Rabu, 23 Maret 2011

everyday is for learning everything

Yesterday was my experience to try the blue bus. Ada hikmahnya juga antar dia pergi ke Dayeuh Kolot. Karena dengan begitu, aku bisa mencoba bagaimana nyamannya dalam Bis Biru IM Telkom. hosh hosh! Aku ngos-ngosan karena berjalan terlalu cepat. Menghindari tragedi “ketinggalan bis” jam 11.30 WIB kemaren. Setelah masuk bis, my heart gave me a sheet. Then, aku bisa duduk santai sedang dia berdiri di hadapanku. I felt that I was in VVIP room. Except I got the greatest sheet to sit, I could feel safe too beside him. It was perfect condition which I felt.

Perjalanan begitu sangat singkat. Kebosanan tidak pernah menerpaku walau dalam bis aku hanya duduk dan mengobrol dengannya. Kulihat semut merah sedang berkelana mengitari seluruh permukaan kulit kursi dalam bis. Tepat di hadapan serong kananku. Satu pelajaran yang dapat kuambil dari semut adalah; ia tetap bertahan meskipun ia minoritas. Ia sendiri. Mengarungi berbagai area kulit sheet di dalam bis. Dan begitupun kelak aku adanya. Aku akan sendiri tanpa dia mengarungi segala hal yang ada di hadapanku. Sendiri tanpanya, tetapi masih ada Allah SWT dan keluargaku tercinta.

Singkat cerita, sampailah kami di kampus mewah IM Telkom. disana pure. Kuberikan waktu untuk menunggunya menyelesaikan urusan yang memang harus diselesaikan. Tidak perduli berapa waktu yang kuhabiskan untuk menunggunya. Tidak perduli berapa menit bahkan detik yang kugunakan untuk menunggunya. Itu bukan masalah.

Disana, aku juga bertemu sahabat yang sudah lama tidak kutemui. Oma. Dia bercerita banyak tentang kisah cinta terbaru yang baru saja ia lewati. Banyak pelajaran yang kuambil setelah percakapan heboh itu terjadi. Yang pertama; kita punya hak mencari seseorang, seseorang yang terbaik di mata kita. Tetapi tetaplah Allah SWT ikut andil dalam memilih seseorang yang terbaik menurut-Nya bagi kita. Yang kedua adalah, jangan sampai kebencian kita terhadap sesuatu, menutupi kedewasaan dan sifat baik yang kita miliki. Yang ketiga, jangan pernah mencoba bermain api. Karena api itu bisa saja mengenai orang sekitar kita terlebih dulu barulah akan membakar kita dengan sangat ganas.

Pelajaran berharga yang bisa kupetik lagi adalah jangan pernah perduli omongan negative orang lain tentang kita. Apalagi omongan negative itu belum tentu adanya. Itu Cuma bakal buat kita berhenti sampai disini, dan Cuma buat kita takut untuk melangkah lebih jauh. Kita memang makhluk sosial. Bukan berarti memang kita tidak memperdulikan saran dan kritik dari sekitar. Tentu itu boleh. Karena ungkapan negative adalah ungkapan yang membuat kita jatuh namun tidak pernah bisa bangkit lagi. ungkapan negative adalah ungkapan yang membuat kita diam dan tidak pernah beranjak kemanapun.

Tidak ada komentar: