Kamis, 26 Juli 2012

corat-coret


Akhirnya selesai juga. all files have been printed. lagu "The one that got away" berkibar penuh di seluruh ruang kamar Vina. Tiba-tiba aku teringat Kinang, tokoh utama pria dalam buku Keydo

Kinang. Dia mampu berjuang mendapatkan sosok gadis yang diyakininya akan menjadi istrinya kelak. Dia terus memperjuangkan keyakinannya sekalipun Keydo (gadis impiannya) selalu dingin padanya. perjuangannya di medan cinta bukan hanya satu hari atau dua hari tapi sampai dua tahun. Selama dua tahun, dia mencari tahu tempat Keydo tinggal. Berusaha dekat dengan lingkungan yang Keydo cintai. Mencari tahu kemana Keydo berkelana selama ini. 
Kinang. Penggambarannya sangat luar biasa. Pria berambut kribo dari Papua yang berangan-angan menikah muda. Tapi pada akhirnya dia menikah di usia yang tidak lagi muda. Si kribo yang terus memperjuangkan Keydo sekalipun dia tidak tahu bagaimana perasaan Keydo padanya. Yang dia tahu, bahwa dia yakin Keydo akan menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya. Tidak ada kompromi. Sekalipun sulit mengutarakan isi hatinya, Kinang terus maju tak gentar. 

Semua akan indah pada waktunya
Ungkapan itu benar juga. Suatu hari menjelang hari suci, Kinang tahu bahwa Keydo memiliki perasaan yang sama dengannya. Bukan Keydo yang berucap. Tapi buku hariannya. Kinang mengejar Keydo sampai ke Kota Metropolitan lalu berakhir di Kota tempat rumah gadang bertengger. Dan di kota terakhir itulah... dengan mengejutkan Keydo, Kinang langsung membawa serta merta orang tuanya untuk melamar Keydo. Haru biru membahana. Kebahagiaan meluap ke permukaan. Keluarga Keydo pun sudah sangat jatuh hati pada Kinang. 
Pernikahan mereka diadakan mendadak bagi manusia, tapi tidak bagi Allah. Allah sudah menulis kisah mereka dengan garis yang jelas. Pada akhirnya, mereka bisa bersama dalam pernikahan, tali suci halal antar dua insan. Keydo yang semula terkenal dengan gadis dingin, jutek, dan galak, berubah sikapnya bukan lagi 360 derajat bahkan sampai 720 derajat pada Kinang. Ia begitu lembut. Manis. Penuh kasih sayang. 

Kinang...
Dia memperlakukan Keydo bak putri raja. Tidak memperlakukannya sebagai pelayan seperti kebanyakan suami yang beredar di orbit jagat raya. 

Kinang...
sekalipun tak lama Keydo diundang untuk pulang ke sisi Allah, ia tetap tidak menikah lagi. karena cintanya begitu besar pada Keydo. baginya... perjuangannya mendapatkan hati seorang Keydo sangat luar biasa. dan tidak mungkin diingkari dengan menikah lagi. Cintanya untuk Keydo bukan di dunia saja, tapi jua di akhirat. Ia hanya menginginkan Keydo kelak menjadi istrinya jua di akhirat nanti

Subhanallah

Buku yang menyenangkan, mengharukan... semuanya tercampur aduk. Bunda Tatty Elmir berhasil menggambarkan semuanya dengan detil melalui tulisan. 
Rasanya ingin bersuamikan pria seperti kinang. Pun aku ingin menjadi Keydo yang menjaga diri sampai waktu ketetapan-Nya tiba. 

Tidak ada komentar: