Rabu, 11 Juli 2012

do what i must to do


Kebanyakan orang mungkin membenci melakukan segala hal yang tidak disukainya. It’s ordinary if people love doing something which they like. But how about to do something different. I love doing something, eventhough i dislike it. Sejak kecil, aku selalu meminta saran mama dan bapak untuk terjun ke kehidupan nyata. Karena mereka lebih dulu hidup dari pada aku, mereka lebih mengenal manis asam asin kehidupan.
Masuk sekolah dasar, mama dan bapak tanpa tanya langsung mendaftarkanku ke SD terdekat dengan rumah. Memang tidak perlu mendiskusikan hal seperti itu denganku. I was so young, so i would do what mama bapak asked without answering them with new questions.
SMP pun demikian. They wanted me got in favourite school plus the best quality. I did it. SMA... i asked mama and bapak to send me to Bandung. And i could choose my own school. After graduating, mama and bapak did same thing. Asked me to stay in Bandung.
Bukan hanya dalam dunia pendidikan aku melibatkan mama dan bapak. Tapi juga dalam dunia cinta-kasih dengan lawan jenis. Setiap kali ada lelaki yang mengutarakan perasaannya padaku, i always tell my mother. Bukan ember. Tapi untuk mendapatkan penilaian mama. Kalau menurut mama dan bapak he’s good, may be i will get it. Tapi kalau mama bapak berpendapat sebaliknya, ya... what am i going to do? I would like to stay away that person. Mama dan bapak allow me to have many friends, but they just are like other parents, who wants the best guy for their doughter. So... penilaian mereka sangat berarti buatku. Because they know something deepest and sometimes it’s hard to tell me. Ketika mereka bilang the person didn’t match for me, i was always sure they had their own reason to tell it. Dan biasanya, feelings mereka benar.
Bagiku, restu mama dan bapak sangat penting. Dengan restu mereka, aku bisa maju ke medan peperangan dengan baju baja walau hanya seorang diri.  I remember manythings. Waktu aku harus menentukan jurusan, aku bertanya pada bapak, manajemen apa yang harus aku ambil. Mauku, mantel dan manajemen media. Tapi bapak berpendapat lain. Bapak memintaku memilih manajemen konten. I did it. Aku memilih mantel dan manajemen konten. Untuk mata kuliah pilihan, mauku mengambil SDM, tapi bapak berpikir aku akan lebih elok jika mengambil keuangan. Lagi lagi tanpa pikir panjang, i did it. I did what bapa wanted. I did what mama wanted.
   They often ask me to do what i wanna do, they often ask me to do what i love. They do it actually. But dalam beberapa poin, aku lebih memilih mengikuti apapun yang mereka anggap baik. Walau ada tetangga yang mengatakan, “You know well what the best for you, because that’s your life, not theirs.” Tapi tetap saja, bagiku mengikuti mama dan bapak di beberapa poin dalam hidupku sangat penting. Oke DI BEBERAPA POINTS. Not everything in my life. Because bapak always said “bapak kasih ni kebebasan...” berulang kali.
I remember, you just kept the information of his wedding from me. Because you knew it would hurt me. Mama bapak, i will love doing something which you ask me to do. Even though it hurts me for a moment. When you asked me to stay away from one person, it would be hard and hurt me so. But now, i know it is the best for me. Tidak ada manusia di dunia ini yang dengan tulus melindungi, menjaga, dan merawatku selain mama dan bapak. :D
 Seperti Pak Mario pernah bilang, kebanyakan orang mengerjakan apa yang mereka cintai, bukan apa yang harusnya mereka kerjakan. Jadi bagiku, tidak masalah jika harus mengerjakan apa yang tidak aku cintai selama itu adalah hal yang harus aku kerjakan. 

Tidak ada komentar: