Minggu, 22 Juli 2012

Ramadhan : 2nd day


Beginilah jika semalaman sulit tidur. Bangun tidur bangun tidur. Entahlah. Sahur jadi sedikit kesiangan. Telat 30 menit. Jadi tidak optimal membantu mama. Bukan hanya itu, jadi telat melihat Tafsir Al-Misbah.

Sedikit yang kudengar saat kesimpulan.

Sebagai manusia kita harus menyeimbangkan kehidupan kita. Bagaimana apa yang kita kehendaki sejalan dengan kehendak Allah. Dan bagaimana kehendak Allah bisa sesuai dengan kehendak kita. That’s why aku selalu belajar untuk ikhlas ketika Allah menjadikan segala hal tidak sesuai dengan kehendakku. Aku tengah berupaya untuk menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendakku. Sia-sia rasanya jika aku harus menyalahkan Sang Empunya dunia ini atas hal yang tidak kukehendaki. Padahal jelas-jelas aku sadar Dia Maha Mengetahui dan Menghendaki pastilah kehendaknya yang terbaik untukku.
Pada hakekatnya, Allah mempunya banyak tentara. Tetapi kehadiran tentara tersebut bukanlah syarat untuk kemenangan yang diraih Allah. Karena Allah sumber kemenangan itu. Kalau kita mau menang, mintanya sama Allah. Menurutku, banyak jalan yang dapat kita lewati untuk memperkuat permohonan kita pada Allah. Dengan banyak bersedekah salah satunya. Mulailah sedekah dari yang lebih sederhana; senyum. Eits. Tapi hati-hati bukan berarti senyum pada lawan jenis sembarangan. Kita harus memilih dengan siapa kita menyedekahkan senyum. Waktu dulu SMA, aku pernah melakukan riset kecil-kecil tentang senyum adalah sedekah. Dan hasilnya, kebanyakan dari responden menganggap bahwa sedekah itu hanya dengan uang. Ya kalau senyum, bukan sedekah. Kenapa kita harus pilih-pilih orang buat tersenyum. Karena khawatir senyum kita menggoyah iman lawan jenis sebagai objeknya. Kalau kita senyum ke sesama jenis, it’s okay.
Yang terakhir adalah... tingkat tertinggi adalah berserah diri. Berserah diri setelah kita merasa sudah mengeluarkan segala kemampuan kita. Contoh yang diberikan Pak Quraish Sihab itu sangat bagus. Begini... Beliau bilang, ketika tangan kita teriris pisau, tangan kita akan merasa sakit. Orang yang sakit tidak masalah jika tidak berpuasa.  Tetapi nurani kita mengatakan lain, bahwa ini Cuma sakit tangan loh. Kita masih kuat buat puasa. Artinya kita masih mampu berpuasa. Sehingga kita tidak menyerahkan diri kita ke hadapan Allah tanpa puasa. Hmmm.... begitulah kurang lebih. Selagi ktia mampu berusaha, selagi kita mampu untuk berupaya... jangan dulu menyerah... Allah melihat dan menimbang sekecil apapun upaya umat-Nya.

Tidak ada komentar: