku. Langsung meminangku. Bukan dengan janji manis yang ditebar melalui serbuk sari lalu mengenai banyak bunga. Bukan dengan gombal-gombal ria yang tengah asik di kalangan masyarakat luas. Tapi dengan bukti dan niat tulusnya. Niatnya beribadah. Hidup itu seperti bisnis. Tingkat ketidak pastiannya sangat tinggi. Ketika kita tidak tahu yang pasti, untuk apa menebar janji sekarang. Ketika masa depan belumlah terjadi, untuk apa mengiming-iminginya dari sekarang.

Aku tidak perlu takut kehilangan pasangan. Karena dalam QS. 51: 49 Allah sudah menyatakan bahwa Dia menciptakan segala hal itu berpasangan. Jadi kelak, pasanganku pun akan datang. Menjamu tanganku dalam ikatan halal yang kudamba sejak lama.

Ya Allah... Engkau Maha Penguat. Hamba mohon semoga Engaku menguatkan niat hamba ini, menguatkan iman dan taqwa hamba...

Tidak ada komentar: