Kamis, 17 Maret 2011

what i feel tonight

Bismillah...

17 Maret 2011. Hari bersejarah baginya. Dengan jas berwarna hitam dan kemeja merah marun berhias dasi, dia begitu tampan. Subhanallah. Itulah keindahan Allah Yang Maha Sempurna. Sepatu pantovel yang menemani langkahnya menuju bis biru hendak pergi ke tempat jauh untuk menyelesaikan persidangan. Sidang skripsi. Sidang yang merupakan penghantar dia untuk pergi dan menjauh dariku. Sidang yang nantinya akan membuatku semakin merindunya.

Hari ini… senang dan sedih menjadi satu. Tanpa ada yang mendominasi. Keduanya sama kuat. Aku senang melihatnya siap sidang dan siap melihat kehidupan sebenarnya kelak. Tapi aku sedih ketika membayangkan dia melangkah tanpa diriku. Membayangkan ketika dia melangkah, terbang, dan menghilang. Punggung yang membuatku nyaman itu tidak akan lagi menuntunku melalui pinggiran geger kalong. Mata yang tulus itu tidak akan lagi kulihat tersenyum. Aku sedih karena akhirnya dia pergi meninggalkanku.

Tapi di hari yang sama, hari ini juga, detik ini juga, ketika aku menggoyangkan jari-jari diatas keyboard, aku sadar satu hal. Aku sadar kalau kesenanganku pun tiada taranya. Sama seperti kesedihan yang tiada tara. Aku senang… karena ketika dia pergi, ujian kesabaran tengah menanti. Dan aku harus lulus dengan nilai terbaik untuk sabar menunggunya. Aku senang… karena ketika dia pergi, aku akan mempersiapkan dan mempersiapkan diri untuk pantas bersanding dengannya. Aku senang… karena ketika dia pergi, itu artinya, dia akan kembali membawa bendera kemenangan, bahwa dia telah berhasil menaklukan dunia. Aku senang… karena ketika dia pergi, itu artinya dia pergi untuk masa depannya.

Aku senang dan sedih hari ini. malam ini dalam balutan bed cover. Oke, one thing which makes me strength is… eventhough it seems like… secara physical location dia emang jauh, tapi secara logical location, he is close in my heart.

Tidak ada komentar: